Selasa, 26 Desember 2023

"ROH" dari Jawa

 

Candi Sukuh, Karanganyar, Jawa Tengah
Indonesia 



KEJADIAN 

 

Di Jawa

Pada masa Plestosen berlangsung, kurang lebih 3.000.000 hingga 10.000 tahun lalu.

Di tandai dengan terjadinya fluktuasi suhu udara yang sangat drastis, sehingga mengakibatkan terjadinya zaman es ( glasial ), serta zaman es mencair ( interglasial ).

Turunnya suhu udara yang sangat tajam, mengakibatkan masa kering,  ( interpluvial ).

Namun saat terjadi kenaikan suhu udara, mengakibatkan penurunan jumlah hujan yang sangat luar biasa ( pluvial ).

Kondisi ini mengakibatkan perubahan-perubahan pada jenis flora dan fauna yang hidup pada saat itu, serta perubahan bentuk-bentuk daratan di muka Bumi.

Flora dan fauna merupakan sumber bahan makanan yang sangat dibutuhkan oleh Manusia.

Tetapi perubahan flora dan fauna, membawa dampak perubahan terhadap sistem subsistensi, yang pada akhirnya, memberi dampak pada pengembangan teknologi.

Sehingga dari perubahan-perubahan tersebut.

Manusia harus mengadaptasi serta mengantisipasinya, dengan menciptakan alat-alat, yang disesuaikan dengan kondisi lingkungannya.

Perubahan teknologi tersebut, dapat diamati melalui temuan artefak, dari masa Plestosen atas, yang menunjukkan penggunaan bahan untuk pembuatan alat yang lebih bervariasi, seperti, duri Ikan, tulang, tanduk dan kulit hewan.

Hal ini dilakukan, untuk memudahkan dalam melakukan perburuan, sebagaimana pada masa Plestosen atas, jumlah hewan yang berukuran besar semakin menurun, digantikan hewan yang berukuran lebih kecil.

Dari data ini dapat diketahui, bahwa perubahan lingkungan yang terjadi, juga berakibat pada perubahan dan perkembangan teknologi, tidak hanya dari segi jumlah, tetapi juga dari variasi alat yang semakin kompleks.

Hingga tercipta Tantra Sastra Jawa.

 

Pendopo Ageng, Pura Mangkunegaran Solo 


Piramida Berbentuk Segitiga / Kerucut.

Menjadi kebutuhan pokok, yang diaplikasikan ke dalam bentuk atap Rumah Joglo, setelah Pangan dan Sandang terpenuhi.

Namun Kebutuhan yang mampu mempermudah dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, meski tidak mendesak untuk dipenuhi, tetapi menambah rasa bahagia dalam diri, yang juga sangat diperlukan oleh Manusia.

Seperti halnya kebutuhan Manusia akan Tuhan ALLAH Semesta Alam.

YAHWEH; "AKU adalah AKU"

Tidak butuh pengakuan dan tidak perlu diaku-aku, cukup disadari saja AKU yang Sejati.

Dalam Bahasa Pali:

OM SOHUM - AKU Yang Sejati

Dalam Bahasa Sanskrit:

OM SOHAM - AKU Yang Sejati

AKU yang Sejati, tak pernah lahir, tak pernah mati, tak berubah, dulu, sekarang, sampai selama-lamanya, tak terbatas. 

Dan semua wujud yang ada di semesta ini, adalah perwujudan dari Tuhan yang tak berwujud, termasuk Saya dan Anda.

Saat belum ada apa-apa yang ada cuma; ROH ALLAH yang melayang layang di atas Semesta Raya.

Sebab yang ada hanya ALLAH, maka tidak ada unsur yang lain, selain ALLAH itu sendiri, yang menjadi bahan dari semua wujud.

Saya dan semua wujud, tercipta dari-Nya, sehingga bukan diciptakan oleh-Nya.

Dan Jiwa adalah Roh, yang tiada dua; Tunggal.

