Di Tulis oleh Editor
In Frame Sha Mantha
Photo Taken by Ruang Kosong 303
Adakah dari Rakyat terdidik di Indonesia yang bisa mendapat solusi atas jerat Oligarki di NKRI?
Jika setiap proses yang berjalan, pasti menyajikan PERUBAHAN INDIKATOR.
Dari setiap INDIKATOR, kita akan mendapatkan acuan arah trend ke depan untuk sesuatu yang akan terjadi.
Sehingga akan didapatkan akurasi dari suatu estimasi.
Jika kita bicara PEMILU 2024 / PILKADA saat ini, maka sampai detik ini, tidak ada INDIKATOR yang mengindikasikan bahwa; HASIL PEMILU 2024, BUKAN BONEKA OLIGARKI LAGI.
Demikian hal dengan Pilkada yang akan terjadi saat ini.
Itulah masalah NKRI saat ini
Sebab tak memiliki FORMULA TERBAIK untuk MEMERDEKAKAN NKRI dari JAJAHAN PARA OLIGARKI.
Walaupun lewat proses penggantian kepemimpinan bernama PEMILU ataupun Pilkada ditingkat Daerah /Provinsi.
SIAPA PUN KANDIDAT yang TERBAIK dari yang TERBURUK di NKRI.
AKAN TETAP MASUK JEBAKAN SISTEMATIS OLIGARKI yang SUDAH TEREGULASI dan TERKONSTITUSI.
Selama SUARA KPU di ATAS SUARA RAKYAT.
Selama KEKUASAAN cuma modal SUARA KPU yang di stempel legalisasi Mahkamah Konstitusi.
Selama PARTAI BERKUASA DI EKSEKUTIF juga BERKUASA DI LEGISLATIF dan di YUDIKATIF.
Selama MEDIA MAINSTREAM MILIK PARA OLIGARKI tetap MENDOMINASI KEPASTIAN antara yang BENAR dan HOAX.
Padahal cuma menyajikan BERITA PEMBENARAN.
Selama HUKUM masih TEBANG PILIH dan masih dijadikan sebagai alat Pemecah belah RAKYAT.
Selama AMANDEMEN UUD'45-2002 masih diterapkan.
Selama GBHN dan REPELITA-PELITA masih ditiadakan.
Selama OKNUM-OKNUM BUSUK, para POLITIKUS binaan ORBA, para JENDERAL, para ULAMA, para JURNALIS, para PENEGAK HUKUM, para KONGLOMERAT, para PETINGGI ASN didikan ORBA, membentengi di BELAKANG, SAMPING dan DEPAN ERA saat ini.
Selama itu pula Indonesia
BELUM MEMILIKI INDIKATOR PROSES PERBAIKAN bagi KEDAULATAN dan KEMERDEKAAN DE FACTO NKRI.
KEKUASAAN NKRI MASIH DIKANGKANGI PARA CUKONG RAKUS yang ANTI BERBEDA dan ANTI BERBAGI.
Sehingga KEKUASAAN POLITIK jadi KEKUASAAN SATU KOMANDO yang lebih militer dari pada militer yang sesungguhnya.
Artinya saat ini, CALON cuma indikator euforia sesaat, belum jadi indikator INDONESIA BARU. #Pembangkang_yang_manis