Senin, 23 Oktober 2023

Gaya Hidup Ngehitz, Ilmu Tantra


Susi Ambar Rukmi
Photo taken Ngusman Solo





Oleh    Sha Mantha

Editor Sha Mantha 


Bahasa Pali     : Soonya

Bahasa Jawa    : Kasunyatan

Ngelmu iku kelakone kanti laku

Ilmu adalah tindakan nyata

Ilmu adalah Ilmu

Ilmu adalah milik siapa saja yang mau memahaminya

Kenyataan / Hakikat yang Sejati

Bukan Ilmu angan-angan

Ilmu Kasunyatan yaitu yang berasal dari kenyataan yang sejati, sudah semestinya dan demikian adanya, tidak pernah berubah, sekarang, dulu hingga selama-lamanya 

Ilmu pengetahuan ini tersedia di Semesta

Untuk dimiliki siapapun dan bukan diperuntukkan bagi Golongan tertentu, agama tertentu bahkan bagi siapapun

Agar semua yang akan kita pelajari dan Pahami, harus sesuai dengan kenyataan Semesta Alam, bukan sesuai dengan;

Kenyataan Ciptaan Pikiran dan

Rasa Perasaan Kita sebagai manusia

Tidak ada konsep dalam pikiran murni

Dan Pikiran murni tidak mengenal tafsiran - tafsiran, maupun pemikiran-pemikiran, khayalan-khayalan, kenyataan-kenyataan palsu maupun simulitas-simulitas

Sebab kenyataan sejati, tidak pernah berubah, absolut, tetap demikian adanya, dulu, sekarang, sampai selama-lamanya

Ilmu Tantra Sastra adalah tradisi spiritual tertua Dunia yang seiring waktu, dikembangkan ke dalam aspek ajaran Kitab Suci Wedha/Veda; melalui terapan pola pikir baru sebagai langkah lanjutan untuk mengaplikasikan ilmu kosmik, guna mencapai kekuasaan Spiritual

Gambaran Ilmu Tantra Sastra, sebagai "Pencarian" Sistematis untuk keselamatan atau keunggulan Spiritual, dengan menyadari dan memupuk ilahi di dalam tubuh sendiri, yang merupakan;

Kesatuan simultan dari sisi; Maskulin-Feminin dan Spirit

Ada banyak cara untuk memahami Ilmu Tantra Sastra, sehingga tidak harus melalui senggama, untuk membuka Mandala

Sebagai contoh;

Terdapat dua jenis Partikel berbeda di dalam Fusi Nuklir

Jika dua jenis Fusi tersebut disatukan, maka menyala menjadi Matahari, prosesnya sama dengan prinsip Ilmu Tantra Sastra itu sendiri ( Senggama)

Bahkan Proses terjadinya listrik yang ada di ruang hidup manusia

Ketika Plus dan Minus bertemu di "Ruang Kosong," maka akan menyala menjadi Cahaya

Leluhur Nusantara bahkan telah menggunakan Matahari sebagai metode sederhana agar terhubung dengan Semesta dengan memanfaatkan Fusi Nuklir sebagai penghubung Energi, sejak awal Peradaban Manusia di Zaman Es, jutaan tahun silam

Selain menerapkan beragam metode Programing Komputer ke dalam otak Manusia melalui pemikiran - pemikiran yang ditransmisikan kepada generasi ke generasi penerus

Metode-metode yang kemudian juga dipelajari oleh berbagai etnis, Ras, serta suku BANGSA di Dunia, sebagai upaya Manusia dalam menemukan Jati Dirinya/ Dirinya yang Sejati

Sebelum terkoneksi dengan energi Alam Semesta dan Sangkan Paraning Dumadi, tanpa kenal jarak, ruang dan waktu

Sangkan Paraning Dumadi;

" AKU adalah Alfa dan AKU adalah Omega,  AKU adalah Yang Awal dan AKU adalah Yang Akhir"

Sebagai tujuan akhir dalam mewujudkan "Keadaan" Prima dalam Pencapaian Kebahagiaan Non-Dualitas

Sedangkan Dualitas/Dualisme diperlukan dalam hidup, agar semua Mahkluk Berbahagia

Sebab setiap Mahkluk, memiliki peran serta fungsinya masing-masing, sekecil apapun, itu sangat berarti dan bermakna, bagi mahkluk yang lain

