Sabtu, 17 Februari 2024

Sinergi Ubah Kebobrokan BANGSA


Ditulis oleh Editor

 

In Frame Sha Mantha
Photo taken by Lawerrisa  

 


Jepara-Mengubah sesuatu bukan perkara mudah, namun karena alam merestui, maka diberi yang terbaik, melalui berpasrah diri dengan segala kerendahan hati serta ketulusan, sehingga perubahan dapat terjadi begitu cepat.

 

Perubahan Iklim Indonesia 

 

Bumi adalah pengulangan

Maka begitulah hidup

Hanya untuk menjalani Pengulangan demi pengulangan.

Itulah sebab

Bumi Meregenerasi dan Ber-Evolusi.

Seperti halnya sel-sel dalam tubuh Manusia, jika terdapat racun, serta terjadi penyumbatan dalam darah, maka harus diobati, agar semua jaringan darah, serta saraf, di regenerasi kembali.

Proses dari pembersihan adalah pelepasan, maka semua yang menyumbat, akan dicabut dari akarnya, sehingga siklus tubuh, kemudian bereaksi dengan beragam keluhannya.

Berdasar penelitian para Ilmuwan

Zaman Es Jutaan tahun silam.

Dataran pertama Bumi, bermula dari Jawa, yang semula menyatu dengan dataran China.

Barulah setelahnya dataran India.

Bumi kembali ber-evolusi dalam kurun waktu cukup lama, memisahkan daratan China dengan Jawa, melalui proses alam yang terjadi, sampai sekarang.

Sementara sisa-sisa peradaban tertua dari Zaman Es, dapat ditemukan di wilayah Dieng, Kab. Wonosobo, Jawa Tengah, dengan munculnya fenomena alam, turunnya hujan salju/es, yang oleh warga setempat disebut dengan Upas. 

Sekaligus petunjuk bahwa suatu daratan telah mengalami Evolusi /Perubahan Iklim, di wilayah ini.

Hal tersebut telah dibuktikan melalui serangkaian penelitian Ilmiah yang dilakukan oleh para ahli.

Bahwasannya wilayah Indonesia mengalami perubahan iklim, yang semula dari empat musim: Gugur, Dingin, Semi, Panas, menjadi dua musim, yaitu musim panas dan musim penghujan.

Sehingga demikian, perubahan iklim tersebut tidak serta merta lenyap tanpa bekas dari muka Bumi.

Tetapi masih menyisakan jejak alam berupa Salju es, yang masih turun pada bulan - bulan tertentu di wilayah Dieng, Kab. Wonosobo Jawa Tengah, sampai saat ini.

Peradaban Zaman Es sendiri, bukan sebatas dihuni berbagai jenis satwa seperti halnya Mammoth maupun berbagai jenis tetumbuhan saja.

Tetapi juga adanya kehidupan peradaban Manusia  ( suku Bangsa Arya ), yang mengisi didalamnya, berikut kebudayaan, ilmu pengetahuan, sastra, serta Tekhnologi yang diciptakan, untuk meringankan beban Manusia.

Sehingga bukan secara tiba-tiba Tekhnologi modern muncul di Zaman ini, sementara Manusia Purba hidup primitive dan minim Tekhnologi Canggih.

Tetapi justru dari Zaman Es lah, Tekhnologi Canggih telah dimulai, dalam mengiringi peradaban Manusia di muka Bumi.

Sehingga Manusia Purba, dapat terus terhubung dengan Semesta dan Leluhurnya, sekalipun Zaman Kegelapan kini melanda Bumi.

Sedangkan Manusia modern yang hidup menyebar memenuhi hingga ke penjuru Bumi, sebatas tinggal dan menikmati, setelah Tekhnologi ditemukan kembali.

Faktanya bahwa, para Ilmuwan Barat secara keseluruhan telah mengakui, bukan merupakan pencipta Tekhnologi.

Seperti halnya listrik, adalah hasil temuan Nichola Tesla, hingga programing Komputer dan Tekhnologi modern canggih di masa ini.

Secara keseluruhannya, murni dipelajari dari satu Kitab/Naskah Jawa, berikut 10 Perintah ALLAH didalamnya:

1. Jangan menyembah berhala, berbaktilah kepada-Ku saja, dan cintailah Aku lebih dari segala sesuatu

2. Jangan menyebut Nama Tuhan ALLAH'mu dengan tidak hormat

3. Kuduskanlah hari Tuhan

4. Hormatilah ibu bapamu

5. Jangan membunuh

6. Jangan berzina

7. Jangan mencuri

8. Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu

9. Jangan mengingini istri sesamamu

10. Jangan mengingini milik sesamamu secara tidak adil

Kitab/Naskah Jawa tersebut, juga telah dikembalikan lagi ke Jawa, setelah dipelajari oleh kaum Pintar Pandai dari Barat, secara sukarela.

Faktanya lagi 

Semua tidak jatuh dari langit tetapi sudah tercatat secara terstruktural menggunakan huruf-huruf, rumusan-rumusan, baik itu dalam metode perhitungan matematika, fisika, maupun metafisik, sesuai perhitungan Leluhur NUSANTARA sejak mula-mula.

Sehingga Peradaban Manusia sudah Modern, sejak Manusia mendiami Bumi, jauh sebelum agama-agama Samawi lahir.

Sebab masih sebatas mencatat Peristiwa Perubahan Zaman Baru, yaitu dari Tahun Sebelum Masehi / Zaman Purba Menuju Tahun Masehi.

Dengan Matahari sebagai inti atom, energi Nuklir, yang telah digunakan oleh Leluhur Nusantara yang sifatnya lebih kecil dari Uranium yaitu Thorium.

Dengan Matahari yang adalah pemberi energi terbesar bagi Bumi, yang memberi kehidupan bagi Bumi.

Tetapi Bulan adalah yang memberi gairah bagi hidupnya.

