Tampilkan postingan dengan label News. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label News. Tampilkan semua postingan

Minggu, 23 Juni 2024

Mengapa Sistem Demokrasi Begitu Kacau?

 Di Tulis Oleh Editor 


In Frame Sha Mantha 
      Photo Taken by Mr Sensor Photography 
Instagram @Ruang Kosong 303 

 



Jepara, Indonesia - Mengapa Sistem DEMOKRASI PANCASILA begitu kacau-balau di Negara Indonesia?

Inilah fakta yang harus di terima serta diperbaiki.

Demokrasi sebagai bentuk Pemerintahan, yang mana Rakyat adalah Penguasa. 

Tetapi bagaimana kekuasaan beroperasi dalam kehidupan sehari-hari, di luar konteks pemerintahan formal. 

Merupakan elemen penting dalam dinamika sosial, yang dapat mempengaruhi cara masyarakat Indonesia dalam berinteraksi dan berkeputusan.

Tentu ada kelebihan dan ada juga kekurangan dari sistem DEMOKRASI. 

Namun di masa sekarang ini

Demokrasi cenderung ke arah ayat-ayat kiri.

Dan Elit tetap punya kendali yang sangat berpengaruh di tubuh Pemerintahan Indonesia. 

Meski sejak Negara ini berdiri 

INDONESIA sepakat menganut Sistem Demokrasi PANCASILA, yang di rumuskan oleh Muhammad Hatta.

Sistem Demokrasi, yang telah di pilih dan di tetapkan oleh para Bapak BANGSA. 

Mengharuskan segala bentuk keputusan, yang di ambil dengan cara Musyawarah dan Mufakat bersama, meski terkesan lambat serta rumit dan bertele-tele.

Tak urung, hal-hal yang acap kali dapat ditempuh dalam waktu singkat dan segera, cenderung lamban, dan justru mendorong terjadinya kesepakatan bersama antar para Politikus.

Sehingga Demokrasi di negara INDONESIA menjadi beragam, oleh sebab adanya faktor Politik yang mempengaruhi, sistem DEMOKRASI PANCASILA.

Oligarki sebagai bentuk Pemerintahan dengan segelintir orang yang berkuasa.

Menyadari bahwa Indeks tertinggi Demokrasi Indonesia, masih jauh dari Demokrasi yang sebenarnya, yaitu tercatat diangka 70% pada tahun 2018 silam.

Sehingga Kedaulatan Rakyat, belum pernah terjadi di Negara ini.

Oleh sebab itu, dibutuhkan para relawan diatas 50% + 1 dan pemimpin boneka.

Maka Oligarki mampu membuat Demokrasi tiruan kualitas super, dengan cukup bermodalkan makan siang gratis, ditambah Buser yang beringas, agar Rakyat dapat tunduk untuk selamanya.

Akibat kendali Oligarki saat ini 

Nilai-nilai dari Demokrasi PANCASILA tercampur aduk.

Sebab semuanya telah di hegemoni oleh Ideologi besar, termasuk Ideologi Kapitalisme dan Ideologi Komunisme, maupun fasisme.

Sehingga Idelogi Pancasila, tak lebih sebagai boneka yang dimainkan oleh kelompok Oligarki.

Maka tidak ada jalan selain berperang dan siap mati, mengantarkan nyawa.

Sebagai kekuatan akhir dari kelas bawah, yang harus senantiasa, mengikutsertakan pengendalian Oligarki, dalam bentuk perlawanan apa saja, sebab tidak memiliki kekuatan apapun.

Akan tetapi

Kekuasaan Oligarki dalam mempengaruhi serta mengontrol perilaku kaum Elite.

Memiliki kendali atas sumber daya, informasi, maupun keputusan yang penting dalam Sistem Demokrasi PANCASILA di Negara Indonesia. 

Dan untuk memahami kekuasaan Oligarki, perlu melibatkan kesadaran masyarakat Indonesia secara luas. 

