Rabu, 24 Januari 2024

Sambut Euphoria Imlek 2024

 

Ditulis oleh Editor : Sha Mantha 

 


In Frame Sha Mantha
Photo Taken Silis Boom



susiambar-rukmi.com-Memasuki Tahun Naga Kayu Hijau/Green Wood Dragon.

Pada perayaan Imlek di hari pertama, tanggal 4 Februari 2024 dan Tahun Baru ( Lunar ), yang jatuh pada 10 Februari tahun 2024 ini khususnya. 

Bakal dirayakan cukup meriah setiap tahunnya, oleh segenap Masyarakat Tionghoa di penjuru Dunia.


 

In Frame Sha Mantha
Lokasi Jl. Urip Sumoharjo Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Indonesia 



Tak berbeda hal dengan perayaan Imlek di Indonesia, yang sudah tentu bakal semarak dan hidup.

Di isi ribuan stand bazar kuliner khas NUSANTARA, dilengkapi ragam akulturasi pentas seni budaya.

Serta gemerlap ribuan lampion yang terpasang di sepanjang Jantung Kota di penjuru Indonesia.



In Frame Sha Mantha
Festival Lampion

Lokasi Jl. Urip Sumoharjo Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Indonesia  



Dan tak lupa, dilengkapi dengan Pesta Kembang Api, tepat di malam pergantian Tahun Baru Lunar, sebagai puncak acara.


 

Festival Lampion, Lokasi Jembatan Kali Pepe
Jl Urip Sumoharjo Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Indonesia 



Sesuai perhitungan dalam penanggalan China, berdasar pada kalender Lunar China, yang mengikuti siklus Matahari dan Bulan.

Unsur dari Naga dan Kayu, menciptakan energi yang dipercaya membawa, pertumbuhan, keberanian dan kreativitas.

Kayu melambangkan kemampuan beradaptasi yang baik, terhadap perubahan serta sifat-sifat positif seperti, kepekaan dan kebijaksanaan.

Sementara Naga dalam zodiak China, memiliki unsur, tanah, besi, air, kayu dan api, yang merupakan simbol keberanian, ambisi dan keberuntungan.

Sedangkan gabungan antara Naga dan Kayu, menghasilkan dimensi yang menciptakan kepribadian individu yang ambisius dan berani.

Shio Naga sendiri, menjadi ciri bawaan orang yang lahir di tahun 1952, tahun 1964, tahun 1976, tahun 1988, tahun 2000, tahun 2012, dengan kelipatan angka 12 dan seterusnya.


 

In Frame Sha Mantha
Festival Lampion
Lokasi Jl. Urip Sumoharjo Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Indonesia 


 

Sementara beberapa Orang dengan ciri-ciri Shio Naga Kayu, berada diantara sifat-sifat berikut: 

1. Kreativitas dan Pertumbuhan

Naga Kayu cenderung memiliki kecenderungan kreatif dan kemampuan untuk berkembang, terbuka terhadap ide-ide baru dan memiliki semangat inovatif yang kuat.

2. Keberanian dan Ambisi

Sifat keberanian dan ambisi mendominasi karakter Tahun Naga Kayu, memiliki tekad yang kuat untuk mencapai tujuan dan meraih kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan.

3. Kehidupan Sosial yang Luas

Naga Kayu dikenal sebagai individu yang bersifat sosial dan pandai berkomunikasi, mudah berinteraksi dengan orang lain dan seringkali memiliki jaringan sosial yang luas.

4. Kepekaan dan Kebijaksanaan

Unsur kayu membawa dimensi tambahan pada kepribadian Naga, memberi kepekaan terhadap lingkungan sekitar, serta kebijaksanaan dalam menghadapi berbagai situasi.

Tetapi perlu diingat, dalam astrologi China, ciri-ciri tersebut, bersifat umum dan tidak mutlak berlaku untuk setiap individu yang lahir di Tahun Naga Kayu.

Faktor-faktor lain seperti, bulan lahir dan jam/waktu kelahiran, juga memainkan peran penting dalam membentuk kepribadian seseorang.