Itu sebabnya, di berbagai peradaban besar di Dunia.

Equinox menjadi titik utama dan pertama, Hari Raya dan perhitungan Kalender.

Sedangkan Bulan menjadi titik terpenting kedua-Energi Matahari maupun Energi Bulan.

Leluhur NUSANTARA pernah mengatakan dalam sebaris kalimat:

"BHINNEKA TUNGGAL EKA TAN HANA DHARMA MANG RUA"

Yang Bermakna:

Dunia ini meskipun berbeda-beda, dengan skala yang berbeda - beda, dengan fungsi dan tugas berbeda - beda, tapi "TUNGGAL EKA"

Sejatinya:

Satu Kesatuan Yang Utuh

TAN HANA DHARMA MANG RUA:

Tak ada kebenaran dalam segala sesuatu yang Bias/Dualitas.

Sedangkan Multi-Tafsir adalah Bias, satu ayat yang dibaca oleh sepuluh orang, dapat menjadi sepuluh tafsiran.

Selama hal itu masih merupakan tafsiran-tafsiran, konsep-konsep yang diciptakan oleh pikiran, maka masih belum benar, masih bisa benar dan bisa salah.

Bisa benar menurut saya.

Bisa benar menurut anda.

Subjektif.

Sedangkan Kenyataan Sejati/Kenyataan Murni adalah Absolut - Supreme Reality dan bukan hasil ciptaan pikiran maupun konsep, bukan Bias, bukan hal yang Multi-Tafsir.

Tidak berubah, tetap demikian adanya, sebagaimana mestinya dan demikian adanya, dulu sekarang sampai selama-lamanya, sebelum pikiran saya dan anda lahir, bahkan setelah saya dan anda, sudah tidak ada lagi di dunia ini.

 

Perubahan Gaya Hidup - Konvensional Menjadi Ekologis

 

Dalam Misi

Menciptakan Pertanian Terintegritas guna mendukung Pangan yang Andal, Air Bersih dan Keamanan Energi.

Teknologi Bio Compound digunakan sebagai solusi berintegritas terhadap masalah lingkungan dalam penanggulangan Sampah Organik Tingkat Rumah Tangga, menggunakan Konsol Mikro-Biologi.

Sedangkan masalah Lingkungan, bukan sebatas pada penanggulangan sampah, serta berkutat pada seputar kerusakan alam saja.

Tetapi juga masalah sosial di masyarakat, seperti rentannya kesehatan mental orang Indonesia yang memicu tingginya angka bunuh diri dikalangan remaja dan usia produktif.

Jumlah pasien ODGJ yang terus meningkat akibat berbagai tekanan gaya hidup konvensional yang memicu tingkat stress tinggi.

Sehingga tubuh mudah terjangkit berbagai virus penyakit, entah itu ditularkan melalui faktor genetik ( Diabetes dan Sel Kanker ).

Maupun terapan gaya hidup konvensional pemicu tingginya angka Kematian secara mendadak di Indonesia, akibat serangan Jantung.

Ironi Negeri beragama, berikut ribuan aliran kepercayaan didalamnya, yang  mengalami keterbatasan Ekonomi, dilanda Kekurangan Pangan, miskin secara mental, serta berkebutuhan khusus akan Rohani setiap harinya.

Sehingga bukan Sehat Jasmani dan Rohani tetapi kian Sakit Jiwa, Sakit Raga.

 

Pentingnya Menjaga Imunitas Tubuh

 

Terdapat miliaran makhluk hidup di dalam tubuh Manusia, sehingga sangat penting mengkonsumsi Probiotik, guna menjaga kehidupan makhluk hidup/bakteri baik yang hidup di dalam usus, rongga mulut, hidung, dan setiap inci dalam tubuh kita.

Sedangkan Bakteri baik mudah mati, belum lagi dampak konsumsi antibiotik yang berasal dari obat-obatan medis, selama proses pengobatan, penyalahgunaan obat - obatan terlarang, bahkan kemoterapi.

Dan masih banyak faktor lainnya yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan Semesta.

Tubuh Manusia adalah Alam Semesta, tempat bersemayam berbagai makhluk hidup didalamnya.

Maka dibutuhkan dualisme dalam hidup, agar semua makhluk berbahagia.

Setiap makhluk, memiliki peran serta fungsinya masing-masing, sekecil apapun, itu berarti dan bermakna, bagi makhluk yang lain.

Dengan mengkonsumsi Probiotik, dapat membantu meningkatkan kesehatan pencernaan sekaligus mengurangi peradangan pada usus.

Hasil Penelitian menunjukkan, bahwa konsumsi Probiotik dapat membantu mengurangi lemak pada perut.

Beberapa contoh Probiotik yang mudah ditemukan diantaranya :

1. Yogurt

2. Susu Probiotik

3. Tempe Kedelai

4. Suplemen Probiotik

5. Songsong Probiotik

Songsong Probiotik ini adalah Konsorsium Mikro-organisme lokal, berbahan Baku campuran Sari Buah Segar dan Rempah sebagai pengurai Hayati penghasil enzim.

(a.l Xenorhabdus Japanica, Bacilus Simplex, Paenibacillus Amylolyctus), yang diperlukan tubuh Manusia.

Dalam meningkatkan efektifitas proses pencernaan, stamina tubuh dan memperbaiki metabolisme tubuh, serta metode detox / buang racun dalam tubuh.

Sekaligus sebagai syarat utama bagi siapapun yang memiliki minat untuk bergabung bersama Kami, dalam melayani Alam Semesta.

Wajib mengkonsumsi Songsong Probiotik dari Kami, agar dapat terhubung dan terkoneksi, saat mengobrol dengan Kami.

 

Pertaubatan

 

Kejahatan ada di setiap diri Manusia

Maka perlu dilakukan tindakan Pertaubatan secara bertahap.

Makna dari Pertaubatan itu sendiri, bukan berarti untuk menjadi orang suci yang bebas dari dosa.