Yesus menyadari bahwa Ia tercipta dari-NYA, seperti anak.

Anak tidak diciptakan oleh kedua orang tuanya, yaitu ayah dan ibunya, tetapi tercipta dari unsur kedua orang tuanya.

Begitu juga antara semua WUJUD dan ALLAH.

Sebab tidak ada unsur apapun selain ALLAH itu sendiri, pada mulanya.

Maka semua tercipta dari unsur ALLAH sendiri.

Spirit itulah yang membuat semua WUJUD yang "Tercipta dari-NYA" bergerak dan hidup.

Sedangkan Manusia butuh Seni, guna memahami tempatnya di Bumi.

Maka di WUJUD-kan ke dalam simbol-simbol berbentuk; Gunungan, Gamelan dan Wayang, sebagai satu kesatuan dari Spiritual.

Sebagai sarana / Media, dalam menyampaikan informasi.

Terhadap Tatanan Zaman, yang terus-menerus mengalami Perubahan dan selalu diperbaharui. 

Sementara itu, untuk terjadinya kejadian maupun untuk terjadinya peristiwa, dibutuhkan dualitas.

Ada Yin ada Yang, untuk adanya suatu peristiwa.

Ada siang ada malam, untuk terjadinya hari, adanya peristiwa dalam satu hari.

Ada gelap ada terang, untuk terjadinya suatu kejadian.

Ada dingin ada panas, maka terjadilah suhu / temperatur.

Ada benar ada salah, untuk suatu teladan yang perlu di contoh agar tidak salah dalam berperilaku hidup.

Ada atas ada bawah, ada kuat ada lemah, ada kanan ada kiri.

Sebab begitulah adanya dualitas yang dibutuhkan untuk terjadinya peristiwa keseimbangan Alam Semesta Raya.

Itulah ilmu Kenyataan yang Sejati, bukan ilmu angan-angan.

Kenyataan yang Sejati

Tidak berubah tetap demikian adanya.

Sebagaimana mestinya.

Dulu sekarang sampai selama-lamanya.

Kenyataan yang sejati, sudah semestinya dan demikian adanya.

Sebelum Pikiran Saya lahir.

Bahkan setelah Saya dan Pikiran Saya, sudah tidak ada lagi di dunia ini.

Absolut, Supreme Reality- Kenyataan Sejati / Kenyataan Murni dan bukan hasil ciptaan pikiran, maupun konsep, bukan hal yang Bias, bukan hal yang multitafsir.

Leluhur NUSANTARA dari Jawa, pernah mengatakan dalam sebaris kalimat:

"BHINNEKA TUNGGAL EKA TAN HANA DHARMA MANGRUA"

BHINNEKA TUNGGAL EKA yang bermakna:

Dunia ini meskipun Berbeda - beda, dengan skala yang berbeda - beda dengan fungsi dan tugas yang berbeda - beda tapi sejatinya TUNGGAL EKA, sejatinya SATU KESATUAN YANG UTUH.

TAN HANA DHARMA MANGRUA:

Tak ada kebenaran dalam segala sesuatu yang Bias / Dualitas.

Sedangkan Multitafsir adalah Bias, satu ayat yang dibaca oleh 10 orang, dapat menjadi 10 tafsiran.

Selama itu masih merupakan tafsiran - tafsiran, konsep-konsep yang diciptakan oleh pikiran, masih belum benar.

Masih Bisa benar bisa salah, bisa benar menurut Saya, bisa tidak benar menurut Anda-Subjektif.

Sedangkan ROH - Jiwa - Spirit; Merupakan data saat kita lahir.

Jiwa relative jernih, karena data yang tersimpan hanya data genetika berupa catatan DNA dari ayah dan ibu.

Sepanjang perjalanan hidup, catatannya tentu makin banyak, karena semua yang terjadi dan dialami menjadi catatan-catatan, goresan-goresan pada Jiwa.