Tentang bagaimana kelompok Oligarki dapat menggunakan sumber daya, pengetahuan, maupun koneksi, dalam mempengaruhi situasi maupun orang lain. 

Hal tersebut dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang, seperti pekerjaan, hubungan sosial, organisasi, atau bahkan dalam dinamika keluarga.

Saat ini

Bangsa INDONESIA "Darurat" peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Unggul.

Untuk merealisasikan Sistem Demokrasi secara baik dan benar, tanpa lagi andil Pemerintah, yang menghalang-halangi dalam upaya pencerdasan Bangsa, agar Masyarakat cerdas dan bermental kuat.

Fakta dan Data di atas adalah salah satu petunjuk, mengapa DEMOKRASI PANCASILA rusak dari ujung hingga pangkal.

Tetapi akan menjadi suatu keajaiban apabila rata-rata IQ Warga Negara Indonesia di atas angka 100. 

Tentu Dunia akan segera melihat, kedahsyatan Sistem Demokrasi PANCASILA, sehingga kekuasaan tertinggi, kembali menjadi milik Rakyat INDONESIA.

Semoga semua di beri umur panjang dan dapat menyaksikan. 




Minggu, 03 Maret 2024

Pertumbuhan Rohani Global

 Ditulis Oleh Editor 


Susi Ambar Rukmi 



INDONESIA - Makanan, dapat mendominasi pikiran, membangkitkan daya ingat seseorang, sekaligus memori paling internal alam bawah sadar otak Manusia, yang sangat berperan dalam mengontrol kondisi mental suatu BANGSA.

Akan sulit bagi Negara manapun sembuh dari rasa traumatis, akibat luka-luka kehendak, dampak dari setiap peperangan yang terjadi.

Sebab tidak ada hal lain yang dipikirkan selain urusan perut saja, karena sekedar untuk berpikir pun sudah tidak merdeka.

Untuk itulah Peperangan akan terus meletus dan terjadi dimana-mana, tidak akan pernah berhenti.

Walau BUMI berhenti berputar pada porosnya, sekalipun BUMI itu datar ataupun bulat.

Itu tidak akan mempengaruhi apapun bahkan rasa sakit yang ditimbulkan dari kematian sekalipun.

Tetapi yang pasti, itu tidak akan berpengaruh terhadap bisnis perdagangan bebas, yang menaungi :

* Bisnis Senjata Api / Senjata Mikrobiologi

* Bisnis Pesawat Tempur berikut Alutsista, dan

* Bisnis Obat-obatan Medis, maupun

* Bisnis Narkotika 

Dan peran Bank Dunia 

Melalui penguasaan pribadi terhadap Pasar Opium, Rempah-rempah, Kopi serta Bahan Pangan lainnya, agar jaringan Pasar Bebas dapat dikontrol melalui pemberlakuan hukum pasar gelap.

Sehingga WHO dapat berdiri diantara dua kaki

* Satu sisi sebagai organisasi yang membawahi kesehatan Dunia, dan

* Di satu sisi membatasi peredaran obat-obatan terlarang, melalui pemberlakuan hukum bagi pelaku pasar gelap

Itulah mengapa makanan diawetkan agar bertahan lama saat ditimbun, guna mencukupkan kebutuhan dasar Umat Manusia di Negara-negara rawan perang.

Begitupun halnya kondisi di Negara Indonesia

Akan tetapi

1000 Fakta Sejarah BANGSA Tiada Berguna Bila Diperdebatkan dengan satu orang Bodoh

Maka Pembodohan BANGSA, tidak akan pernah selesai dibuat, dalam biduk Perpolitikan Pemerintah INDONESIA.

Agar tetap menarik minat  3 % Kaum Elite BANGSA Kulit Putih dalam Mengontrol 97% Umat Manusia di Muka BUMI, tak terkecuali INDONESIA.

Sedangkan 3% Kaum Elite DUNIA mempelajarinya dari Belanda, yang selama 350 tahun, dapat menjajah belasan kali lipat wilayah seluas NUSANTARA, yang berjumlah 15x Jiwa dari total jumlah penduduk di Negara sekecil Belanda.

