Ditulis oleh Editor
|
In Frame Susi Ambar Rukmi Photo Taken Rocky Projects |
Jepara - PANCASILA merupakan Filsafat yang sangat diperlukan dalam membantu setiap individu/ BANGSA INDONESIA, yang berada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia maupun di penjuru Dunia, serta Ber-Kwarganeraan Indonesia.
Guna mengembangkan sistem moral dan etika yang kuat.
Dengan memahami apa yang benar dan baik
Baik dan buruk, ibarat dua daya pada kutub berbeda, di sebatang magnet.
Dan daya seperti ini, ada dimana-mana, disegala arah, atas, bawah, di luar diri dan di dalam diri.
Tinggal dibagian mana, Anda hendak menghidupinya.
Saat muncul dorongan dari dalam diri, dorongan yang sudah pasti ada, disadari maupun tidak.
Dorongan untuk berbuat baik atau dorongan untuk berbuat buruk.
Dorongan mana yang paling sering Anda ikuti?
|
Ritual Upacara Adat - Sedekah Bumi |
Di wilayah Dukuh Dermayu, Desa Bumiharjo, Kec. Keling, Kab. Jepara, Prov. Jawa Tengah, Indonesia
Sedang Filsafat sendiri, mengajarkan pentingnya mencari dan menjalani hidup yang bermakna.
Dengan menemukan tujuan hidup dan makna dalam tindakan sehari-hari, tiap individu dapat membawa diri ke arah yang lebih positif dan konstruktif.
Sehingga dapat membantu meningkatkan kesadaran diri (self-awareness) dan kesadaran akan Dunia di sekitar.
Hal Ini memungkinkan setiap individu, menjadi lebih bijak, dalam memilih tindakan dan reaksi terhadap berbagai situasi.
Dengan memahami filsafat yang terkandung di setiap sila dalam PANCASILA, sebagai pengendali diri.
Serta mengamalkan ayat 33, yang tertuang di dalam Hukum Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, tahun 1945.
Hal ini berarti, tiap-tiap Individu/Bangsa Indonesia, telah menggunakan Pengetahuan dan Wawasan Filosofisnya.
Guna membentuk karakter, dalam membuat keputusan yang bijaksana, serta hidup dengan integritas dan seimbang, secara lahir maupun batin.
|
Ritual Upacara Adat - Sedekah Bumi |
Di wilayah ukuh Dermayu, Desa Bumiharjo, Kec. Keling, Kab. Jepara, Prov. Jawa Tengah, Indonesia
Lantas Bagaimana Cara Memahami Filsafat Sebagai Pengendali Diri?
Warga Negara Indonesia di penjuru Dunia, dapat mengendalikan tindakannya, sesuai dengan prinsip-prinsip etika yang diyakini.
Sesuai yang tertuang di dalam Sistem Trisula Wedha.
Melalui prinsip-prinsip dan pemikiran filosofis dalam mengatur, mengendalikan, serta membimbing perilaku, emosi, dan pemikiran individu.
Filsafat mampu mendorong individu untuk merenungkan hidupnya, memahami motivasi, tujuan, dan nilai-nilai yang mendasari tindakannya.
Dengan refleksi yang mendalam, individu dapat mengenali kelemahan dan kekuatan diri, serta bekerja untuk meningkatkan diri.
Bahkan melalui studi filsafat, individu juga dapat mengembangkan kebijaksanaan (phronesis), yaitu kemampuan untuk membuat keputusan yang baik dan benar.
Kebijaksanaan ini membantu dalam menghadapi situasi hidup yang kompleks dan penuh tantangan.
Filsafat Stoik, misalnya, mengajarkan pentingnya pengendalian emosi dan penerimaan terhadap hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan.
Dengan memahami dan menerapkan ajaran-ajaran ini, individu akan mampu mencapai ketenangan batin dan stabilitas secara emosional.
Dan tubuh akan menjadi rumah bagi sejuknya Jiwa, apabila seseorang penuh penerimaan di dalam dirinya.
|
Sedekah Bumi - Warga Dukuh Dermayu, Desa Bumiharjo Kec.Keling,Kab. Jepara, Prov. Jawa Tengah, Indonesia |
JAGAT RAYA mewakili perwujudan Nyata dari zat MAHA KUASA
Telah menciptakan berbagai perwujudan diantaranya; Hewan, Tanaman, Manusia dll.
Dari perwujudan-perwujudan tersebut, hanya Manusia yang dipandang sebagai Makhluk paling sempurna oleh sesama Manusia.
Sebab Manusia dapat berbicara/menjalin komunikasi, dengan menciptakan perwujudan materi, keindahan dan aturan Undang-Undang, serta Hukum Negara, diseluruh Dunia.
|
Sedekah Bumi - Warga Dukuh Dermayu, Desa Bumiharjo Kec.Keling,Kab. Jepara, Prov. Jawa Tengah, Indonesia |
Banyak Manusia tidak menyadari, bahwasannya berbagai kelahiran, terdapat jenis yang sehat dan tidak sehat.
( cacat secara fisik maupun cacat mental bawaan )
Meskipun sebagian yang terlahir tidak sehat, juga dapat dianggap normal, melalui berbagai kecerdasan dan kekuatan fisik yang dimilikinya.