Untuk itulah pentingnya mendamaikan diri dari segala kekacauan yang berasal dari dalam diri, dari segala rasa perasaan yang ditimbulkan oleh pemikiran-pemikiran, yang berasal dari konsep-konsep pemikiran.

Sehingga saat diri sedang mengalami kekacauan dari dalam, mudah mengambil keputusan jalan pintas, seperti tindakan/keinginan untuk menyakiti diri sendiri maupun bunuh diri, tatkala mengalami berbagai tekanan dari luar.

Terlebih saat dalam kondisi Jasmani yang kurang baik.

Untuk itulah pentingnya melakukan tindakan Pertaubatan.

Anda, bahkan tidak pernah tau, apa yang telah orang - orang disekeliling anda lalui, bisa saja, lebih menderita dari Anda.

Itulah pentingnya bersyukur, bahkan dari hal sekecil apapun.

Tentu sebagai manusia yang berkesadaran akan mengerti, bahwasannya apapun yang terjadi di luar diri, tidak akan pernah bisa di atur, terlebih dikendalikan.

Kecuali sesuatu yang lebih besar dari itu semua, yang dapat melakukannya, yaitu mukjizat Semesta.

Apa yang dapat dikendalikan adalah apapun yang terjadi di dalam diri, rasa perasaan dan pikiran, yang menjadi dorongan dari setiap perbuatan, dengan mengaturnya sebaik mungkin.

Karena apapun yang terjadi di dalam diri, dengan segala kekacauan yang berasal dari luar diri, tidak akan ada gunanya, apabila didalam diri, sudah tenang dan damai, begitupun sebaliknya.

Apapun kedamaian dan ketenangan di luar diri, tidak akan ada gunanya, jika di dalam diri sudah kacau.

Sekalipun anda melalui masa-masa sulit dan mengalami kerugian dalam hidup.

Karena tidak ada pertumbuhan tanpa perubahan; tidak ada perubahan tanpa kehilangan; tidak ada kehilangan tanpa rasa sakit; dan tidak ada rasa sakit tanpa kesedihan.

Setiap kali mengalami kerugian besar, kecenderungannya adalah segera mencari penyebab atau penjelasan: 

Mengapa saya sakit? Mengapa ia meninggalkan saya? Mengapa, mengapa, mengapa.

Sejatinya saat anda kesakitan, penjelasan tidak membantu.

Anda tidak memerlukan penjelasan.

Anda membutuhkan Semesta.

Semesta menyertai dalam kesakitan dan kesedihan anda.

Jika teman anda tiba-tiba meninggal, mengetahui alasannya tidak akan mengurangi rasa sakitnya sedikitpun.

Jadi berhentilah mencari penjelasan.

Anda tidak membutuhkannya!

Mungkin Semesta belum menjanjikan penjelasan mengapa semua terjadi.

Hidup sehat di mulai dari Jiwa yang sehat.

Dan Jiwa yang Sehat di dukung oleh lingkungan yang juga Sehat.

Mari secara bersama-sama bergerak, sebab Saya dan Anda tidak dapat hidup Sehat Sendirian di Bumi.

Persyaratan Untuk Menjadi Mitra Songsong:

1. Memiliki Komunitas / Kelompok / Badan Usaha

2. Memiliki Program Berbasis Pengabdian Lingkungan Dengan Melibatkan Masyarakat

3. Sudah Mengaplikasikan Penggunaan Tekhnologi Bio Compound dan Membuktikan Sendiri Manfaatnya

Berdasarkan Sumber Riset Penelitian Ilmiah Seluruh Tim Ahli Tekhnologi Bio Compound


Senin, 12 Februari 2024

Briket Neutron Limbah Kohe

 

Oleh Songsong Eco Projects

Editor : Sha Mantha


In Frame Sha Mantha-Photo taken by Lawerrisa


 


Bandung - Briket Bio Neutrin adalah Karya Kelompok Binaan Songsong di wilayah Lembang, Kab. Bandung, Jawa Barat.

Saat ini hanya di Produksi untuk Mitra Songsong.



Songsong Eco Projects 


 


Lembang, Bandung, Jawa Barat merupakan salah satu daerah penghasil Susu terbesar di wilayah Indonesia, setelah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dengan total  22.300 Sapi Perah, yang berasal dari 9 Desa, yang menghasilkan 10kg hingga 20kg limbah Kohe Sapi segar per/ekor, setiap harinya.

Untuk mengatasi limbah kotoran ternak yang berbau menyengat tersebut, Peternak membakar sebagian limbah Kohe Sapi miliknya dan membuang sisanya, ke saluran air yang berakhir di Sungai Citarum.

Selebihnya, para Peternak menyimpannya di lahan kosong dengan cara menumpuk dan membiarkannya begitu saja.

Selain menjadi sarang virus bakteri penyakit, kotoran ternak tersebut juga memberi dampak negatif terhadap lingkungan sekitar, bukan sebatas berbau tidak sedap, tetapi juga mengganggu kebersihan air sungai, yang berubah warna, dipenuhi oleh limbah kotoran Sapi, ternak milik warga Desa setempat.

Mengolah limbah peternakan Sapi Segar tak sesulit yang dibayangkan, jika didasari Niat tulus serta memiliki nilai manfaat.

Berbekal kesadaran bahwa olah limbah Peternakan adalah tanggung jawab masing-masing Peternak.

Dengan harapan dapat terus merawat lingkungan demi masa depan anak cucu kelak.

Warga Desa Sukajaya, Lembang, yang tergabung ke dalam kelompok Peternak Obor Desa Organik Sukajaya ( ODOS).

Secara berkesadaran, menggunakan Teknologi Bio Compound, untuk mengolah Limbah Kotoran Sapi Segar / Kohe, menjadi media tanam berbentuk briket, yang dapat langsung digunakan dan diaplikasikan di segala jenis tanaman, oleh Petani sekitar.

