Susi Ambar Rukmi/Sha Mantha |
Oleh Sha Mantha
Editor Sha Mantha
TRISULA WEDHA
TRISULA WEDHA merupakan;
Tulisan Filosufi; Jangka Raja Kediri, Jayabaya, yang berarti; LURUS; BENAR; JUJUR
Hariono Soeharyo Notonegoro |
Dimana Pada tahun 2004
Pengamat Politik sekaligus Pemerhati Seni Budaya;
Hariono Soeharyo Notonegoro atau yang lazim dikenal dengan sebutan; Pak Hari Notonegoro
Mencetuskan SISTEM SOLUSI NASIONAL "TRISULA WEDHA"
Yang diulas dari teori filosufi, menjadi suatu aplikasi nyata, yang harus dipraktekkan
Maka artinya, bagi seluruh umat manusia di dunia; wajib ter-awali oleh seluruh Bangsa Indonesia;
Jika menginginkan perubahan drastis dan lebih bagus dari keadaan sekarang, menuju Mercu Suar Dunia dan Tauladan Global
Banyak yang menganggap bahwa TRISULA WEDHA, berbeda dengan filosufi PANCASILA serta tidak selaras dengan ajaran agama
Namun hal tersebut, sama sekali tidak benar
Di Indonesia
Banyak masyarakat pintar yang senang menghafal suatu ajaran tanpa mau berfikir, menggunakan akal nalar dan nyata dalam kehidupan
Perlu diketahui
Dalam isi Pancasila, kesemuanya telah terwakilkan lebih dalam, apabila diaplikasikan arti yang sebenarnya, dalam filosufi Trisula Wedha
Maka filosufi tersebut sudah benar sehingga dapat digunakan dalam kehidupan seluruh umat di dunia
Berikut Aplikasi Sistem Solusi Nasional Pada Filosufi TRISULA WEDHA;
LURUS
Seluruh Warga Negara Indonesia, wajib yakin dan percaya, adanya; Yang Maha Kuasa, dimanapun berada, di dunia ini
Sehingga muncul jiwa kemanusiaan yang beradab dan jiwa-kasih sayang yang tinggi
BENAR
Seluruh Warga Negara Indonesia, wajib menjalankan aturan;
Undang Undang dan Hukum Negara, dimanapun berada, di dunia ini
Sehingga mampu meninggalkan jiwa-jiwa jahat dan hal-hal, yang bisa menyusahkan Bangsa dan Negara dimanapun berada, di dunia ini
JUJUR
Bagi setiap Warga Negara Indonesia, wajib menjalankan Rasa Kejujuran, untuk Membangun Kemitaraan Dalam; Gotong Royong Ekonomi; Perjodohan dan Rejeki, dimanapun berada, di dunia ini
3 hal tersebut diciptakan, dalam aplikasi membangun Tata Negara Baru; yang dibutuhkan oleh Bangsa dan Negara Indonesia
Bagi pimpinan negara yang tidak bisa menciptakan Sistem Solusi Nasional
"TRISULA WEDHA"
Jelas tidak akan mampu "Membangun" kepribadian Nasional dan Memakmurkan Rakyat, untuk bersaing menghadapi Dunia Kapitalisasi saat ini
Dalam istilah KOMPUTER dijelaskan bahwa;
Tata Negara Sejati- Mewajibkan Sosok Pemimpin Negara yang harus mampu menghayati Jiwa Pemimpin yang berwatak Pendeta /Wali / Nabi
Dan menguasai filosufi HASTABROTO ( 8 sifat alam ) untuk bertauladan yang disebut SOFTWARE dan mengaplikasikan sifat-sifat Ksatria ber-filosufi dalam sistem TRISULA WEDHA sebagai HARDWARE
Pemimpin yang menguasai ilmu Hasta Brata, akan mampu melakukan internalisasi diri (pengejawantahan) ke dalam delapan sifat Agung tersebut
Delapan sifat alam tersebut mewakili simbol kearifan dan kebesaran Sang Pencipta, yaitu;
- Sifat Bumi
- Sifat Matahari
- Sifat Bulan
- Sifat Samudra
- Sifat Bintang
- Sifat Angin
- Sifat Api, dan
- Sifat Air
Berikut Penjelasannya
Sifat Bumi
Sifat seorang pemimpin yang peduli terhadap sesama terutama kaum lemah, yang akan mengarahkan kekuasaannya untuk mensejahterakan Rakyatnya serta mengentaskan kemiskinan
Sifat Matahari;
Seorang pemimpin yang melindungi Rakyatnya dari segala mara bahaya