Melalui sumber kehidupan dari segala mahluk hidup di Dunia, yang dilahirkan dari penyatuan sel sperma jantan dan kandung sel telur betina.
Adapun kesehatan dari sel sperma maupun kandung sel telur, sangat bergantung dari jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh tubuh, setiap harinya.
Jika dari sel Jantan dan Sel Betina sehat seluruhnya, maka akan melahirkan bayi yang sehat.
Namun jika salah satunya, telah terkontaminasi bakteri dan virus, tentu Janin di dalam kandungan, juga tidak sehat.
Singkatnya
Dalam kehidupan ini
Jiwa MANUSIA terdiri dari IQ; EQ; SQ dan TQ.
IQ adalah kecerdasan intelektual, sementara EQ merupakan kecerdasan emosional.
Dan TQ adalah kecerdasan transendental.
EQ meliputi :
Kecerdasan emosional, yang mencakup kesadaran diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat, motivasi/memotivasi diri, pengendalian, dorongan hati, empati dan kecakapan sosial.
SQ adalah ukuran kecerdasan dari sisi spiritual.
Akan terlalu panjang jikalau diceritakan detailnya.
Namun perlu disadari, bahwa perwujudan zat ESA, merupakan kekuatan jagat nyata yang tidak dapat dikalahkan oleh Manusia.
Contoh : UDARA; CAHAYA; AIR; ANGIN
Dan tanpa itu semua, tidak ada mahluk yang dapat hidup, sebab hal tersebut, bukan berasal dari halusinasi yang tercatat dalam cerita Kitab-Kitab Agama.
|
Ritual Upacara Adat Sedekah Bumi di Buka oleh Perangkat Desa Bumiharjo, Kec. Keling, Kab. Jepara, Prov. Jawa Tengah, Indonesia |
KESADARAN MURNI
Saat melakukan pengamatan
Kesadaran murni hanya mengamati, tanpa menilai, tanpa berasumsi tanpa menafsir-nafsirkan.
Hanya mengamati secara apaadanya, tanpa banyak melibatkan pikiran, sebagaimana mestinya, sesuai kenyataan, bukan khayalan.
Jika kesadaran murni Anda telah terlatih.
Maka kesaksian Anda, akan semakin jernih tanpa dipengaruhi oleh ciptaan pikiran, yang berasal dari rasa perasaan Anda sendiri.
Dan kesadaran murni inilah, unsur diri Anda, sebagai Penyaksi yang baik
Saat pikiran Anda, berhenti menciptakan kenyataan-kenyataan, realitas - realitas.
Kesadaran yang muncul adalah kesadaran untuk mengamati realitas-realitas yang sejati, yang murni, bukan kesadaran yang diciptakan oleh pikiran Anda sendiri.
Kesadaran inilah yang dinamakan dengan Kesadaran Murni.
|
Sedekah Bumi - Warga Dukuh Dermayu, Desa Bumiharjo Kec.Keling,Kab. Jepara, Prov. Jawa Tengah, Indonesia |
KENYATAAN SEJATI
Kenyataan yang sejati, sudah semestinya dan demikian adanya.
Tidak berubah, tetap demikian adanya, sebagaimana mestinya.
Dulu sekarang sampai selama-lamanya
Sebelum Pikiran Saya dan Anda lahir
Bahkan setelah Saya dan Anda
Pikiran Saya dan Pikiran Anda
Sudah tidak ada lagi di dunia ini
Absolut -Supreme Reality. Kenyataan Sejati /
Kenyataan Murni.
Dan bukan hasil ciptaan pikiran maupun konsep, bukan hal yang Bias, bukan hal yang Multi-Tafsir.
Leluhur Nusantara pernah mengatakan dalam sebaris kalimat;
"BHINNEKA TUNGGAL EKA TAN HANA DHARMA MANG RUA"
BHINNEKA TUNGGAL EKA yang bermakna;
Dunia ini meskipun berbeda - beda, dengan skala yang berbeda - beda, dengan fungsi dan tugas yang berbeda - beda, tapi
TUNGGAL EKA, sejatinya SATU KESATUAN YANG UTUH.
TAN HANA DHARMA MANG RUA, artinya;
Tak ada kebenaran dalam segala sesuatu yang Bias / Dualitas.
Multitafsir adalah Bias, satu ayat yang dibaca oleh 10 orang, dapat menjadi 10 tafsiran.
Selama hal itu masih merupakan tafsiran - tafsiran, konsep-konsep yang diciptakan oleh pikiran.
Maka masih belum benar
Masih Bisa benar dan bisa salah
Bisa benar menurut Saya
Bisa Salah menurut Anda -Subjektif.
Semua peristiwa yang Saya dan Anda saksikan, rasakan dan alami, adalah kitab kejadian kita masing-masing.
Sehingga dari sini, kita harus jeli, petik pelajaran dari setiap peristiwa tersebut.
Agar semua yang akan kita pelajari dan pahami, sesuai dengan kenyataan Semesta Alam.
Serta bukan berdasar pada Kenyataan Ciptaan Pikiran dan Rasa Perasaan kita pribadi, sebagai Manusia.