Dengan 5-7 Jam, kurun waktu pengolahan limbah yang dibutuhkan, tanpa bau menyengat, mudah, memiliki banyak manfaat dan juga ramah lingkungan.

Kegiatan ini merupakan implementasi nyata, 17 butir tujuan pembangunan berkelanjutan

( SDGas).

Wujud kontribusi Peternak ODOS dalam merawat Bumi.




Bentuk kemasan Media Tanam Kohe Sapi Segar - Siap Kirim Ke Penjuru Wilayah Indonesia 


 


Dengan Tekhnologi Bio Compound

Kelompok Peternak Obor Desa Organik Sukajaya ( ODOS ) sudah tidak lagi membuang KOHE, berupa limbah Kotoran Sapi Segar Peternakannya.

Bahkan tanpa membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mengolah kotoran Sapi segar.

Cukup 5-7 ( Lima hingga Tujuh hari ) menjadi briket dan 5 ( Lima ) menit menjadi Media Tanam, tanpa aroma menyengat maupun panas.



 

Briket Neutron Kohe Sapi Segar 


 

Dan Peternak Obor Desa Organik Desa Sukajaya sudah memulainya

Tekhnologi tepat guna dari Songsong, tercipta media tanam briket OBOR bagi Pertanian dan olah sampah organik tingkat rumah tangga.



 

Pak Yudi - Peternak Sapi Susu Perah Rumahan, Lembang, Bandung Jawa Barat, Indonesia 




Pak Yudi adalah satu dari sekian banyak Peternak Sapi Perah rumahan yang berada di wilayah Lembang.

Ia memelihara 10 ekor Sapi Perah dan satu ekor Sapi Potong penghasil daging.

Dengan tingkat pertumbuhan serta  hewan ternak yang sehat.

Setelah mengaplikasikan metode penggunaan Teknologi Bio Compound sebagai campuran air minum serta pakan yang terdiri dari campuran ampas singkong + ampas tahu + konsentrat + 10 mili cairan Bio Compound. 

Bukan saja merasakan manfaat dari segi biaya, namun juga meningkatnya kualitas Susu yang tidak mengandung bakteri Potagen, produksi yang stabil dari sebelumnya, serta Susu yang tidak mudah basi, sehingga dapat dijadikan Yogurt, Kefir maupun Keju.

Sementara kotoran Sapi ternak miliknya, dapat langsung digunakan sebagai media tanam.




Peternakan Sapi Perah Rumahan, di Kawasan Lembang, Bandung, Prov. Jawa Barat, Indonesia 


 



Sebelum menggunakan Teknologi Bio Compound

Produksi Susu tidak stabil dan mudah basi, serta membutuhkan waktu lama saat penyembuhan pada luka.

Kotoran Sapi juga tidak tercerna dengan baik, berbau menyengat, terlebih saat di musim penghujan.

Belum lagi tiap 2 minggu sekali, Sapi harus diberi suntikan Antibiotik, setiapkali terjadi perubahan cuaca.

Setelah Penggunaan Teknologi Bio Compound

Sapi jarang sakit dan tidak lagi membutuhkan suntikan antibiotik.

Dari 7 ekor Sapi

Saat ini memproduksi 110 Liter Susu setiap harinya, dengan kualitas susu yang lebih kental, gurih serta tidak cepat basi saat disimpan dalam suhu ruang.

Keringat maupun kotoran serta kandang tidak berbau menyengat sama sekali.

Dengan tekstur kotoran halus sekaligus menandai bahwa makanan tercerna secara sempurna.

Persyaratan Untuk Menjadi Mitra Songsong;

1. Memiliki Komunitas / Kelompok / Badan Usaha

2. Memiliki Program Berbasis Pengabdian Lingkungan Dengan Melibatkan Masyarakat

3. Sudah Mengaplikasikan Penggunaan Tekhnologi Bio Compound dan Membuktikan Sendiri Manfaatnya.

Berdasarkan Sumber Riset Penelitian Ilmiah FRS. Puteri Nurina dan Tim Ahli Tekhnologi Bio Compound 



Jumat, 02 Februari 2024

Dana Desa Menuju Desa Kreative Mandiri


Ditulis oleh Editor Sha Mantha


 

In Frame Sha Mantha 




Susi-ambarrukmi.com-Dalam upaya mewujudkan Desa yang mandiri, berproduktivitas tinggi, berdaya saing dan kompeten.

Membangun inovasi serta kreativitas secara kolektif, wajib digalakkan oleh segenap masyarakat Desa.

Supaya dapat direalisasikan melalui Desa-Desa yang Berbhinneka Tunggal Eka.

Dimana Desa-Desa dengan budaya yang berbeda-beda, namun memiliki satu tujuan yang sama, menuju Ketahanan Pangan Desa.




Lahan Pertanian 




Sehingga fungsi Desa sebagai penghasil sekaligus sumber Pangan, tetap terjaga eksistensinya.




Perkebunan Sayur Mayur


 


Tentu keberadaan Desa bukan sekedar naik kelas, seiring peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia didalamnya, sebab fungsi Desa sangat berkontribusi, terhadap pembangunan Bangsa.




Foto ilustrasi dibuat oleh Sha Mantha 


 

Di tahun 2015 silam

Pemerintah Indonesia mulai mengalokasikan Dana Desa, yang tertuang dalam peraturan Undang-Undang Nomor 6 ,Tahun 2014, mengenai Desa.




Foto Ilustrasi dibuat oleh Sha Mantha 




Sementara peningkatan Alokasi Dana Desa, bertujuan mewujudkan Indonesia maju.

Sedangkan penggunaan Dana Desa, telah diputuskan melalui forum musrenbang, serta menghasilkan pencapaian Infrastruktur yang signifikan.

Dana tersebut berasal dari anggaran Negara, yang ditransfer melalui anggaran daerah, guna membiayai administrasi pemerintahan Desa, pemberdayaan di bidang Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi Masyarakat serta Pembangunan Infrastruktur.