 


Klenteng Tien Kok Sie
Jl. RE Martadinata No.12, Sudiroprajan, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia 


 

Harapan Tahun Naga Kayu Hijau 2024 di Negara Indonesia 



In Frame Sha Mantha
Festival Lampion
Lokasi Jembatan Kali Pepe
Jl. Urip Sumoharjo Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Indonesia 


 

Warnai karakteristik kebudayaan Indonesia yang beragam, yang juga diharapkan oleh segenap elemen Masyarakat luas di Indonesia.

Dapat turut serta, merayakan tahun baru Lunar, dengan penuh kebahagiaan, harapan dan kesuksesan.

Seperti halnya perayaan Imlek di tahun-tahun sebelumnya.

Dari Berbagai Sumber 

Jumat, 19 Januari 2024

Olah Sampah Menjadi Biowash

In Frame Sha Mantha 



Oleh     : Sha Mantha

Editor   : Sha Mantha 


 

Dari Desa Membangun BANGSA


 

Ladang Jagung di Kawasan Desa Pesisir Pantai Paling Utara Jawa, Indonesia 



Sebagaimana fungsi Desa sebagai sumber penghasil pangan, agar tetap menghasilkan segala kebutuhan Pangan yang dibutuhkan.

Tetapi tanpa sumber daya alam disertai sumber daya Manusia yang mumpuni didalamnya.

Pada hakekatnya bukanlah hambatan untuk maju dan berdayaguna, sekalipun faktanya, tak sedikit Desa miskin tanpa SDM serta SDA didalamnya.



Nuansa Hunian Warga Desa di Pulau Jawa, pada umumnya 


 


Tetapi hal ini

Bukan lantas menjadi tolak ukur rendahnya Sumber Daya Manusia Indonesia, melainkan belum berubahnya pola, serta gaya hidup konvensional yang ada.

Tidak mudah memang untuk mengubah itu semua, tetapi bukan berarti tidak dapat di ubah.

Untuk itulah pentingnya peran, serta keberadaan tim ahli didalam segala prosesnya.

Sedangkan sumber daya alam tidak terbatas, ada disekeliling kita, bahkan dari sampah, dapat di ubah menjadi emas.


BIOWASH


Biowash merupakan cairan multi manfaat untuk mengelola sampah organik, yang berasal dari sisa-sisa makanan rumah tangga.



Proses Fermentasi Selama 15 Hari. Menggunakan Kulit Buah Nanas Dengan Tekhnologi BC - Sebelum Menjadi Biowash 



Dan berfungsi sebagai pembersih alami yang terbuat dari sampah organik, yang  berasal dari kulit buah, ( saat ini menggunakan kulit Nanas dan Jeruk Nipis ) - Menghasilkan warna kuning alami.


 
Cairan Biowash Dari Kulit Buah Nanas


Sebagaimana rumah tangga, sebagai penyumbang sampah terbesar, yang berakhir di TPS/TPA.

Serta menimbulkan berbagai masalah lingkungan hidup.

Melalui Fermentasi Kulit Buah Nanas selama 15 hari.

Konsorsium mikroba Kulit Buah Nanas yang di starter menggunakan tekhnologi BC, akan menghasilkan unsur yang sama, regenproses ferasi sel dari Buah Nanas.

Dari proses fermentasi selama 15 hari tersebut, memecah senyawa menjadi unsur.

Dan air fermentasi sudah bisa digunakan, sebagai Biowash/ cairan multi manfaat.

Sehingga sampah organik, tidak ke luar dari rumah lagi dan selesai di rumah tangga.

 

Krisis Pangan di INDONESIA



Ladang Jagung di Kawasan Desa Pesisir Pantai Paling Utara Jawa, Indonesia 


Akibat dari penggunaan pupuk Kimiawi pabrikan yang ditebar tanpa bahan penetralisir, yang dilakukan secara berkala.

Menjadi masalah lingkungan dan ekosistem jangka panjang, bukan saja menghambat proses penguraian Tanah, dan membunuh unsur Hara dalam Tanah.