Sebagai contoh;
Di abad 7 Masehi, di awal Peradaban Modern Nusantara era MATARAM
Bahasa Pali
MATA : IBU
RAM : PERTIWI
MATARAM : IBU PERTIWI
Ratu Shima memukul mundur ekspedisi pertama Mongol di Jawa, yang meninggalkan Kalingga tanpa diwarnai Kekerasan berkat Kejujuran Rakyat Kalingga
Dengan cara memotong tangan serta kaki kanan sang Putera Mahkota, akibat menyingkirkan kuda-kuda serta kantong emas, milik Pasukan Mongol yang sengaja disebar di setiap sudut wilayah Kerajaan Kalingga dan tanpa sengaja menghalangi jalan perlintasan Putera Mahkota
Dalam sekejap kabar tersebut segera menyebar ke seluruh pelosok negeri
Sikap waspada, senantiasa berjaga-jaga, sangat menjunjung perilaku Jujur, secara adab dengan tegas Ratu Shima menolak segala bentuk penindasan
Ia menghukum Putera Mahkotanya sendiri demi melindungi Rakyat serta Bangsa dan Negaranya, termasyhur dan terus dikenang hingga saat ini, sosoknya yang dikenal sebagai Ratu Adil
Sifat Bulan;
Seorang Pemimpin yang menjadi garam dan terang bagi Rakyatnya, berbudi pekerti luhur dan menjunjung tinggi moralitas
Sebagai contoh;
Di era Raja Samaratungga dari Wangsa Sailendra pemimpin Negara Medang penerus MATARAM di Jawa; Wangsa Sailendra yang juga berkuasa di wilayah SRIWIJAYA - SUMATERA
Candi Borobudur- Monumen Buddha terbesar di dunia yang saat ini menjadi salah satu kebanggaan bangsa Indonesia, selesai dibangun
Sifat Samudera;
Seorang pemimpin yang mampu menerima kritikan dengan lapang dada, menerima saran sekalipun itu oleh bawahannya
Ia tidak akan melihat siapa yang berbicara, tetapi apa yang dibicarakan
Ia akan menyediakan waktu dan selalu bersikap terbuka, menampung keluhan rakyatnya
Sifat Bintang;
Seorang pemimpin yang memiliki kepribadian mulia sehingga menempati posisi terhormat serta dihormati
Dicintai Rakyat disegani lawan
Sifat Angin;
Seorang pemimpin yang selalu terukur serta berhati-hati dalam berbicara
Setiap perkataan selalu disertai argumentasi, dilengkapi data dan fakta
Sifat Api;
Seorang pemimpin yang selalu konsisten dan objektif dalam menegakkan aturan
Tegas tak pandang bulu, tidak memihak, cekatan dan tuntas dalam menyelesaikan persoalan
Sebagai contoh;
Negarakertagama yang menolak tunduk pada Mongol, berhasil memukul mundur Pasukan Mongol serta menggagalkan Ekspedisi Mongol untuk yang ke-dua kalinya di Jawa
Agar Asia Selatan tidak dijadikan Pangkalan Dagang Tiongkok
Raja dari Negara Singhasari di Jawa bernama Negarakertagama bergelar Ken Arok; Kemudian mencetuskan Hukum Undang-Undang Persatuan
Dengan menggelar pernikahan Politik antara Putera Mahkota Negara Champa (Vietnam) dengan Puteri Mahkotanya
Dan mendirikan Negara Majapahit sebagai penerus Singhasari
Sifat Air;
Seorang Pemimpin yang rendah hati, tidak sombong pantang semena-mena terhadap Rakyatnya
PUSAKA TRISULA WEDHA
Merupakan suatu sistem Tata Negara, khususnya bagi Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Berisi 3 pertanyaan bagi pimpinan negara yang bersedia memimpin RI menuju Mercu Suar Dunia
Jika Pimpinan Negara adalah sosok Negarawan Palsu, yang tidak Nasionalis dan tak tau Tata Negara serta tak berpihak ke Rakyat
Ia tidak akan dapat menjawab
Terlebih Politikus yang sekedar gayanya saja apalagi Capres usulan Par-tai?
Hanya TONG KOSONG NYARING BUNYINYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.