Melalui Peraturan Pemerintah, No. 60, Tahun 2014, serta Peraturan Pemerintah No. 22, Tahun 2015.

Sebagai dasar hukum dalam penyusunan Permendesa, mengenai Prioritas dalam Penggunaan Dana Desa.

Prioritas utama dari penggunaan Dana Desa, adalah untuk pembangunan infrastruktur yang swakelola.

Dengan 7 Isu Prioritas Penggunaan Dana Desa, tahun 2024, diantaranya:

1. Pengentasan Kemiskinan Ekstrem

2. Intervensi Percepatan Eliminasi TBC

3. Ketahanan Pangan Nabati dan Hewani

4. Pencegahan Peredaran Narkotika

5. Penurunan Stunting

6. Dana Operasional Pemerintah Desa, dan

7. Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional




Foto Ilustrasi dibuat oleh Sha Mantha 


 



Dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan monitoring yang baik, dengan cara mengajak masyarakat untuk rembug Desa, yang dilakukan setiap 6 bulan sekali.

Dana Desa diarahkan untuk padat karya, sehingga semakin banyak orang yang bekerja menggunakan Dana Desa.

Disertai transparansi Kepala Desa, berikut aparatur Desa yang akuntabel dan terbuka, dengan cara menempelkan jumlah angka penggunaaan, di tiap papan RT serta RW.

Hal tersebut diharapkan, agar semua pihak dapat bergotong royong dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian, dimulai dari Desa.

Sehingga Dana Desa dapat difokuskan untuk memperkuat kebijakan fiskal nasional:

( Kemiskinan Ekstrem, Stunting dan iInflasi ) di tingkat Desa dan sinergi penggunaan Dana Desa.

 



Foto Ilustrasi dibuat oleh Sha Mantha 




Selain mampu membangun ribuan kilometer jalan Desa, Jembatan, Pasar Desa, kegiatan BUM Desa, Dermaga Perahu, kolam Ikan, Irigasi dan lain sebagainya.

Dana Desa juga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup Masyarakat melalui Pembangunan fasilitas umum semisal gelanggang arena Olahraga, Air Bersih, MCK dan lain-lain.




Foto Ilustrasi dibuat oleh Sha Mantha 


 


Menurut laporan Data sementara menunjukkan, penurunan jumlah Desa tertinggal, pada tahun 2018 silam yang semula sebesar 14.047 Desa, menjadi 4.365 Desa, di tahun 2022.




Gambar Ilustrasi dibuat oleh Sha Mantha 


 

Pengelolaan Dana Desa yang efektif, menjadi peran, serta komitmen Kepala Desa yang transparan dalam penggunaannya, terbukti berhasil menurunkan jumlah angka Desa yang tertinggal.

Melalui data berbasis SDGs Desa, sebagai dasar dari kebijakan Pembangunan Desa dan pemanfaatan Dana Desa.

Dengan kerjasama trilateral serta pendidikan tinggi, dapat memajukan Desa dalam peningkatan Sumber Daya Manusia, Pertumbuhan Ekonomi sekaligus Pelestarian Budaya Lokal setempat.




Foto Ilustrasi dibuat oleh Sha Mantha 


 


Dana Desa telah memberikan dampak positif pada Desa-Desa di Indonesia, mendorong pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendidikan dan harapan warga Desa.

Melalui pengelolaan yang baik, akan membantu Desa yang mandiri, berdayaguna dan sejahtera.

Rabu, 24 Januari 2024

Sambut Euphoria Imlek 2024

 

Ditulis oleh Editor : Sha Mantha 

 


In Frame Sha Mantha
Photo Taken Silis Boom



susiambar-rukmi.com-Memasuki Tahun Naga Kayu Hijau/Green Wood Dragon.

Pada perayaan Imlek di hari pertama, tanggal 4 Februari 2024 dan Tahun Baru ( Lunar ), yang jatuh pada 10 Februari tahun 2024 ini khususnya. 

Bakal dirayakan cukup meriah setiap tahunnya, oleh segenap Masyarakat Tionghoa di penjuru Dunia.


 

In Frame Sha Mantha
Lokasi Jl. Urip Sumoharjo Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Indonesia 



Tak berbeda hal dengan perayaan Imlek di Indonesia, yang sudah tentu bakal semarak dan hidup.

Di isi ribuan stand bazar kuliner khas NUSANTARA, dilengkapi ragam akulturasi pentas seni budaya.

Serta gemerlap ribuan lampion yang terpasang di sepanjang Jantung Kota di penjuru Indonesia.



In Frame Sha Mantha
Festival Lampion

Lokasi Jl. Urip Sumoharjo Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Indonesia  



Dan tak lupa, dilengkapi dengan Pesta Kembang Api, tepat di malam pergantian Tahun Baru Lunar, sebagai puncak acara.


 

Festival Lampion, Lokasi Jembatan Kali Pepe
Jl Urip Sumoharjo Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Indonesia 



Sesuai perhitungan dalam penanggalan China, berdasar pada kalender Lunar China, yang mengikuti siklus Matahari dan Bulan.

Unsur dari Naga dan Kayu, menciptakan energi yang dipercaya membawa, pertumbuhan, keberanian dan kreativitas.

Kayu melambangkan kemampuan beradaptasi yang baik, terhadap perubahan serta sifat-sifat positif seperti, kepekaan dan kebijaksanaan.

Sementara Naga dalam zodiak China, memiliki unsur, tanah, besi, air, kayu dan api, yang merupakan simbol keberanian, ambisi dan keberuntungan.

Sedangkan gabungan antara Naga dan Kayu, menghasilkan dimensi yang menciptakan kepribadian individu yang ambisius dan berani.

Shio Naga sendiri, menjadi ciri bawaan orang yang lahir di tahun 1952, tahun 1964, tahun 1976, tahun 1988, tahun 2000, tahun 2012, dengan kelipatan angka 12 dan seterusnya.