Tetapi juga menyebabkan sulitnya pengolahan Tanah, karena Tanah menjadi keras, kering dan tandus.



Perkebunan Karet PTPN IX Kab. Jepara Jawa Tengah, Indonesia 


 

Hal tersebut pula yang memicu terus menurunnya hasil pertanian dan perkebunan di Negara Indonesia.

Tanah tidak lagi dapat diolah, selain ditumbuhi rumput dan ilalang.

Demikian halnya dengan hasil Pangan, yang tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan dalam Negeri, sehingga terus menerus mengalami keterpurukan.

Wujud dari keterpurukan Pangan inilah, yang memicu gagalnya pertumbuhan ekonomi sosial Indonesia, sampai hari ini.



Kebun Coklat Cocoa

 


Dalam Kurun Waktu 10 Tahun Terakhir, Dunia bahkan Sedang Mengalami Krisis Coklat Cocoa.

 

 
Cairan Biowash Dari Kulit Buah Nanas 


Kegunaan Biowash, diantaranya: 


1. Untuk mengompres mata, luka bakar, luka sayat, nyeri, bisul, bengkak, ambeien, dll

2. Sebagai Obat Kumur

Cara Penggunaan:

* Ambil beberapa Mili air Biowash

* Kemudian dihangatkan

* Gunakan untuk berkumur, saat mengalami sakit gigi maupun sariawan.

3. Disiram ke parit/ kolam/sungai, danau, closet, wastafel, WC, serta selokan kamar mandi.

Tujuannya untuk menetralisir udara dan lingkungan, sekaligus sumbangsih terhadap alam.tetap terkendali, sehingga air serta sumber-sumber mata air, tetap terjaga ekosistemnya, serta dapat terus dikonsumsi oleh seluruh makhluk hidup di Bumi.

Sebab apabila tingkat keasaman air semakin tinggi, secara otomatis, air tidak akan dapat lagi dikonsumsi, karena telah tercemar dan mengandung Mercury, sehingga lambat laun, tak satupun Makhluk yang dapat bertahan hidup, di muka Bumi.

4. Sebagai Bahan Campuran Pembersih Rumah

- Sabun cair

- Shampo

- Sabun Cuci Piring 

Dengan mencampurkan Biowash, akan mengolah cairan kimia, menjadi lebih ramah lingkungan.

Takaran Perbandingan:

* Biowash dan Sabun Cair 1:50

* Biowash dan Shampo 1:50

* Biowash dan Sabun Cuci Piring 1:50

* Biowash dan Pembersih Lantai

 Cara Penggunaan:

* Campur 1 sendok Makan Biowash ke dalam sabun cair saat mandi

* Campur 1 Sendok Makan Biowash ke dalam Shampo saat cuci rambut

* Campur 1 Sendok Makan Biowash ke dalam Sabun Cuci Piring, saat mencuci piring

* Campur 1 Sendok Makan Biowash ke dalam cairan pembersih lantai untuk mengepel lantai maupun saat menyikat lantai kamar mandi dan closet 

5. Sebagai Disinfektan Alami

6. Pembersih Udara 

7. Pelembab Udara

8. Sebagai bahan detox untuk membuang racun dalam tubuh serta melancarkan peredaran darah 

Cara Penggunaan:

* Campur 1 Sendok Makan Biowash ke dalam wadah / ember, berisi air hangat, yang dicampur dengan 1 sendok teh garam dan selembar daun pandan

* Rendam Kaki selama 30 menit hingga selesai 

Peringatan!

Aturan tersebut hanya untuk pemula, mengingat terdapat proses detoks, yang berbeda-beda pada masing-masing individu.