Bukankah ini juga berarti

Negara Komunis dengan jumlah penduduk yang banyak, dapat menjajah INDONESIA atau justru menghidupi sumber kekuatan baru bagi INDONESIA, yang berpotensi menjadi Negara Komunis terkuat di Benua Asia?

Dalam strategi Penjajahan Kaum Bangsa-Bangsa ke wilayah NUSANTARA

Tahun 1293-1309

Tiongkok Mongol, telah memulai memecah Negara Kesatuan NUSANTARA menjadi bagian yang lebih kecil-kecil.

Dan menggunakan generasi yang dilahirkan dari hasil pernikahan antara Raden Dyah Wijaya dengan Puteri China, sebagai hadiah penaklukan Tiongkok Mongol, terhadap Negara Kesatuan Majapahit, sebagai alat perpecahan.

Sehingga Portugis dapat dengan mudah, memasuki wilayah NUSANTARA, tahun 1509–1520.

Portugis memang tak berhasil menduduki perbatasan NUSANTARA di Malaka, sekalipun mampu mengalahkan Pasukan Militer bantuan Ratu Kalinyamat dari Jepara dengan cara membakar Kapal Perbekalannya.

Tetapi Portugis angkat kaki dari wilayah NUSANTARA tanpa hasil sia-sia, usai menjajah selama 200 tahun lamanya, dengan membagi wilayah NUSANTARA melalui perjanjian Saragosa di Spanyol, pada 22 April 1529.

Kemudian menyerahkan Selat Malaka ke tangan Britania Raya setelah ditandatanganinya Perjanjian London/Treaty of London, 17 Maret 1824

Baru setelahnya, Belanda masuk ke wilayah NUSANTARA

Sementara Negara sekecil Belanda dapat menguasai Negara seluas NUSANTARA selama 350 tahun, melalui sistem adu domba.

Rakyat hanya diberi makan, namun tidak diberi pendidikan, sebab Belanda sadar, jika Rakyat pintar dan cerdas, akan berpotensi mengancam tirani kekuasaan.

Dengan cara demikian, Belanda tidak perlu lagi repot-repot menggunakan kekuatannya sendiri untuk menjajah BANGSA ini.

Dikarenakan adanya kekuatan Pribumi yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan sebagai biduk percaturan.

Sebab menolak tunduk terhadap penjajahan di BUMI PERTIWI

Pangeran Diponegoro bangkit melawan Belanda melalui Perang Diponegoro tahun 1825 dan berakhir tahun 1830.

Kaum Elite Kulit Putih memang mengakui kontribusi Pangeran Diponegoro sebagai Pahlawan Pergerakan Kemerdekaan Republik Indonesia tetapi juga sekaligus melabelinya sebagai teroris yang harus di Brantas.

Sebagaimana hal yang sama turut menimpa  Tuanku Imam Bonjol

Dimana Kaum Elite Kulit Putih menggeser Fakta Sejarah BANGSA INDONESIA yang selama ini kadung beredar, di kalangan masyarakat luas.

Elite Kulit Putih memang mengakui Tuanku Imam Bonjol sebagai sosok Pahlawan Pergerakan Kemerdekaan Republik Indonesia

Namun juga membenturkannya sebagai teroris berdarah dingin, sekaligus menempatkannya sebagai Elite Pribumi yang mengejar kepentingan keluarga/Jabatan saja.

Sekaligus terjadi banyak perlawanan dan pergerakan Kemerdekaan Republik Indonesia 

Akan tetapi, apapun bentuk dari setiap perjuangan maupun pergerakan, lebih banyak menemui kekalahan tanpa membuahkan hasil apa-apa selain perpecahan.

Sebab masih membawa daerah masing-masing, Suku masing-masing, serta Agama dan kelompok masing-masing.

Kenapa dahulu Belanda mampu berbuat demikian?

