Ditulis oleh Editor
In Frame Sha Mantha
Negara Swasembada pangan, tersisa cerita usang, saat Pemerintah Indonesia, masih mengimpor jutaan ton beras setiap tahunnya untuk pemenuhan kebutuhan pokok warganya.
Masyarakat kita yang masih belum makan jika belum makan nasi.
Bergantung sepenuhnya pada Petani Padi, dalam pemenuhan kebutuhan pokok setiap harinya.
Kelompok Petani Padi di wilayah Kab. Tulang Bawang Prov. Lampung Utara
Dengan jumlah kebutuhan pokok yang terus bertambah disertai penyempitan lahan pertanian.
Lantas, masih adakah jalan untuk memaksimalkan produksi Padi namun tetap menjaga kualitas tanah dengan keanekaragaman hayatinya?
Uji Coba 1/4 hektar lahan oleh Kelompok Petani Padi di Wilayah Kab. Tulang Bawang, Prov. Lampung Utara
1/4 lahan Pertanian Padi di wilayah, Tulang Bawang Prov. Lampung Utara, Indonesia
Yang semula menggunakan pupuk kimia 150kg; hanya mampu menghasilkan 1-1 yaitu sekitar 5 Ton beras.
Petani Padi di wilayah ini kemudian mencoba metode dari kami untuk peternakan sawahnya.
Dengan cara menggunakan sampah organik, berupa;
*Kohe Sapi Segar
* Batang pisang
* Daun dan sampah Pertanian yang diperoleh di sekitar, kemudian
* Di campur dengan Teknologi Bio Compound yang dikombinasikan dengan media tanam dalam melakukan percobaan
Hasilnya diluar ekspetasi!!
Setelah menggunakan bahan organik sebagai media pertumbuhan.
1/4 hektar lahan, mampu menghasilkan 3-4 Ton beras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.