9. Menghilangkan Pestisida Pada Sayur dan Buah serta bahan kimia berbahaya, lainnya 

Caranya:

Rendam Sayur dan Buah, selama 5 menit, ke dalam wadah berisi air bersih yang telah di campur dengan 1 Sendok Makan Biowash

10. Sebagai bahan campuran dalam pembuatan Media Tanam, yang berasal dari sampah organik serta kohe sapi segar 

11. Untuk Menyiram tanaman ( bisa setiap hari )

12. Menghilangkan Bakteri Pada Benih Tanaman

Bahan:

* Media Tanam

* Benih

Cara Penggunaan:

* Hangatkan Cairan 1 Sendok Makan Biowash hingga 50 derajat Celcius

* Campur 1 Sendok Makan Biowash ke dalam benih 

* Aduk selama 5 menit

* Benamkan Benih ke dalam Media Tanam

Tujuannya untuk memperkuat benih serta tumbuh lebih cepat.



Sabtu, 06 Januari 2024

Pesona Kopi Desa Tempur

 

In Frame Sha Mantha
Photo taken Guston Rahardjo 




Gerbang Peradaban Modern NUSANTARA

 

Cerita Keagamaan dan konsep kosmologi,  tentang, perjalanan hidup manusia berupa, Karma, Nafsu dan Keinginan.

Terpahat pada ornamen relief dinding, di 3 ( tiga ) situs Candi yang terletak di dukuh Duplak, Desa Tempur, Kec.Keling, Kab. Jepara, Prov. Jawa Tengah, Indonesia.

Melengkapi peradaban modern NUSANTARA sejak mula-mula, di puncak Gunung Muria, diantaranya; Situs Batara Guru, Prasasti Puncak Songolikur, dll.

Dan tercatat pada abad ke-6 M - 7 M

Dengan Ratu Shima, pemimpin terakhir Negara KALINGGA, yang berdiri tahun ( 594 M - 695 M ).

 

Pasca kematian Brawijaya V

 

Negara Majapahit, segera mengalami kemunduran secara terstruktural, ditandai dengan berdirinya Negara Islam Demak, yang memecah Jawa menjadi 3 ( Tiga ) bagian.

Hal ini memicu perpindahan Ibukota Negara Majapahit yang semula berada di Trowulan, ke bekas Ibukota Negara KALINGGA dahulu berdiri, di wilayah Kec. Keling, Kab. Jepara.

Dengan Kab. Pati, sebagai Gapura Perbatasan/Pintu masuk menuju Ibukota Majapahit yang baru.

Sebelum berakhirnya pemerintahan Majapahit, Hayam Wuruk, membangun Candi Bubrah, sebagai gapura utama, menuju Candi Angin, yang berjarak 500 meter dengan Candi Aso, yang dibangun beberapa ratus meter disebelahnya, tepat di sisi Utara Lereng Gunung Muria.

 

Desa Tempur

 


Area Persawahan Desa Tempur 



Berada pada ketinggian 800-1.000 meter di atas permukaan laut.

Desa yang dikelilingi hamparan sawah berundak bak Ubud Bali tersebut, dihuni kurang lebih 3.000 Kepala Keluarga, dengan ragam kehidupan Pertanian didalamnya.

Selain menanam Padi dan menghasilkan beras kualitas pulen, sayur mayur dan Palawija, menjadi tanaman khas Masyarakat lereng pegunungan yang umum dihasilkan, untuk menopang perekonomian warga Desa.

Sulitnya akses keluar masuk Desa, dikarenakan kondisi jalan berbatu terjal, sebagai satu - satunya jalan penghubung menuju Desa.

Bukan saja mengisolasi Masyarakat KALINGGA, yang sejak dulu menetap di sisi Utara lereng Gunung Muria, hidup terpencil, terhimpit dalam kemiskinan berkepanjangan.

Sebab, tidak banyak hasil pertanian yang dapat dibawa keluar Desa, mengingat sulitnya akses jalan penghubung yang ada.

Sehingga hanya sedikit Beras, serta hasil Pertanian lainnya yang dapat dijual.

 

Kopi Tempur

 


Kebun Kopi


 

Kebun Kopi di Desa Tempur, telah ada sejak puluhan tahun silam.

Namun karena khawatir terkena serangan Hama, terlebih enggan repot menjemur biji-biji Kopi yang dipanennya.