* Karena ada Elite yang mengaku Pribumi tetapi mengejar Kekayaan Pribadi

Elite seperti ini menjadi Kaya Raya setelah menjadi Pejabat Negara

Kalau memang ingin membangun BANGSA, sudah menjadi suatu keharusan bagi tipikal Pejabat Elite seperti ini, untuk menyumbangkan kekayaan Pribadinya, untuk BANGSA dan NEGARA, bukan memaksa Rakyat agar menyumbang bahkan membayar.

* Karena ada Elite yang mengaku Pribumi tetapi mengejar Kekuasaan saja

Tipikal Elite seperti ini, kebal terhadap hukum

Dia yang membuat Hukum namun dirinya juga yang melanggar aturannya sendiri, sehingga hukum hanya berlaku untuk Rakyat bukan untuk Elite.

* Karena ada Elite yang mengaku Pribumi tetapi mengejar kepentingan Wanita dan Keluarga

Elite seperti ini, gemar mengoleksi Wanita/memiliki banyak Istri

Bahkan si Istri muda hidup mewah dan keluarganya mendadak jadi kaya raya, serta menduduki posisi/jabatan-jabatan penting di Pemerintahan.

Sehingga Rakyat Miskin yang seharusnya berkurang, justru kian bertambah.

Sedangkan kunci dalam mendapat suatu Jabatan Negara adalah para orang cerdas dan berbakat, bukan keluarganya sendiri.

Elite Penguasa lokal seperti ini, hanya berjumlah 3% dari jumlah total penduduk Indonesia.

Tetapi dari pola lama yang mudah dipelajari tersebut.

Sejatinya BANGSA Asing-Aseng tidak pernah menjajah menggunakan kekuatannya sendiri, melainkan menggunakan Elite lokal yang ingin menjadi Raja.

Dan tidak ada dalam catatan Sejarah BANGSA INDONESIA. Elite Pribumi yang dihukum masuk penjara.

Itulah sebabnya dengan jumlah kecil sebesar 3%, dapat menguasai Rakyat yang 97% jauh lebih besar jumlahnya.

Melalui terapan strategi Politik Devide Et Impera Belanda / Mengadu Domba.

Rakyat di adu domba agar membela kesalahan Elite Pribumi.

Sedangkan faktanya

Para Elite Pribumi tersebut salah dan seharusnya sama-sama dihukum, tetapi kebalikannya.

Rakyatnyalah yang dihukum melalui peraturan yang berlaku dan Para Elite Lokal, bebas dari jerat Hukum.

Hanya para kroco-kroconya saja yang masuk bui, itupun penjara Elite yang sudah dilengkapi fasilitas mewah.

Sedangkan Rakyat kecil yang berani menyinggung sedikit saja Elite Pribumi, pasti akan diciduk atau paling banter di persekusi, kena keroyok massa bayaran para Elite Lokal tersebut.

Rakyat tetap akan dibuat sibuk bertengkar, dipaksa memilih satu diantara Kaum Elite Pribumi lainnya.

Di adu domba, agar membela kepentingan pribadi para Elite Pribumi, sedangkan para Elite tersebut berteman dengan baik.

Sementara kaum Elite Pribumi, tetap akan duduk makan bersama dan berpesta dalam satu meja, saat bertemu.

Elite Pribumi tidak akan pernah bertengkar bahkan berdebat sekalipun demi membela Rakyat dan Negara.

Sebab Rakyat kecil saja yang akan mendapat hukuman, sedangkan para Elite Pribumi, bebas mengadakan Pesta, bebas dari jerat Hukum yang berlaku.

Jepang memang hanya menjajah NUSANTARA selama 3,5 tahun

Tetapi berhasil menerapkan sistem kerja paksa, dengan cara merampas seluruh hasil panen serta lumbung-lumbung pangan milik warga.

Sehingga semua dapat tunduk tanpa bisa berbuat banyak, meninggalkan dampak luka paling traumatik pasca Peperangan, yang ditimbulkan dari wabah kelaparan tersebut.