 

In Frame Sha Mantha
Festival Lampion
Lokasi Jl. Urip Sumoharjo Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Indonesia 


 

Sementara beberapa Orang dengan ciri-ciri Shio Naga Kayu, berada diantara sifat-sifat berikut: 

1. Kreativitas dan Pertumbuhan

Naga Kayu cenderung memiliki kecenderungan kreatif dan kemampuan untuk berkembang, terbuka terhadap ide-ide baru dan memiliki semangat inovatif yang kuat.

2. Keberanian dan Ambisi

Sifat keberanian dan ambisi mendominasi karakter Tahun Naga Kayu, memiliki tekad yang kuat untuk mencapai tujuan dan meraih kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan.

3. Kehidupan Sosial yang Luas

Naga Kayu dikenal sebagai individu yang bersifat sosial dan pandai berkomunikasi, mudah berinteraksi dengan orang lain dan seringkali memiliki jaringan sosial yang luas.

4. Kepekaan dan Kebijaksanaan

Unsur kayu membawa dimensi tambahan pada kepribadian Naga, memberi kepekaan terhadap lingkungan sekitar, serta kebijaksanaan dalam menghadapi berbagai situasi.

Tetapi perlu diingat, dalam astrologi China, ciri-ciri tersebut, bersifat umum dan tidak mutlak berlaku untuk setiap individu yang lahir di Tahun Naga Kayu.

Faktor-faktor lain seperti, bulan lahir dan jam/waktu kelahiran, juga memainkan peran penting dalam membentuk kepribadian seseorang.

 


Klenteng Tien Kok Sie
Jl. RE Martadinata No.12, Sudiroprajan, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia 


 

Harapan Tahun Naga Kayu Hijau 2024 di Negara Indonesia 



In Frame Sha Mantha
Festival Lampion
Lokasi Jembatan Kali Pepe
Jl. Urip Sumoharjo Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Indonesia 


 

Warnai karakteristik kebudayaan Indonesia yang beragam, yang juga diharapkan oleh segenap elemen Masyarakat luas di Indonesia.

Dapat turut serta, merayakan tahun baru Lunar, dengan penuh kebahagiaan, harapan dan kesuksesan.

Seperti halnya perayaan Imlek di tahun-tahun sebelumnya.

Dari Berbagai Sumber 

Jumat, 19 Januari 2024

Olah Sampah Menjadi Biowash

In Frame Sha Mantha 



Oleh     : Sha Mantha

Editor   : Sha Mantha 


 

Dari Desa Membangun BANGSA


 

Ladang Jagung di Kawasan Desa Pesisir Pantai Paling Utara Jawa, Indonesia 



Sebagaimana fungsi Desa sebagai sumber penghasil pangan, agar tetap menghasilkan segala kebutuhan Pangan yang dibutuhkan.

Tetapi tanpa sumber daya alam disertai sumber daya Manusia yang mumpuni didalamnya.

Pada hakekatnya bukanlah hambatan untuk maju dan berdayaguna, sekalipun faktanya, tak sedikit Desa miskin tanpa SDM serta SDA didalamnya.



Nuansa Hunian Warga Desa di Pulau Jawa, pada umumnya 


 


Tetapi hal ini

Bukan lantas menjadi tolak ukur rendahnya Sumber Daya Manusia Indonesia, melainkan belum berubahnya pola, serta gaya hidup konvensional yang ada.

Tidak mudah memang untuk mengubah itu semua, tetapi bukan berarti tidak dapat di ubah.

Untuk itulah pentingnya peran, serta keberadaan tim ahli didalam segala prosesnya.

Sedangkan sumber daya alam tidak terbatas, ada disekeliling kita, bahkan dari sampah, dapat di ubah menjadi emas.


BIOWASH


Biowash merupakan cairan multi manfaat untuk mengelola sampah organik, yang berasal dari sisa-sisa makanan rumah tangga.



Proses Fermentasi Selama 15 Hari. Menggunakan Kulit Buah Nanas Dengan Tekhnologi BC - Sebelum Menjadi Biowash 



Dan berfungsi sebagai pembersih alami yang terbuat dari sampah organik, yang  berasal dari kulit buah, ( saat ini menggunakan kulit Nanas dan Jeruk Nipis ) - Menghasilkan warna kuning alami.


 
Cairan Biowash Dari Kulit Buah Nanas


Sebagaimana rumah tangga, sebagai penyumbang sampah terbesar, yang berakhir di TPS/TPA.

Serta menimbulkan berbagai masalah lingkungan hidup.

Melalui Fermentasi Kulit Buah Nanas selama 15 hari.

Konsorsium mikroba Kulit Buah Nanas yang di starter menggunakan tekhnologi BC, akan menghasilkan unsur yang sama, regenproses ferasi sel dari Buah Nanas.

Dari proses fermentasi selama 15 hari tersebut, memecah senyawa menjadi unsur.

Dan air fermentasi sudah bisa digunakan, sebagai Biowash/ cairan multi manfaat.

Sehingga sampah organik, tidak ke luar dari rumah lagi dan selesai di rumah tangga.

 

Krisis Pangan di INDONESIA



Ladang Jagung di Kawasan Desa Pesisir Pantai Paling Utara Jawa, Indonesia 


Akibat dari penggunaan pupuk Kimiawi pabrikan yang ditebar tanpa bahan penetralisir, yang dilakukan secara berkala.

Menjadi masalah lingkungan dan ekosistem jangka panjang, bukan saja menghambat proses penguraian Tanah, dan membunuh unsur Hara dalam Tanah.

Tetapi juga menyebabkan sulitnya pengolahan Tanah, karena Tanah menjadi keras, kering dan tandus.



Perkebunan Karet PTPN IX Kab. Jepara Jawa Tengah, Indonesia 


 

Hal tersebut pula yang memicu terus menurunnya hasil pertanian dan perkebunan di Negara Indonesia.

