Sabtu, 24 Februari 2024

Tanam Sekali, Panen 3x

Ditulis oleh Editor 

 

In Frame Sha Mantha 




Disadari maupun tidak, penggunaan PESTISIDA terlanjur melekat pada kehidupan Pertanian Indonesia.

Tak terkecuali di kalangan Petani Sayuran yang notabene hidup dan tinggal menetap di lereng-lereng pegunungan.

Tanpa menyadari dampak dan ancaman hebat yang ditimbulkan.

Kehidupan Petani yang sehari-hari sebatas menjalani roda perputaran perekonomiannya di kebun, rumah, mengolah lahan dan ternak.

Tentu masih minim pembekalan pengetahuan akan hukum sebab akibat dari penggunaan Pestisida secara berkala.

Kami tidak membangun narasi untuk menakut-nakuti seperti halnya Politik, tetapi tugas kami melayani Semesta, menjaga Bumi pada keberlangsungannya.

Sehingga yang kami lakukan tidak lagi cukup sekedar dengan tindakan.

Tetapi manusia di zaman sekarang, harus ada bukti baru percaya, tentu kami pun hidup sesuai zaman perubahan saat ini.

Pernahkan anda berpikir, jika sumber - sumber mata air di lereng-lereng pegunungan telah tercemar limbah Pestisida dan mengandung Mercury?

Apa itu Mercury, Petani pun bisa jadi tidak memahaminya.

Apakah anda tidak mengkonsumsi air setiap hari? 

Apakah anda yakin, jika air putih yang setiap hari kita konsumsi 100% murni dan sehat?

Bahkan air putih yang anda konsumsi terasa berat saat anda meminumnya.

Sehingga berat badan/obesitas mudah menyerang, tak sedikit bahkan bayi sejak lahir mengalami gangguan kesehatan seperti mengidap Jantung bocor, kanker bawaan.

Belum lagi rentannya tubuh wanita sehingga mudah mengidap kanker serviks dan telah merenggut banyak nyawa.

Gelombang Buruh dan Pekerja yang mudah terserang penyakit Paru - Paru, sedangkan anda dan mereka tidak merokok.

Apa yang terjadi apabila tingkat keasaman air terus menerus meningkat?

Sejauh apa kita mampu berpikir betapa pentingnya Bumi untuk ditempati bagi seluruh makhluk hidup?

Mengapa bermunculan virus-virus baru dan bakteri.

Kenapa tubuh orang Indonesia begitu mudah terserang kanker dan rentan terhadap berbagai penyakit?

Belum lagi jumlah pasien rumah sakit yang terus meningkat bukan menurun setiap harinya.

Berdasarkan hasil survei tim kami di lapangan, ada sebanyak 400 pasien berobat jalan ke rumah sakit provinsi setiap harinya, tidak terhitung jumlah pasien rawat inap, di satu rumah sakit umum daerah di seluruh Indonesia.

Anda perlu tau mengapa bisa demikian cepat orang-orang terdekat anda pergi meninggalkan anda, lantas apa sebenarnya penyebabnya?

Sedangkan orang-orang di sekeliling anda atau bahkan anda sendiri telah menerapkan pola hidup sehat.

Tetapi faktanya, jumlah angka kematian mendadak akibat serangan Jantung masih menjadi angka kematian tertinggi di Negara ini, bahkan sampai hari ini.

Jika semua masalah ini anda politisir, untuk kepentingan penguasa, sedangkan anda tidak memberikan solusi apapun, tanpa tindakan apapun.

Alam pun tidak akan diam saja.

Sedangkan sifat kami murni melayani melalui tindakan nyata, dengan merawat lingkungan beserta seluruh ragam Hayatinya.

Dan semoga seluruh makhluk hidup berbahagia.

Ini bukan berati untuk mencari siapa yang salah dan siapa yang paling benar.

Apa dan seperti apa yang benar dan salah, tidak ada siapapun yang pernah mengetahuinya.

Jika semuanya sudah serba terbalik-balik sekarang.

Tidak ada yang perlu dihakimi dan tidak ada apapun yang dapat mengukur kebenaran itu sendiri.

Alam telah memberi segala apa yang dibutuhkan oleh Manusia, tanpa pernah meminta imbalan apa-apa.

Maka sudah layak dan sepantasnya jika Manusia berterima kepada Alam Semesta.

Rawatlah Bumi, jaga Lingkungan tempat kita hidup dan tinggal dengan cara membangunkan kesadaran diri, dimulai dari dalam diri individu masing-masing.

Manusia adalah makhluk yang bebas, maka saya tidak dapat memaksakan kehendak pribadi.

Sehingga cukup disadari dan alami sendiri.

Pada dasarnya semua orang berkompetisi dalam setiap lini kehidupan dan semua orang berhak untuk berkesempatan.

Lantas apa kompetisi serta kontribusi yang anda berikan untuk Bumi?

Saya menyadari tidak akan pernah mampu melayani Semesta seorang diri, untuk itulah saya butuh semua orang untuk bersama-sama melayani Semesta.


Petani Sayuran di Lembang, Bandung, Prov. Jawa Barat 

 





Petani binaan kami di wilayah Lembang, Bandung Jawa Barat.

Berhasil menanam sayur brokoli, yang menghasilkan 3x panen dengan harga jual sekitar Rp. 25.000/kg.






Batang tidak busuk serta minim serangan hama meski tanpa pestisida.




 


Media tanam dari campuran Kohe Sapi yang sudah disemprot Bio Compound, sekam, sekam bakar dan kulit kopi.

Berupa:

* Sampah pengolahan Petani kopi saat proses tanam dan olah

*' Campuran Tekhnologi Bio Compound


 



Menghasilkan kualitas Rasa batang Brokoli yang manis dan berwarna hijau segar serta awet saat disimpan di dalam lemari pendingin.

Berikut beberapa jenis Tanaman sayuran hasil Uji coba tim ahli Tekhnologi melalui sistem tanam dari kebun masing-masing.



Uji Coba pada Sayur Kangkung menggunakan aplikasi Tekhnologi Bio Compound 
Hasil: dapat dilihat pada gambar
 


 

Uji Coba pada Daun Kemangi menggunakan aplikasi Tekhnologi Bio Compound 
Hasil: dapat dilihat pada gambar 




Uji Coba pada Sayur Bayam menggunakan aplikasi Tekhnologi Bio Compound 
Hasil: dapat dilihat pada gambar 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

INDIKATOR

  Di Tulis oleh Editor  In Frame Sha Mantha                                     Photo Taken by Ruang Kosong 303        Adakah dari Rakyat te...