Ditulis Oleh Editor
In Frame Sha Mantha
Photo Taken by Ruang Kosong 303
Semesta beserta Alam, sangat mencintai Manusia dan telah berlaku adil.
Hanya Manusianya saja yang kerap berasumsi dan memiliki persepsi sendiri.
Semua telah mendapat porsi dan bagiannya masing-masing, sesuai kebutuhan, kemampuan, kepantasan dan kelayakannya.
Dan siapapun yang disebut Manusia, wajib berkonsekuensi, atas hasil dari setiap perbuatannya.
Sebagai bentuk dari hukum sebab akibat setiap perbuatan, entah di kehidupan ini atau dikehidupan sebelumnya.
Serta menghadapinya secara gagah dan berani dengan kelembutan.
Sehingga tidak ada lagi orang lain, yang perlu disalahkan.
TUBUH MANUSIA INDIVIDU ADALAH:
RUMAH BAGI ROH KESADARAN YANG MEMBENTANG, TERTINGGI DI ALAM SEMESTA, YANG BERDIAM DI DALAM HATI.
VIBRASI FREKUENSI ALAM SEMESTA YANG BERASAL DARI URAT ENERGI SEMESTA.
DENGAN GEOMETRI
DASAR DARI SEMUA ENERGI PENGULANGAN.
Semesta alam telah melayani Manusia terlebih dahulu dan Manusia tinggal mengikuti seturut urat energi pengulangan tersebut berasal.
Sebagaimana tiap-tiap individu memiliki kitab kejadiannya masing-masing.
Tinggal di bagian mana hendak dihidupi, tentu diperlukan kebijaksanaan dalam memetik hikmat dari setiap PERISTIWA dan tempaan hidup.
Sejak dilahirkan hingga di masa sekarang
Jika Jiwa masih tetap terjaga kemurniannya, siapapun dapat menjadi penyaksi yang baik, dengan memetik setiap hikmat yang terjadi.
Dengan adanya begitu banyak sesuatu bagian dari energi yang tidak dapat dibagi lagi, maka kuman sumber penyakit, tidak lagi menyebar di penjuru Pertiwi.
Dan semua Makhluk Dapat Berbahagia
Sedangkan Tubuh Manusia adalah bagian dari Alam Semesta itu sendiri.
Terdapat miliaran makhluk/mikroba yang sangat kecil dan tak terlihat mata, berdiam didalamnya.
Sekecil apapun
Itu sangat bermakna bagi tubuh Manusia
Dan semua Makhluk hidup maupun yang sudah pernah hidup, jika diperlakukan dengan layak, dapat mengembalikan Alam Semesta sebagaimana mestinya.
Semua memiliki fungsi, arti, makna, guna, dalam mengisi dan melengkapi, keseimbangan alam semesta.
Setiap daerah di Indonesia, memiliki iklim yang berbeda-beda dengan suhu udara, kondisi tanah dan kadar air yang tidak sama, di setiap wilayahnya.
Begitupun jenis tetumbuhan, satwa, berikut ragam hayati didalamnya.
Perlakuan Tanaman Anggrek Hutan
Di zaman serba canggih seperti sekarang
INDONESIA masih menjadi satu-satunya kawasan tempat tinggal terbanyak, ribuan suku, yang bertahan hidup primitive, yang menyebar di penjuru wilayah pedalaman Hutan Tropisnya.
Sehingga lebih mengerti tentang bagaimana cara memperlakukan Tanaman, dan tetap terkoneksi dengan Leluhur NUSANTARA sejak berjuta-juta tahun silam hingga di masa saat sekarang.
Bagi Manusia Modern
Keprimitivan akan menjadi bahan olok-olok, terlebih orang pintar pandai yang tidak mengerti.
Sebab berkecenderungan menjunjung tinggi tekhnologi canggih tetapi telah terputus konektivitasnya dengan para Leluhurnya.
Tanpa menyadari, betapa pentingnya keberadaan Masyarakat Suku Pedalaman yang begitu berarti, dalam menjaga keseimbangan Semesta Alam.
Guna melindungi mikroorganisme, tempat hidup beragam hayati Hutan Tropis Indonesia.
Melalui pemberlakuan estetika, di kalangan para penebang Kayu, untuk tidak membawa satu jenis Tanaman Anggrek, yang berbunga Hitam, keluar dari dalam kawasan Hutan.
Tanaman Anggrek jenis ini, tumbuh di batang Pohon Kayu Uli.
Beberapa penebang yang terlanjur menebang jenis Pohon langka ini, diwajibkan membawa pulang tanaman Anggrek, agar menanamnya kembali disekitar tempat tinggal para Penebang supaya tetap membudidayakannya.
Di samping itu, tidak dibatasi bagi siapapun Ilmuwan maupun para peneliti, apabila ingin datang ke kawasan hutan lindung, guna mempelajari khasiat serta manfaat dari jenis tanaman ini.