Petani Kopi Tempur rumahan, memilih untuk memetik biji kopi berwarna hijau, dimana tiap masa Panen, satu pohon hanya mampu menghasilkan 2-5 kg ( Dua Hingga Lima Kilogram ), biji Kopi basah yang dijual murah.

Kisaran harga Rp. 4.000 - Rp. 5.000 per/kg ( Empat Ribu Rupiah hingga Lima Ribu Rupiah perkilogramnya ).

Dengan pendapatan rendah sekitar

Rp. 1. 200.000 ( Satu Juta Dua Ratus Ribu Rupiah ), setiap musimnya.

Hingga tahun 2015

Kebiasaan memetik biji kopi muda, mulai berubah, setelah kopi Tempur memenangkan lomba Kopi terbaik kedua di Indonesia, saat uji cita rasa, yang diikuti Kopi-Kopi terbaik se-Indonesia, di Yogyakarta.

Menyadari harga Kopi Merah jauh lebih tinggi, Petani kemudian memetik biji Kopi merah, dan mengalami kenaikan pendapatan lebih dari

Rp. 2. 500.000 ( Dua Juta Lima Ratus Rupiah ),  per musim.

 


Buah Kopi


 

Selain memiliki berbagai macam varian rasa, seperti; Kopi Robusta Petik Merah, Arabika Petik Merah, Robusta Fermentasi, Kopi Jahe, serta kopi Lanang yang dipercaya dapat meningkatkan vitalitas kaum Pria.

Desa Tempur juga dikenal, sebagai penghasil kopi jenis Robusta dan Arabika berkualitas, yang di tanam Petani Kopi rumahan, dan mampu menghasilkan 500 - 700 ton ( Lima Ratus hingga Tujuh Ratus Ton ), Kopi tiap tahunnya.

Terdapat sekitar 30 warga yang mampu memproduksi Kopi secara mandiri, seiring meningkatnya permintaan Pasar Lokal.

Sehingga mampu menopang perekonomian Desa dengan sebagian Warga Desa yang menjadi Produsen Kopi.

Keadaan perlahan berubah, setelah Kopi Tempur mulai dikenal oleh Masyarakat di luar Desa.

Begitupun sarana jalan penghubung saat ini yang sudah beraspal, hingga ke Dusun tertinggi Desa Tempur.

Meski sempat terpuruk, oleh pandemi Covid-19.

Permintaan Kopi Tempur, perlahan bangkit menjadi dorongan bagi Warga Desa dalam berinovasi, agar Kopi Tempur dapat diterima oleh Pasar Dunia.

Bahkan saat ini, sudah tidak ada lagi Biji Kopi basah, maupun biji Kopi mentah, yang keluar dari Desa.

Setelah Petani menjualnya kedalam tiga jenis, berupa; biji Kopi kering, biji Kopi Sangrai, dan Kopi bubuk.

 

Agrowisata Desa Tempur


Bunga Kopi 


 

Tradisi Wiwitan petik Kopi Desa Tempur, menawarkan destinasi wisata, sebagaimana Kopi telah dimanfaatkan sebagai agrowisata.

Melalui ritual Petik Kopi Tempur, dimulai dengan memilih biji Kopi terbaik dari beberapa pohon, yang selanjutnya, diawali tradisi panen yang dilakukan oleh tokoh Masyarakat Desa, diiringi tabuhan musik tradisional, diakhiri makan bersama.

Sehingga wisatawan dapat menyaksikan secara langsung, proses mengolah Kopi, mulai dari memecah biji Kopi, bersama para Wanita, yang menumbuk biji Kopi untuk dikonsumsi sendiri.

Kini, Desa yang dulu terisolasi, terhampar jutaan Biji-biji Kopi yang dijemur di sudut tepi-tepi jalan tiap panen tiba, dengan beberapa Keluarga membuka kedai Kopi di dusun-dusun, mengubah gaya hidup konvensional, menuju ekonomi kreatif mandiri. ( sha/as/h/ua/rk )

INDIKATOR

  Di Tulis oleh Editor  In Frame Sha Mantha                                     Photo Taken by Ruang Kosong 303        Adakah dari Rakyat te...