Sehingga Setiap Musim Pergantian Presiden Yang Baru, Masyarakat

* Memiliki Kecenderungan Berfikir Negatif, dan

* Menolak Perubahan

Masyarakat Ekonomi Lemah menjadi lebih buas dan Jahat melebihi para Penguasa, sebab sudah tidak memiliki budaya dan hilang adab-adabnya.

Sebab terbiasa berbicara tanpa berpikir terlebih dahulu, bertindak tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan.

Seperti halnya membuang sampah sembarangan, pola hidup konsumtif serta gaya hidup matrealistik.

BANGSA ini membutuhkan figur seorang pemimpin yang bisa diteladani, baik itu setiap perkataan maupun dalam setiap tindakan dan perbuatan Perilakunya.

Hal remeh temeh seperti ini, dapat menjadi Boomerang bagi siapapun, apabila seorang Pemimpin salah sedikit saja dalam berucap/bertindak.

Karena akan dengan mudah melukai hati dan perasaan masyarakat ekonomi bawah, yang kadung bobrok mentalnya, sistem pemerintahan yang juga bobrok dari pangkal hingga ujungnya.

Semua sudah rusak, jadi yang perlu diperbaiki bukan memotong bagian kepala ikan maka gejala pembusukan dapat dicegah.

Tetapi menggantinya dengan Ikan hidup yang mampu melawan arus, jikalau memang harus berenang seturut arus-Nya, Pemimpin tersebut harus bijak, mengikuti didikan-didikan ajaran sesuai Hikmat Firman ayat TUHAN Semesta. 

Tabah dan kuat melalui masa-masa sulit saat mengalami kerugian dalam hidup.

Karena tidak ada pertumbuhan tanpa perubahan, tidak ada perubahan tanpa kehilangan, tidak ada kehilangan tanpa rasa sakit, dan tidak ada rasa sakit tanpa kesedihan.

Kamis, 10 Agustus 2023

Batalkan Segera UU CIPTA KERJA

 

Photo taken @mbahpat



Oleh     Sha Mantha

Editor  Sha Mantha

 

Pada 25 Agustus tahun 2020

Pemerintahan Indonesia dan segenap DPR RI, telah mengesahkan Undang-Undang CIPTA KERJA, yang ditujukan untuk kepentingan Pengusaha

Sebuah situasi yang kian menjerumuskan Negara INDONESIA pada;

 "Sistem Salah-Demokrasi Bermasalah". Menjajah Rakyatnya sendiri

Atas perintah Ko'orporat;

( AS-Tiongkok-Arab), yang menghendaki terbentuknya Daerah Baru

Telah terjadi Perjanjian di bawah Meja;

Bahwa Pulau Jawa dan Pulau Sumatera menjadi target tukar guling karena setiap tahun ada 700.000 yang masuk dari setiap wilayah

Sehingga kedepan akan muncul "Pandapura."

Dengan mempertaruhkan PANCASILA sebagai Azas Tunggal/Kesepakatan Bersama, yang diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945

Negara Indonesia bahkan menghalangi upaya dalam mencerdaskan kehidupan Bangsa

Wakil rakyat membolak-balikkan kebenaran dengan terus menerus merevisi undang-undang dan membuat undang-undang baru untuk menyudutkan Rakyat

Negara tidak akan pernah berdiri jika tanpa keberadaan Rakyat. Tetapi Rakyat akan tetap ada, mendiami suatu Negara meski tidak memiliki Pemimpin Negara

Fungsi Masyarakat adalah memonitoring kontroling. Tetapi yang terjadi, Pemimpin menjadi Pro Aktif

Pemimpin tertinggi di Negara Indonesia adalah Rakyat namun ketika Rakyat mengkritik, maka seketika dibungkam dibunuh dan dipenjara

Kapitalisme yang mencegah terciptanya Negara tanpa kelas sosial dan bernafsu mengolah seluruh Sumber Daya Alamnya, sekaligus sebagai halangan bagi kapitalisme untuk berinvestasi.