Jika pikiran jernih dan akal tetap sehat, semua peristiwa, pahit-manis, suka-duka, bahagia-sengsara, tidak akan membuat Jiwa rusak tapi Jiwa justru akan kian kuat karena telah berhasil memetik pelajaran dari setiap peristiwa.

Dan semua peristiwa yang kita saksikan, rasakan dan alami, adalah kitab kejadian kita masing-masing, sehingga dari sini, kita harus jeli, petik pelajaran, dari setiap peristiwa tersebut.

 

GUNUNGAN

 

Gunungan


Gunungan, telah lebih dulu tertuang dalam konsep Trinitas, sejak Zaman Es.

Dengan pola Segitiga yang bermakna Ke-TUHANAN, berbentuk Tanda Salib, berupa; Bapa, Putra dan Roh Kudus.

Dan Trinitas, tidak membahas tentang sesuatu yang berasal dari dalam diri ALLAH; Tetapi tentang sesuatu yang berasal dari luar diri-Nya, yaitu tentang sisi ke-Ilahian-Nya.

Saat sebagai Manusia biasa; Ia merasakan sakit dan juga mengalami kematian secara fisik/raga, tetapi tidak dengan Roh.

Hingga Zaman Bumi Sambaradha Buddha Borobudur

Sebelum Wayang dimainkan

Gunungan ditancapkan di tengah-tengah layar, condong sedikit ke kanan, bermakna lakon Wayang belum dimulai, bagai Dunia yang belum terbentuk.


Layar Wayang Kulit 


 

Dengan keberadaan Gunungan, yang dipergunakan dalam pembukaan dan penutupan cerita atau lakon Wayang, selain sebagai indikator pergantian adegan maupun sebagai visualisasi fenomena alam seperti angin, samudra, gunung, dan halilintar.

Gunungan yang berbentuk kerucut ke atas, melambangkan kehidupan Manusia.

Semakin tinggi ilmu dan semakin tua usia, Manusia harus semakin mengerucut/golong gilig, Manunggaling Jiwa, Rasa, Cipta, Karsa dan Karya dalam kehidupan.

Pola segitiga pada Gunungan, sebagai simbol dari Purwa, Madya dan Wasana, yakni siklus kehidupan dari awal hingga akhir.

Bermakna Filosofi yang menggambarkan simbol kehidupan di alam semesta, khususnya perpindahan waktu menuju babak baru.

Lambang keadaan dunia beserta isinya.

 

WAYANG 


Wayang Kulit 


Pada paruh kedua milenium pertama, sebelum Masehi.

Wayang Kulit muncul setelah ajaran Buddha Sidharta Gautama ada.

Hingga tahun 300-600 Masehi

Wayang Kulit, hadir sebagai pentas seni pertunjukan tradisional INDONESIA, di awal Peradaban Modern di NUSANTARA, yang berkembang pesat di Jawa.

Hal ini terbukti pada serangkaian Prasasti Pewayangan, yang ditinggalkan oleh Kerajaan KALINGGA-Jepara.

( Lokasi, di Desa Keling, kec. Keling, Kab. Jepara, Prov. Jawa Tengah, Indonesia )

Hal tersebut, dapat ditelusuri lebih jauh, melalui keberadaan situs Candi Bubrah.

Sebagai gapura pintu utama, menuju situs Candi Angin, yang berjarak sekitar 500 meter, dan di bangun di lereng gunung Muria.

( Lokasi; di Desa Tempur Kec. Keling, Kab. Jepara, Prov.  Jawa Tengah, Indonesia )

Sedangkan tokoh Pewayangan, seperti; Abiyoso, Bambang Sakri, Sekutrem, Kamunoyoso, Pandu Dewonoto dan Jonggring Saloko.

Berada di antara arca Batara Guru, Togog, Narada, serta Wisnu, pada Prasasti Rahtawun, di Puncak Sanga Likur, puncak Gunung Muria

( Lokasi; di Desa Rahtawu Kab. Kudus, Prov. Jawa Tengah, Indonesia).