Dimulai dari hubungan dengan Energi yang terdekat, dengan memupuk Ke-Ilahian yang berasal dari Dalam Diri

Sebagai cara paling sederhana untuk mengkoneksikan keterhubungan Diri sebagai Pusat Semesta

Sedangkan untuk terkoneksi tidak cukup hanya dengan mengingat saja tetapi juga dibutuhkan hubungan melalui Rasa yang muncul dari dalam Hati

Sebab:

TUBUH MANUSIA INDIVIDU ADALAH RUMAH BAGI; ROH KESADARAN YANG MEMBENTANG, TERTINGGI DI ALAM SEMESTA YANG BERDIAM DI DALAM HATI; VIBRASI FREKUENSI ALAM SEMESTA YANG BERASAL DARI URAT ENERGI SEMESTA

DENGAN GEOMETRI; DASAR DARI SEMUA ENERGI PENGULANGAN

Sedangkan Diri Manusia sebagai tempat bersemayamnya Jiwa yang berwujud dan terdiri dari 5 ( Lima ) warna

Sebagaimana segala sesuatu yang ada di seluruh Semesta Raya dan di dalam tubuh Manusia adalah wujud Ciptaan-NYA yang bergerak dan hidup

Ilmu Tantra dalam tradisi Spiritual Buddha di maknai sebagai Kamadathu sebagaimana alam paling dasar dalam Bumi Sambaradha Budhara-Borobudur, yaitu Alam Nafsu yang disimbolkan dalam perwujudan Dewa - Dewi Asmara, Kamaratih dan Kamajaya

Yang seiring datangnya perubahan Peradaban Hindu Dharma

Leluhur Nusantara kemudian mengabadikan kisah Dewa-Dewi Asmara ke dalam simbol-simbol pada upacara adat pernikahan, kehamilan, kelahiran hingga kematian

Dalam hal ini

Leluhur Nusantara bahkan secara khusus memberikan pemahaman secara lebih spesifik mengenai pemaknaan Ilmu Tantra Sastra ke dalam etika Kehamilan serta Kelahiran

Kamadathu yang kemudian dimaknai sebagai Dathu/Warna yang disimbolkan sebagai Magis, yang di dalamnya mewakili masing-masing Karakteristik Energi

Sedangkan Spiritual Tantra dikenal sebagai Yantra, yang disimbolkan dengan sesaji berupa Bubur beras dan Masegeh / Segehan guna mewakili masing-masing karakteristik 5 energi Tubuh/Diri Individu

Dan dari ke-5 ( Lima ) warna tersebut

Salah satu dari warna tersebutlah yang mendominasi Diri Individu saat ini atau dalam Spiritual Hindu Bali disebut Sang Dumaketu, perwujudan warna Bubur Beras dan Segehan

Yang di yakini oleh Masyarakat Hindu Dharma Bali serta seluruh Masyarakat Hindu yang menetap di wilayah Tengger yang tersebar di penjuru Pulau Jawa

Bahwasanya seseorang menjadi bisa lebih mudah terhubung melalui "Rasa" yang muncul dari Pusat Hati, di mana diri sebagai Tempat Berpusatnya Energi Ilahi

Akan memvibrasikan Energi Rasa

Serta dapat menghantarkan signal Energi tersebut, terhubung dengan masing-masing 4 sumber Energi lain yang tak terlihat ( Malaikat Penjaga )

Tubuh akan merasakan ciri-ciri tertentu atas kehadiran mereka

Ketika Individu berada dalam kondisi yang terkoneksi secara intim, maka akan mengetahui rahasia-rahasia kelahiran, kehidupan, dan kematian serta rahasia bagaimana Diri sebagai Pusat Pertemuan dengan Tuhan, melalui Tubuh

Jika masih ada yang berprasangka, menyuguhkan sesajen Bubur Beras dan Segehan sebagai laku sesat

Maka perlu membaca artikel ini agar segala prasangka, dicuci oleh Alam 

Dengan-Nya Cahaya Pengetahuan Tersebar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

INDIKATOR

  Di Tulis oleh Editor  In Frame Sha Mantha                                     Photo Taken by Ruang Kosong 303        Adakah dari Rakyat te...