Dengan Modal Produksi Dasar, seperti; Tanah dan Uang yang dimiliki secara Individual oleh Pemodal

Secara otomatis akan mengendalikan seluruh AKTIVITAS Ekonomi di Indonesia, yang tentunya ditentukan oleh Interaksi Pembeli dan Penjual Dalam Pasar

Agar supaya Para Pemilik Modal dan Pekerja, "Bebas Mengelola" Modal serta Sumber Produksi lainnya, untuk menghasilkan keuntungan Maksimum dengan Mengeruk Kekayaan Alam yang ada di Indonesia

Sehingga Otoritas Negara pada bidang Ekonomi Indonesia, menjadi sangat terbatas.


Rabu, 15 Maret 2023

Cakap Digital Fest-Berkarya Tanpa Narkoba

Photo Taken Gussanto




Oleh Sha Mantha

Editor Sha Mantha

Dalam memuwujudkan Gerakan Cinta Tanah Air

Dibutuhkan kerjasama seluruh elemen masyarakat guna membangun kesadaran terhadap masalah sosial di masyarakat

Teknologi serta kecerdasan Intelektual, hanya mendorong Indonesia, maju secara Tekhnologi tetapi terus menerus mengalami kemerosotan Adab

Sebab, intelektualitas dalam berfikir bukan lagi menggunakan Nalurinya disetiap pikiran serta laku Budi dan tindakan maupun perbuatannya

Bahkan dari setiap hal kecil yang di perbuat, menghasilkan dampak bagi sekeliling

Namun sangat sedikit disadari oleh banyak orang

 





Kominfo bekerja sama dengan perguruan tinggi serta kolaborasi program dalam pemberdayaan masyarakat, selama dua hari menggelar acara workshop dengan beberapa pembicara bertempat di museum De'Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah






Melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika Ditjen Aptika, Kementerian Kominfo menggalang kolaborasi dalam pelaksanaan Program Literasi Digital

Program yang memiliki kesamaan tujuan dengan Perguruan Tinggi tersebut

Ditujukan untuk mengedukasi masyarakat Indonesia selain terapan Ilmu bermasyarakat sehingga target literasi digital diperluas ke masyarakat rural atau pedesaan

Mahasiswa dan tenaga pengajar sebagai agen pendidikan berperan penting dalam memotivasi pengabdian masyarakat selain berkapabilitas dalam membina masyarakat

Acara workshop yang dibagi menjadi ke dalam dua sesi tersebut

Dibuka oleh Philip Gobang staf khusus Komunikasi Politik KOMINFO, Sabtu (11/03/'23) pada sesi kedua, pukul 19.30 Wib serta sesi pertama di keesokan harinya pada (12/03/'23), pukul 15.00 Wib

Dan akan dilanjutkan di wilayah Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 18-19 Maret 2023, beberapa hari mendatang

Berdasarkan hasil survei Status Literasi Digital Indonesia tahun 2022

Indeks Literasi Digital Indonesia kembali mengalami peningkatan di tahun 2022 sebesar 0,05 poin

Semula berada pada angka 3,49 di tahun 2021 dan meningkat menjadi 3,54 poin dengan kategori sedang

Kemajuan teknologi turut mengubah pola serta kebiasaan masyarakat, sehingga informasi digital sangat cepat diterima terutama pada bidang Pustaka dan Penulisan serta Media Massa

Bahkan dalam metode peredaran serta perdagangan Narkotika, Narkoba telah dipasarkan secara online

Serta merambah dunia pendidikan dengan menjerat Pelajar dan mahasiswa serta anak-anak di bawah umur sebagai target pasar hingga berperan sebagai pengendali Pasar dalam peredarannya

Sedangkan kehidupan digital perlu diatur sebagaimana representasi kehidupan nyata, namun hanya diperantarai oleh media digital

Sementara pengguna internet terus meningkat dan telah mencapai 73,7% jumlah populasi di Indonesia