Dimana pada masa itu, Penduduk KALINGGA meyakini, ajaran Buddha Sidharta Gautama.

Sementara cerita Wayang, adalah Saloka, yaitu suatu ajaran, yang dijabarkan dalam bentuk seni pertunjukan serta disimbolkan ke dalam tiap karakter tokoh Pewayangan.

Ajaran yang dimaksud adalah ajaran Buddha Gotama.


GAMELAN


Gamelan Jawa 


Batara Guru adalah Raja Para Dewa, yang memerintah, seluruh Alam Semesta Jagad Raya, dari Istana Kahyangan.

Ia menciptakan Gamelan Lokananta, yang semula tak berwujud dan berbunyi di awang awang, pada tahun 167 Saka.

( Tahun 230 M Masehi )

Batara Guru lalu memerintah Batara Indrasurapati, agar menciptakan Gamelan tiruan dari Gamelan Lokananta, yang tak berwujud, berupa;  Gong, Kethuk, Kenong, Rebab, sebagai tanda untuk memanggil Para Dewa.

Agar pesan lebih kompleks, Batara Indrasurapati kemudian menciptakan dua gong lainnya, sehingga membentuk set gamelan utuh.

Hingga Tahun 800 Masehi

Wujud dari Gamelan Lokananta, kemudian di Wukir oleh Mahendra Giri pada relief Candi Buddha Borobudur, era Wangsa Syailendra, Kerajaan Medang Kamulan.

Gamelan yang terdiri dari instrumen musik perkusi, yang digunakan pada seni musik karawitan.

Dengan tabuhan gamelan Gangsa ageng, sebagai pengiring pergelaran Pentas Seni Pertunjukan Wayang Kulit.

Pembaharuan Zaman yang terstruktural.

Menuntun Manusia, sampai pada Peradabannya, dengan  mengadaptasikan kehidupan Ke-TUHANAN-nya.

Ke dalam per-Wujud an Kesenian tradisional, seiring pengaruh Hindu - Islam di NUSANTARA, hingga di masa sekarang, dengan tetap mempertahankan Wayang, sebagai Roh, yang menghidupi, Tatanan Dunia Zaman Baru, dari Jawa. (Sha/PH.S)

Dari Berbagai Sumber

In Frame : Sha Mantha 

Selasa, 05 Desember 2023

KALINGGA Peradaban Modern NUSANTARA

Photo taken Roki Project




Oleh Sha Mantha

Editor Sha Mantha 

 

WANGSA SYAILENDRA sebagai Mayoritas Penganut BUDDHA beraliran MAHAYANA 

Telah Mengesahkan, dua Garis Generasi Penerus MATARAM, dengan dua Wilayah Pemerintahan di Pulau Jawa;

1. Jawa Bagian Tengah Di bawah naungan Negara MEDANG, dan

2. Jawa Bagian Timur di bawah naungan, Negara KEDIRI 

MATA: Ibu

RAM   : Pertiwi

Dalam perhitungan Spiritual Jawa

Telah disepakati oleh seluruh Leluhur NUSANTARA yang secara tersirat dan tersurat

Mengizinkan sekaligus Merestui

Keberadaan Negara KALINGGA sebagai Peradaban Modern NUSANTARA

Dibawah kepemimpinan seorang Wanita, bernama;

Shima putri Hyang Syailendra putra Santanu, bergelar Sri Maharani Mahissasuramardini Satyaputikeswara ( 674 M - 695 M )

Familiar disebut Ratu Shima, sekaligus dipandang, sebagai perwujudan sosok- Ratu Adil, yang memegang 2 Peri-Laku;

1. Jujur

2. Lurus

JUJUR

Peran Ratu Shima, sebagai Panglima Perang Tertinggi, pada sistem Pemerintahan yang berkuasa secara Formal, di masa itu