Tanah tidak lagi dapat diolah, selain ditumbuhi rumput dan ilalang.

Demikian halnya dengan hasil Pangan, yang tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan dalam Negeri, sehingga terus menerus mengalami keterpurukan.

Wujud dari keterpurukan Pangan inilah, yang memicu gagalnya pertumbuhan ekonomi sosial Indonesia, sampai hari ini.



Kebun Coklat Cocoa

 


Dalam Kurun Waktu 10 Tahun Terakhir, Dunia bahkan Sedang Mengalami Krisis Coklat Cocoa.

 

 
Cairan Biowash Dari Kulit Buah Nanas 


Kegunaan Biowash, diantaranya: 


1. Untuk mengompres mata, luka bakar, luka sayat, nyeri, bisul, bengkak, ambeien, dll

2. Sebagai Obat Kumur

Cara Penggunaan:

* Ambil beberapa Mili air Biowash

* Kemudian dihangatkan

* Gunakan untuk berkumur, saat mengalami sakit gigi maupun sariawan.

3. Disiram ke parit/ kolam/sungai, danau, closet, wastafel, WC, serta selokan kamar mandi.

Tujuannya untuk menetralisir udara dan lingkungan, sekaligus sumbangsih terhadap alam.tetap terkendali, sehingga air serta sumber-sumber mata air, tetap terjaga ekosistemnya, serta dapat terus dikonsumsi oleh seluruh makhluk hidup di Bumi.

Sebab apabila tingkat keasaman air semakin tinggi, secara otomatis, air tidak akan dapat lagi dikonsumsi, karena telah tercemar dan mengandung Mercury, sehingga lambat laun, tak satupun Makhluk yang dapat bertahan hidup, di muka Bumi.

4. Sebagai Bahan Campuran Pembersih Rumah

- Sabun cair

- Shampo

- Sabun Cuci Piring 

Dengan mencampurkan Biowash, akan mengolah cairan kimia, menjadi lebih ramah lingkungan.

Takaran Perbandingan:

* Biowash dan Sabun Cair 1:50

* Biowash dan Shampo 1:50

* Biowash dan Sabun Cuci Piring 1:50

* Biowash dan Pembersih Lantai

 Cara Penggunaan:

* Campur 1 sendok Makan Biowash ke dalam sabun cair saat mandi

* Campur 1 Sendok Makan Biowash ke dalam Shampo saat cuci rambut

* Campur 1 Sendok Makan Biowash ke dalam Sabun Cuci Piring, saat mencuci piring

* Campur 1 Sendok Makan Biowash ke dalam cairan pembersih lantai untuk mengepel lantai maupun saat menyikat lantai kamar mandi dan closet 

5. Sebagai Disinfektan Alami

6. Pembersih Udara 

7. Pelembab Udara

8. Sebagai bahan detox untuk membuang racun dalam tubuh serta melancarkan peredaran darah 

Cara Penggunaan:

* Campur 1 Sendok Makan Biowash ke dalam wadah / ember, berisi air hangat, yang dicampur dengan 1 sendok teh garam dan selembar daun pandan

* Rendam Kaki selama 30 menit hingga selesai 

Peringatan!

Aturan tersebut hanya untuk pemula, mengingat terdapat proses detoks, yang berbeda-beda pada masing-masing individu.

9. Menghilangkan Pestisida Pada Sayur dan Buah serta bahan kimia berbahaya, lainnya 

Caranya:

Rendam Sayur dan Buah, selama 5 menit, ke dalam wadah berisi air bersih yang telah di campur dengan 1 Sendok Makan Biowash

10. Sebagai bahan campuran dalam pembuatan Media Tanam, yang berasal dari sampah organik serta kohe sapi segar 

11. Untuk Menyiram tanaman ( bisa setiap hari )

12. Menghilangkan Bakteri Pada Benih Tanaman

Bahan:

* Media Tanam

* Benih

Cara Penggunaan:

* Hangatkan Cairan 1 Sendok Makan Biowash hingga 50 derajat Celcius

* Campur 1 Sendok Makan Biowash ke dalam benih 

* Aduk selama 5 menit

* Benamkan Benih ke dalam Media Tanam

Tujuannya untuk memperkuat benih serta tumbuh lebih cepat.



Sabtu, 06 Januari 2024

Pesona Kopi Desa Tempur

 

In Frame Sha Mantha
Photo taken Guston Rahardjo 




Gerbang Peradaban Modern NUSANTARA

 

Cerita Keagamaan dan konsep kosmologi,  tentang, perjalanan hidup manusia berupa, Karma, Nafsu dan Keinginan.

Terpahat pada ornamen relief dinding, di 3 ( tiga ) situs Candi yang terletak di dukuh Duplak, Desa Tempur, Kec.Keling, Kab. Jepara, Prov. Jawa Tengah, Indonesia.

Melengkapi peradaban modern NUSANTARA sejak mula-mula, di puncak Gunung Muria, diantaranya; Situs Batara Guru, Prasasti Puncak Songolikur, dll.

Dan tercatat pada abad ke-6 M - 7 M

Dengan Ratu Shima, pemimpin terakhir Negara KALINGGA, yang berdiri tahun ( 594 M - 695 M ).

 

Pasca kematian Brawijaya V

 

Negara Majapahit, segera mengalami kemunduran secara terstruktural, ditandai dengan berdirinya Negara Islam Demak, yang memecah Jawa menjadi 3 ( Tiga ) bagian.

Hal ini memicu perpindahan Ibukota Negara Majapahit yang semula berada di Trowulan, ke bekas Ibukota Negara KALINGGA dahulu berdiri, di wilayah Kec. Keling, Kab. Jepara.

Dengan Kab. Pati, sebagai Gapura Perbatasan/Pintu masuk menuju Ibukota Majapahit yang baru.