Keahlian/ kecakapan digital tentunya menjadi sangat penting, guna mengetahui, memahami dalam penggunaan perangkat keras serta perangkat lunak, mesin pencari, aplikasi percakapan, media sosial, dompet digital serta transaksi digital pasar lokal

Perubahan terjadi begitu cepat, di dukung kemajuan tekhnologi yang diciptakan untuk meringankan beban manusia

Hidup menjadi lebih praktis, cepat dan juga mudah, disertai ketepatan waktu melalui metode berbelanja Toko daring selain Bisnis Afiliasi

Didukung peran Praktisi Youtuber, Konten Kreator, Podcaster, Dropshipper, Blogger, Influencer, IT dan SEO specialist

Menjadi satu kesatuan media dalam membangun bisnis digital

Dalam perkembangan mindset digital dapat diadaptasikan bersama tim yang solid, pilihan model bisnis yang tepat sasaran dengan memanfaatkan teknologi, kesiapan serta persiapan ruang agar kian berkembang

Selagi Etika digital, Budaya digital, Keterampilan digital, dan Keamanan digital sebagai 4 pilar yang solutif diterapkan

 

Dari Berbagai Sumber

 

Untuk Info Kegiatan Silahkan Hubungi 

Biro Humas Kementerian Kominfo

e-mail: humas@mail.kominfo.go.id

Telp/Faks : 021-3504024

 

In Frame

Instagram @shamantha_new

Facebook Sha Mantha 



Sabtu, 11 Februari 2023

Banjir Melanda Kota Solo

 

Warga bersua foto ditengah banjir yang menggenangi pemukimannya di Kec. Jebres
Surakarta Jawa Tengah Sabtu 11/02/'2023


Oleh Sha Mantha


Sejak Jum'at malam 10/02/'2023

Banjir setinggi 300-500 centimeter
Melanda Pemukiman warga di 5 Kelurahan, wilayah administratif Kecamatan Jebres, Surakarta Jawa Tengah

Meliputi Kelurahan Jebres, Kelurahan Gandekan, Kelurahanmaang Sawit, Kelurahan Kampung Sewu dan Kelurahan Semanggi


Kondisi pemukiman warga yang terendam banjir
Siang tadi, Sabtu 11/02/'2023


Banjir meluas hingga Timur Kecamatan Jebres yaitu Gulon
Plesungan, Kec. Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah


Sabtu Malam 19.00 wib 11/02/'2023
Kec. Jebres Surakarta Jawa Tengah



Banjir yang menggenang hingga akhir pekan ini Sabtu Malam 11/02/'2023 22.10 wib

Membuat sebagian besar warga yang terdampak banjir mengungsi ke tempat yang lebih aman


Lokasi Banjir di Kec. Jebres Surakarta Jawa Tengah Sabtu 11/02/'2023


Sementara hingga siang hari tadi
Warga sekitar masih melakukan proses evakuasi melalui penyisiran Kali Cengeng Karangjoho secara manual


Penyisiran Banjir oleh warga di Kali Cengeng Karangjoho


Hingga berita ini diturunkan
Masih belum diketahui secara pasti penyebab banjir tersebut terjadi


Banjir Kec. Jebres Surakarta Jawa Tengah
Sabtu 11/02/'2023


Tidak ada yang pernah mengingat, apa saja yang telah dibuang ke tempat sampah

Dengan sampah organik yang berasal dari rumah tangga sebagai sumber sampah terbesar yang berakhir di TPA
Sayuran, bungkus makanan, botol bekas minuman kemasan, kain dan lain sebagainya

Kec. Jebres Surakarta Jawa Tengah


Hutang manusia kepada alam, tak sebanding dengan apa yang telah Alam sediakan untuk manusia

Sedangkan Alam masih tetap memberikan hasil Buminya, menyediakan air dan oksigen secara cuma-cuma

INDIKATOR

  Di Tulis oleh Editor  In Frame Sha Mantha                                     Photo Taken by Ruang Kosong 303        Adakah dari Rakyat te...