Bersama Rakyat Negara KALINGGA yang dipimpinnya, berhasil memukul mundur, ekspedisi Pertama Mongol, di Jawa, tanpa diwarnai dengan kekerasan

Meski faktanya;

Ratu Shima mengorbankan Putera Mahkotanya, sebagai tumbal pembawa Pesan; "Darurat Militer" ke penjuru Negeri

Darurat Militer diberlakukan oleh Ratu Shima, ketika ke-aktifan Militer, dirasa sangat dibutuhkan

Tepat beberapa menit setelah menerima laporan dari salah seorang Patih kepercayaan, saat mengawal perjalanan Putera Mahkota 

Ratu Shima segera memotong Tangan serta Kaki Kanan, Putera Mahkotanya, yang dengan jujur mengakui, telah menyingkirkan barang-barang berharga, berupa puluhan ekor Kuda dan beberapa Kantong berisi ribuan koin emas, saat dalam perjalanan kembali, menuju ke Istana 

Tak disadari  oleh rombongan Patih maupun Pasukan Pengawal Militer, sang Putera Mahkota, bila barang-barang berharga 

Sengaja diletakkan Mongol, tetapi tak berhasil memancing reaksi rombongan Militer yang melintas

Sekedar menghentikan perjalanan, menganggap barang-barang berharga, sebatas penghalang jalan yang perlu disingkirkan ke pinggir hutan, maka rombongan Pasukan Militer, pun segera melanjutkan perjalanan 

Tak terpikirkan oleh Mongol sebelumnya, yang terkejut menyadari kejujuran Masyarakat KALINGGA 

Saat puluhan Kuda dan kantong-kantong berisi ribuan koin emas, tak mampu mengubah pendirian 

Pasukan Mongol kian terkejut, mendapati sesosok Wanita berbusana megah, berdiri menyapa dengan sorot mata dingin

Melangkah sigap, surut langkah pasukan menatap jemari indah, menghunus sebilah keris, menempelkannya ke sebuah batu besar yang secepat kilat, terbelah menjadi dua bagian 

Mendesak ribuan pasukan Mongol, yang bersiap menyerang selama berbulan-bulan, berbalik arah, lari tunggang langgang 

Seperangkat peraturan tersebut, terbukti efektif diberlakukan, setelah Ratu Shima sebagai pelaku Otoritas Militer, mengambil alih kekuasaan

LURUS

Memimpin suatu Negara, menggantikan posisi suaminya yang telah purna tugas ( wafat )

Ratu Shima tak lantas memutus garis Patrilineal yang menghubungkan Putera-Puterinya dengan garis keturunan dari pihak sang Ayah

Yang secara unilateral;  Ratu Shima tetap menyematkan nama keluarga dari pihak Laki-laki ( Suaminya ) sebagai nama belakang yang disandang oleh Putera-Puterinya 

Sementara dalam hal keagamaan

Ratu Shima sebagai sosok Penguasa, tak lantas mengambil alih peran para Biksu maupun Bikuni, sebagaimana Imam tertinggi dalam kehidupan keagamaan, seluruh masyarakat Negara KALINGGA

Sedangkan di masa itu, Buddha aliran Mahayana, merupakan agama mayoritas yang di anut oleh seluruh masyarakat di penjuru Asia Tenggara

Pring kui suket, duwur tur jejeg 

( Bahasa Jawa )

Artinya:

Bambu adalah sekumpulan Rumput, Tinggi dan Tegak Lurus

Dalam Filusufi Ke-TUHANAN bermakna:

Bambu tumbuh hidup berkelompok, serumpun Rumput tetapi kuat, sekalipun satu persatu ditarik ke sana kemari, akan tegak kembali, sesuai sifat alaminya, yaitu Lurus

Begitupun dengan Manusia, selagi dibekali rasa Kemanusiaan serta Budi Pekerti, sekalipun dibawa ke segala arah dan penjuru, bisa tetap luwes

