Rabu, 19 April 2023

Pesona Taman Laut Caribbean Van Java

Karimun Jawa-Kab. Jepara Jateng, Indonesia


 

Penulis Sha Mantha

 Editor Sha Mantha


Terdiri dari beberapa pulau kecil di wilayah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah Karimunjawa

Kepulauan ini berada di Laut Jawa dengan ±1.500 hektare luas daratan serta ±110.000 hektare perairan

Dari Pelabuhan Pantai Kartini menuju Pulau Karimun Jawa, hanya terdapat satu Kapal Ferry yang berlayar setiap dua hari sekali

Sedangkan masyarakat setempat, biasa menggunakan Perahu motor kecil berbahan solar sebagai sarana transportasi sehari-hari untuk menunjang mobilitas warga setiap harinya

Dengan 5-6 jam jarak tempuh penyebrangan

Dan 30 menit jalur udara dari Bandara Ahmad Yani, Semarang menuju Bandar Udara Dewa Daru; berupa landasan Pesawat kecil yang berada di Pulau Kemujan dan menampung pesawat kecil jenis CASA 212 yang disediakan oleh PT. Wisata Laut Nusa Permai

Selain itu, Pesawat Susi Air juga kerap di sewa untuk penerbangan menuju Pulau ini

Hidangan laut, umum dijajakan di sepanjang alun-alun Pulau Karimun Jawa sekaligus kuliner khas yang mudah dijumpai di hampir sudut pemukiman warga

 

 

Karimun Jawa-Kab Jepara Jateng Indonesia




Pulau ini tidak terlalu besar tetapi padat dengan ragam kehidupan didalamnya

Akulturasi Hindu peralihan Islam sangat kental mewarnai kebudayaan masyarakar Jepara

Dimana setiap 1 syawal tepatnya di tanggal 7 Syawal ( Bulan Islam ); hari ke-7 perayaan hari raya Idul Fitri

Tradisi larung kepala kerbau disertai ragam hasil bumi ke tengah laut, yang berpusat di Pantai Kartini dan diikuti oleh masyarakat di sepanjang Pesisir Pantai paling utara Jawa

Dirayakan secara meriah disertai rangkaian pesta rakyat didalamnya, diiringi acara Halal Bihalal

Dilalui oleh iring-iringan Perahu menuju ke Pulau-Pulau kecil dengan menikmati ketupat, serta beras ketan yang direbus di daun kelapa yang masih muda ( Janur ), sebagai hidangan khasnya dan digantung di setiap tiang pintu-pintu rumah


Ketupat Lepet


 

Sekaligus momen untuk berziarah ke makam Putra Sunan Kudus, Para Wali penyebar agama Islam dan kaum Ulama pengikutnya yang dimakamkan di Pulau Karimun Jawa serta Pulau-Pulau kecil disekitarnya


Lomban Pantai Kartini Jepara

 

Pengaruh Hindu yang lebih kental ketimbang Buddha yang semula lebih dulu dianut sejak era Negara Kalingga, sebagai ajaran hidup oleh masyarakat di paling ujung utara Jawa 

Dimulai saat itu Ibukota Negara Majapahit Hindu, di pindahkan di bekas puing Ibukota Negara Kalingga sesaat setelah kematian Brawijaya V

Tepatnya di wilayah Kecamatan Keling Kabupaten Jepara, saat ini

Disusul perpindahan Ibukota Negara Islam Demak di wilayah Sukolilo Kabupaten Pati Jepara, tak jauh dari pintu gerbang wilayah perbatasan Negara Majapahit di masa Sultan Prawoto, Raja Kesultanan Demak ke-IV yang memerintah tahun 1546-1549

Kematian Sultan Prawoto turut mengakhiri Negara Islam Demak 

Seiring kedatangan Portugis di Jawa, tahun 1549 yang mendirikan Pangkalan Militer di tengah-tengah wilayah Kesultanan Demak dan Majapahit

Dengan Ratu Kalinyamat, adik Sultan Prawoto yang berjuang mati-matian mempertahankan Jepara, wilayah bawahan Demak dari serangan Portugis yang secara bersama-sama, mendukung Kesultanan Ternate, Kesultanan Aceh, Kesultanan Malaka, mempertahankan wilayah perbatasan di Malaka

Ironisnya diwaktu yang bersamaan

Ratu Kalinyamat mendapat serangan penaklukan dari Panembahan Senopati

Berdalih sebagai penerus Kesultanan Demak

Panembahan Senopati memanfatkan situasi dengan cara berbohong jika Ia telah berhasil membunuh buron Negara Islam Demak yaitu Arya Penangsang, yang telah menghabisi Sultan Prawoto beserta Permaisuri

Di bantu VOC Belanda

Panembahan Senopati kemudian mendirikan Negara Mataraman Islam dan berlaku sebagai Raja Pertama Kesultanan Mataraman Islam, memerintah tahun 1586-1613

Berdiri di sebidang tanah yang dihadiahkan oleh Sultan Hadiwijaya, Raja Pertama Kesultanan Pajang, penerus Demak yang memerintah tahun 1554-1583di wilayah Kota Gede Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini

Akibat kelelahan menerima serangan Portugis yang secara bertubi-tubi menghancurkan Istananya, ditambah kekalahan pasukan bantuannya di wilayah Kesultanan Ternate, Kesultanan Aceh dan Kesultanan Malaka yang terjadi secara terus menerus

Tanpa perlawanan yang berarti

Panembahan Senopati berhasil menaklukkan Ratu Kalinyamat dan memaksanya tunduk di bawah Mataraman Islam


 

Dari Berbagai Sumber


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

INDIKATOR

  Di Tulis oleh Editor  In Frame Sha Mantha                                     Photo Taken by Ruang Kosong 303        Adakah dari Rakyat te...