Dikalangan para Ilmuwan maupun pecinta lingkungan sendiri, telah terbangun kesadaran sejak dini.
Bahwasannya siapapun akan diterima oleh Alam dengan baik dan bebas tinggal, dalam jangka waktu kapanpun, selama yang diinginkan, dan kembali lagi tanpa suatu kurang apapun.
Selagi tidak menggunakan berbagai macam produk wewangian seperti Parfum, minyak wangi, lotion dengan segala jenis wewangian tubuh berbahan dasar kimiawi.
Serta membawa kembali keluar dari Hutan, sampah-sampah yang dihasilkan selama menetap di dalam Hutan.
Perlakuan Botani Anggrek Ungu
Warna Ungu Bunga Anggrek, bukan saja indah dan menarik untuk dipandang, dengan variasinya yang tak terbatas, bunga yang kerap dijual sebagai bunga potong tersebut.
Tak sedikit dibudidayakan secara meluas oleh pecinta tanaman hias, yang menyebar dipenjuru Dunia.
Tanaman Anggrek bunga Ungu, merupakan jenis botani yang hidup di pohon-pohon hutan tropis Kalimantan, Sumatra hingga Papua.
Akar Botani jenis ini, hidup dengan cara menyerap makanan dari air hujan, kabut dan udara sekitar.
Mengingat Orchidaceae adalah satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak.
PT Kereta Api Indonesia berinisiatif mengabadikannya menjadi nama Kereta api eksekutif Argo Anggrek, yang melayani relasi tujuan Pasar Turi, Surabaya–Gambir Jakarta Pusat.
Dengan Anggrek Bulan
Sebagai satu-satunya Pesona BANGSA INDONESIA
Perlakuan Anggrek di Pasar Bisnis Bunga
Perkebunan Botani Anggrek Ungu - Petani Binaan Tim Ahli Tekhnologi Bio Compound - Songsong Echo Product
Tanaman penghasil Bunga yang lebih umum dikenal secara luas sebagai simbol kesetiaan, cinta, romantisme, keperkasaan dan kekuasaan.
Menempati kelas kemewahan tersendiri dalam berbagai moment penting tertentu, baik itu sebagai penghias ruangan, hiasan dinding, hiasan rambut/sanggul, maupun penghias kebaya, busana adat hingga Jas.
Lambang fleksibilitas perlakuan Pasar dengan tidak menerapkan sistem tawar-menawar dalam dunia bisnis perdagangannya.
Sehingga luwes diperlakukan, meski di tanam di dalam Pot, tetapi juga mampu hidup dinamis, dengan cara di gantung.
Karna begitulah sifat alamiah dan fungsi dari tanaman ini, yang sarat akan manfaat sekalipun bukan suatu kebutuhan wajib.
Formula Anggrek Ungu Untuk Kesehatan Reproduksi
Formula Bunga Anggrek Ungu - Produk UMKM Binaan
Tim Ahli Tekhnologi Bio Compound-Songsong Echo Product
Bunga Anggrek Ungu dapat difungsikan sebagai Biowash, berupa minuman kesehatan yang difermentasikan menggunakan campuran Tekhnologi Bio Compound.
Dapat juga dikombinasikan dengan bahan yang berfokus bekerja, pada bagian yang bermasalah di seputar kesehatan Reproduksi Pria dan Wanita, maupun gangguan kesehatan tubuh lainnya.
Melalui penggunaan Tekhnologi Bio Compound, kinerja dari Biowash Anggrek Bunga Ungu, dapat efektif bekerja, apabila pihak yang bersangkutan, sudah menerima seluruh rasa sakit dan mau berkenalan dengan Tekhnologi ini.
Kemudian juga dapat difermentasi menggunakan starter Probiotik.
Dari konsorsium mikroba di dalam starter, saat proses fermentasi tersebut, memecah senyawa menjadi unsur dari Bunga Anggrek Ungu yang digunakan.
Lama proses fermentasi dilakukan selama 3 hingga 15 hari.
Air Fermentasi yang sudah di campur menggunakan cairan Probiotik dengan Bunga Anggrek Ungu, dapat diminum.
UMKM Binaan Tim Ahli Bio Compound
Songsong Echo Product- Sedang Membuat Produk Turunan Biowash Menggunakan Fermentasi Probiotik
Sesuai petunjuk aturan yang berlaku serta dalam pengawasan Tim ahli Tekhnologi Bio Compound kami.
Aturan tersebut hanya untuk pemula, mengingat terdapat proses detoks, yang berbeda-beda pada masing-masing individu.
Berdasar hasil penelitian serta uji coba di lapangan Seluruh Tim Ahli Tekhnologi Bio Compound - Songsong Echo Product.
Sesuai Hukum Undang-Undang Republik Indonesia 1945 yang berlaku.
Internasional Women Day, 08 Maret 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.