Bengkok bisa, melengkung pun bisa, diayun kesana kemari juga bisa, selagi sifat dasarnya sudah kuat lebih dulu, sudah lurus, sehingga tidak akan belok kemana-mana, sekalipun keluar dari jalurnya, secara otomatis, tetap akan kembali pada jalur semula 

Begitulah sifat alami TUHAN; orang yang ibadahnya sudah benar, tidak akan mudah terkena hasutan, bujuk rayu setan  

Sabtu, 18 November 2023

Filusuf TANTRA NUSANTARA

 

Sha Mantha 





Oleh Sha Mantha


Editor Sha Mantha


Ketika Otak Dungu Diperangi Akal Sehat

Puji Syukur Kepada Allah 

Saya hadir diantaranya sebagai Sakit Jiwa

Sederhana tetapi kompleks

Kata-kata Saya adalah RACUN BERBAHAYA

Manusia di zaman sekarang, semuanya apa apa harus ada bukti, sekali dibohongin, saya jamin runtuh tembok, sekuat apa yang di bangun

Andai tidak Jujur tetapi selagi menjaga hidup Lurus 

Malaikat Pun masih dapat memaklumi, sementara tidak ada yang benar dan mana yang salah, bahkan orang pintar pandai pun tidak mengerti

Sedangkan zaman sudah terbalik-balik, bagaimana orang dapat memastikan, yakin itu sudah benar atau mudah menghakimi, sesuatu yang belum pasti salah?

Alam mudah berubah, meski Evolusi bersifat lambat

Sejak zaman Es; Bangsa INDONESIA sudah ber-evolusi mengikuti perubahan zaman dari ke zaman'nya

Mulai dari berbadan tinggi besar menjulang; hingga bertubuh kecil 

( Suku Bangsa Arya )

Bahkan 10 perintah Allah dan Manusia Magus / Majus, berasal dari Jawa dari Tanah NUSANTARA 

Silahkan datang ke Museum Sangiran, Sragen Jawa Tengah dan buktikan sendiri, fosil Manusia tertua di Dunia, berasal dari Jawa dan saya Makhluk Purba di antaranya

Jadi tak perlu lagi diperdebatkan, suku Bangsa mana yang paling diberkati oleh TUHAN Semesta, sekalipun Bangsa Yahudi; memelintir Kitab Suci dan Memutarbalikkan Fakta Sejarahnya

Memasuki Zaman Kegelapan seperti saat ini

Tidak peduli apapun alasannya, bahkan jika untuk kepentingan orang banyak

Saya sudah menyelesaikan bagian saya, dan itu tidak akan membuat saya berubah pikiran untuk mengikuti arus Politik Negeri ini

Saya hanya ingin berhenti sebagai Rakyat dan tidak lagi Sudi dibohongi 

Selain tuntutan Pertaubatan; Dosa dan Kematian; Sesama Manusia berupaya mengontrol hidup Manusia lainnya, yang berani menjalani hidup diluar kelompoknya

Bahkan Kualitas baik dan buruknya Hati seseorang, dijadikan sebagai penyebab suatu Kematian

Hatimu Suci? Kau tetap akan mati

Hatimu jelek dan kotor? Kamu pun tetap akan mati, dikuburkan oleh orang mati, di dunia orang mati

Saya menyadari; langit tak kan menjelaskan bahwa dirinya tinggi; sedang tubuh dan raga ini, hanyalah tempat persinggahan; siap tidak siap; mau tidak mau; harus dikembalikan lagi 

Agama serta lini kehidupan, memiliki etika serta estetikanya masing-masing; sadari terselip muatan Iklan untuk golongan

Bahkan Skenario-Skenario yang ada sekarang adalah perwujudan siklus Kerajaan Zaman dulu