Sebelum berakhirnya pemerintahan Majapahit, Hayam Wuruk, membangun Candi Bubrah, sebagai gapura utama, menuju Candi Angin, yang berjarak 500 meter dengan Candi Aso, yang dibangun beberapa ratus meter disebelahnya, tepat di sisi Utara Lereng Gunung Muria.

 

Desa Tempur

 


Area Persawahan Desa Tempur 



Berada pada ketinggian 800-1.000 meter di atas permukaan laut.

Desa yang dikelilingi hamparan sawah berundak bak Ubud Bali tersebut, dihuni kurang lebih 3.000 Kepala Keluarga, dengan ragam kehidupan Pertanian didalamnya.

Selain menanam Padi dan menghasilkan beras kualitas pulen, sayur mayur dan Palawija, menjadi tanaman khas Masyarakat lereng pegunungan yang umum dihasilkan, untuk menopang perekonomian warga Desa.

Sulitnya akses keluar masuk Desa, dikarenakan kondisi jalan berbatu terjal, sebagai satu - satunya jalan penghubung menuju Desa.

Bukan saja mengisolasi Masyarakat KALINGGA, yang sejak dulu menetap di sisi Utara lereng Gunung Muria, hidup terpencil, terhimpit dalam kemiskinan berkepanjangan.

Sebab, tidak banyak hasil pertanian yang dapat dibawa keluar Desa, mengingat sulitnya akses jalan penghubung yang ada.

Sehingga hanya sedikit Beras, serta hasil Pertanian lainnya yang dapat dijual.

 

Kopi Tempur

 


Kebun Kopi


 

Kebun Kopi di Desa Tempur, telah ada sejak puluhan tahun silam.

Namun karena khawatir terkena serangan Hama, terlebih enggan repot menjemur biji-biji Kopi yang dipanennya.

Petani Kopi Tempur rumahan, memilih untuk memetik biji kopi berwarna hijau, dimana tiap masa Panen, satu pohon hanya mampu menghasilkan 2-5 kg ( Dua Hingga Lima Kilogram ), biji Kopi basah yang dijual murah.

Kisaran harga Rp. 4.000 - Rp. 5.000 per/kg ( Empat Ribu Rupiah hingga Lima Ribu Rupiah perkilogramnya ).

Dengan pendapatan rendah sekitar

Rp. 1. 200.000 ( Satu Juta Dua Ratus Ribu Rupiah ), setiap musimnya.

Hingga tahun 2015

Kebiasaan memetik biji kopi muda, mulai berubah, setelah kopi Tempur memenangkan lomba Kopi terbaik kedua di Indonesia, saat uji cita rasa, yang diikuti Kopi-Kopi terbaik se-Indonesia, di Yogyakarta.

Menyadari harga Kopi Merah jauh lebih tinggi, Petani kemudian memetik biji Kopi merah, dan mengalami kenaikan pendapatan lebih dari

Rp. 2. 500.000 ( Dua Juta Lima Ratus Rupiah ),  per musim.

 


Buah Kopi


 

Selain memiliki berbagai macam varian rasa, seperti; Kopi Robusta Petik Merah, Arabika Petik Merah, Robusta Fermentasi, Kopi Jahe, serta kopi Lanang yang dipercaya dapat meningkatkan vitalitas kaum Pria.

Desa Tempur juga dikenal, sebagai penghasil kopi jenis Robusta dan Arabika berkualitas, yang di tanam Petani Kopi rumahan, dan mampu menghasilkan 500 - 700 ton ( Lima Ratus hingga Tujuh Ratus Ton ), Kopi tiap tahunnya.

Terdapat sekitar 30 warga yang mampu memproduksi Kopi secara mandiri, seiring meningkatnya permintaan Pasar Lokal.

Sehingga mampu menopang perekonomian Desa dengan sebagian Warga Desa yang menjadi Produsen Kopi.

Keadaan perlahan berubah, setelah Kopi Tempur mulai dikenal oleh Masyarakat di luar Desa.

Begitupun sarana jalan penghubung saat ini yang sudah beraspal, hingga ke Dusun tertinggi Desa Tempur.

Meski sempat terpuruk, oleh pandemi Covid-19.

Permintaan Kopi Tempur, perlahan bangkit menjadi dorongan bagi Warga Desa dalam berinovasi, agar Kopi Tempur dapat diterima oleh Pasar Dunia.

Bahkan saat ini, sudah tidak ada lagi Biji Kopi basah, maupun biji Kopi mentah, yang keluar dari Desa.

Setelah Petani menjualnya kedalam tiga jenis, berupa; biji Kopi kering, biji Kopi Sangrai, dan Kopi bubuk.

 

Agrowisata Desa Tempur


Bunga Kopi 


 

Tradisi Wiwitan petik Kopi Desa Tempur, menawarkan destinasi wisata, sebagaimana Kopi telah dimanfaatkan sebagai agrowisata.

Melalui ritual Petik Kopi Tempur, dimulai dengan memilih biji Kopi terbaik dari beberapa pohon, yang selanjutnya, diawali tradisi panen yang dilakukan oleh tokoh Masyarakat Desa, diiringi tabuhan musik tradisional, diakhiri makan bersama.

Sehingga wisatawan dapat menyaksikan secara langsung, proses mengolah Kopi, mulai dari memecah biji Kopi, bersama para Wanita, yang menumbuk biji Kopi untuk dikonsumsi sendiri.

Kini, Desa yang dulu terisolasi, terhampar jutaan Biji-biji Kopi yang dijemur di sudut tepi-tepi jalan tiap panen tiba, dengan beberapa Keluarga membuka kedai Kopi di dusun-dusun, mengubah gaya hidup konvensional, menuju ekonomi kreatif mandiri. ( sha/as/h/ua/rk )

INDIKATOR

  Di Tulis oleh Editor  In Frame Sha Mantha                                     Photo Taken by Ruang Kosong 303        Adakah dari Rakyat te...