Ditulis Oleh Editor
Sha Mantha
Penjajahan; adalah Dorongan Perlawanan Rakyat Tertindas.
Demokrasi di Negara Indonesia, tak sesuai Jalurnya lagi.
Bukan saja mencegah segala upaya dalam mencerdaskan Bangsa.
Pemerintahan Indonesia yang sangat Liberal dalam mendukung Otoritas Penguasa.
Telah memanfaatkan Kebebasan Pers dengan menempatkan Media Massa sebagai alat paling cepat dan tepat sasaran untuk kepentingan Kapitalis.
Demi mempermudah susunan rencana Propaganda yang telah disiapkan, untuk merobohkan PANCASILA.
Maka Siapapun yang Berkuasa
Issue Komunis dan Agama, akan selalu ada, sebagai alat Propaganda, bagi Pemerintah, untuk Mengadu Domba Rakyatnya sendiri.
Hal tersebut dibuat oleh Negara, untuk Merangsang Rakyatnya sendiri hingga klimaks.
Kemudian dibumihanguskan sebagai bentuk Pembodohan terhadap Masyarakat.
Negara kemudian memperalat jutaan Organisasi Masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat, yang mengatasnamakan Agama.
Untuk menarik dan menampung anggaran, yang terus menerus masuk ke Petugas Keamanan Negara.
Begitu mudahnya mengelabui Kesadaran Politik di tubuh Rakyat Indonesia.
Negara pada akhirnya menjadikan orang Miskin sebagai Komoditi Partai Politik.
Kehidupan kemudian diatur oleh orang-orang dari Partai Politik, dijadikan Modal Propaganda Partai Politik setiap PEMILU 5 tahun sekali.
Maka Kemiskinan di Negara Indonesia tidak pernah akan DI-ENTASKAN.
Sebab dari Kemiskinan Rakyat, terdapat Peluang untuk Membuat Janji Partai Politik, dengan membuka fasilitas pada Masyarakat.
Sedangkan Masyarakat mengalami ketergantungan pada Negara dan Negara memenuhi kebutuhan hidup Rakyatnya dari hutang, kemudian hutang-hutang tersebut dibebankan kembali kepada Rakyat.
Tidak ada yang menanggungnya selain seluruh lapisan Masyarakat Indonesia itu sendiri.
Semua kembali pada Sumber Daya Masyarakat di Negara Indonesia.
Apabila Jiwa Patriotis - Nasionalisme dimiliki oleh segenap Masyarakatnya, betapa mudahnya membangun Bangsa Indonesia sampai kepada Masyarakat Martil, menuju Perubahan Bangsa yang lebih baik.
Dan Negara yang bermental baik, akan mendukung Pencerdasan Bangsa, melalui Pendidikan Sosial Politik di Masyarakat, guna membangun Kesadaran Budaya sekaligus Membangun Sumber Daya Masyarakat yang ada.
Melalui pembentukan Lembaga - Lembaga, disertai dengan Pendanaan sebagai bagian dan upaya dari Program Pencerdasan BANGSA INDONESIA.
Lembaga yang dapat membangun pemahaman Masyarakat tentang Ideologi Politik Sosial Budaya.
Tanpa melalui campur tangan Pemerintah maupun Partai Politik.
HANCURNYA TATANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Kembali ditegaskan oleh Pencipta SISTEM SOLUSI NASIONAL TRISULA WEDHA -H.H.S.N-
Terjadi akibat rusaknya moral Pejabat berikut Kepala Negara/Presiden-Presiden, yang ditinggalkan oleh mendiang Proklamator Ir. Soekarno.
Tak terbantahkan hingga hari ini, masih belum ada orang pintar di Dunia, yang memiliki kemampuan untuk membantu memikirkan nasib Bangsa dan Negara Republik Indonesia, kecuali merasa pintar dan maling berteriak maling untuk menggerogoti kekayaan Nusa BANGSA ini.
Bangsa INDONESIA di masa kepemimpinan Presiden terakhir, bernama Joko Widodo, telah dibawa menuju kehancuran pada titik nadir yang terakhir.
Jika Rakyat dan Negara, tidak segera minta tolong pada sosok yang menciptakan sistem Solusi Nasional-TRISULA WEDHA-
Maka dapat dipastikan bakal terpecah belah, tidak utuh lagi.
Banyak sosok-sosok pintar diseluruh Dunia dan INDONESIA khususnya, hanya bisa berteori tinggi, yang dikumandangkan melalui media-media massa.
Namun pada hakekatnya, masih tidak mampu mewujudkan solusi konkrit, akan bagaimana nasib Bangsa dan Negeri ini.
Hal tersebut, tak ubahnya sebuah Percaturan Politik, bahwasannya BANGSA ini, telah ter-skak mati, dalam persaingan sistem Tata Negara.
Sistem Solusi Nasional TRISULA WEDHA
Berfilosofikan :
* LURUS
* BENAR
* JUJUR
Siap diuji dengan kaum pintar-pandai dipelosok Negeri.
Dunia yang tak terbatas, semudah membalik kondisi Bangsa dan Negara ini menjadi 180°, lebih baik dari saat ini.
Tugas Sistem Solusi Nasional TRISULA WEDHA :
1. Menciptakan aturan UU dan Hukum baru, yang mampu berdiri tegak lurus dan menobatkan seluruh pelaku kriminil di Negeri ini.
2. Mengembalikan semaksimum mungkin kekayaan Rakyat ke Negara, yang telah dikorupsi oleh pejabat, yang masih hidup maupun sudah meninggal dunia.
3. Mengembalikan uang Rakyat, yang telah dicuri oleh para pengusaha kelas kakap, di dalam maupun di luar Negeri.
4. Menobatkan terpidana kriminil, termasuk oknum-oknum pejabat Negara dan seluruh pengacau Rakyat, yang tidak patuh aturan Undang-Undang dan Hukum.
5. Meneruskan program kesejahteraan Rakyat dan Pembangunan Negara, dengan:
* APBN dari hasil
* Uang-uang Koruptor
* Termasuk kriminil lain yang telah tertagih Negara
6. Mencerdaskan Bangsa dan mendirikan etika Timur, berdasarkan Kebhinekaan.
7. Program meringankan beban Rakyat dalam aneka Pendidikan, Kehidupan sehari-hari, agar mampu mewujudkan Kepribadian Nasional dan berkembangnya aneka Seni Budaya, yang siap bersaing secara Global.
8. Menuju tatanan MERCU SUAR DUNIA dan lain-lain
Dunia ini luasnya seperti tempurung kepala yang melapisi otak. Isinya lalu, kini, untuk kemudian sebagai pembelajaran, beradaptasi menghadapi selanjutnya.
Dan "Kami ini bukan makanan anjing tanah"
Tanah air sudah merdeka sebelum negara ini didirikan, diproklamirkan bangsa.
Jangan rampas hak-hak rakyat dan adat atas nama HGU.
Tanah darah air kehidupan
Menjadi daging dan harapan
Tanah darah air kehidupan
Menjelma nyawa pertempuran
Kita bukanlah nasib di bawah kuasa
Kita bukanlah takdir di bawah senjata
Menanam atau ditanam
Menanam atau ter-ancam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.