Sebab begitulah peradaban Manusia berlangsung, bahkan orang-orang yang muncul, sekedar ingin untuk bertahan hidup, bukan didasari oleh ketulusan 

Yang pasti; saya tau manfaat saya untuk sesama, saya tau cara memaknai keberadaan saya di muka Bumi dan Semesta 

Dan MANUSIA itu bebas; maka saya memilih menjadi Guru untuk diri saya sendiri dan semua orang berhak untuk mengalaminya sendiri, tetapi bukan hak saya untuk memaksakannya

"Tetapi ketahuilah.... Anak MANUSIA juga diberi kuasa untuk mengampuni Dosa" 

Sebab, semua Kitab Suci sudah dipelintir dan dibelokkan oleh penguasa di zamannya, jika imanmu masih sebiji sesawi, sedangkan laut telah tawar airnya, lantas dengan apa hendak kau asinkan airnya?

"Jadilah Terang" Maka Teranglah 

Dan Semoga Semua Makhluk Berbahagia

Biar Hutan sebagaimana rumah ber-bagai ( mikro)-organisme; hewan-hewan, tetumbuhan sekaligus lingkungan hidup saya 

Bumi meriap Nusantara; Bambu Serumpun Lidi Merunduk Pada Kedalaman Air

Maka saya pun adalah Makhluk yang Berbahagia, sebab Alam telah menyediakan berbagai kebutuhan-akan udara bersih; Air bersih

Tanah yang subur; lengkap dengan kebutuhan lainnya, semuanya dapat saya nikmati secara gratis, kapanpun saya ingin

Tentu saya pun berterima kasih kepada Semesta Alam; agar Ibu PERTIWI tak marah atau menagih "Hutang Janji Manusia" kepada Alam Semesta

Sebab "Leluhur Nusantara" banyak yang telah turun tangan langsung, meminta pertanggungjawaban Manusia, atas masalah Universal yang ditimbulkan di muka Bumi, saat ini

Saya menyadari, sudah banyak yang Buta dan Tuli, sehingga percuma bagi Saya untuk "Berbicara" maupun "Menulis" 

Tetapi "Kasih tidak berkesudahan; Nubuat akan berakhir; Bahasa Roh akan berhenti; Pengetahuan akan lenyap; tetapi jika yang tidak Sempurna lenyap, maka yang Sempurna tiba; yaitu Iman, Pengharapan dan Kasih"

"Maka, kita melihat seberapa jauh monumen kecerdasan dan pembelajaran lebih tahan lama, dibandingkan monumen kekuasaan atau tangan; Karena bukankah ayat-ayat Homer berlanjut selama 25 ( dua puluh lima ) ratus tahun atau lebih, tanpa kehilangan suku kata atau huruf; Selama waktu itu; istana, kuil, kastil, kota yang tak terhitung jumlahnya, telah membusuk dan dihancurkan"

( Francis Bacon - Kemajuan pembelajaran 1605 )

Homer yang hidup di abad 8 SM / Zaman Purba, dipercayai buta, telah menyusun sajak Iliad dan odseyy yang juga ditentang oleh sebagian besar orang Yunani kuno itu sendiri, bahwa kedua sajak tersebut telah digubah oleh penulis -penulis yang berbeda, yang memiliki bakat setara, begitu panjang dan cermat susunannya dicipta tanpa tulisan melainkan diyakini diucapkan secara lisan

Manusia yang memuja Modernisme, tak akan ada yang mempercayai, bahwa Sajak-Sajak Homer dapat diyakini, sedangkan sangat sedikit informasi yang dapat ditemukan mengenai dirinya

Ludwig Van Beethoven ( 1770-1827 )

Seorang Komponis buta dan tuli, menciptakan karya-karya dahsyat seperti nada dasar piano Für Elise yang saya dengar selama kanak-kanak

Di jelang akhir hayat, melahirkan symphony 9; sebagai musik sangat misterius, yang sampai hari ini digunakan oleh Gereja-Gereja, Katholik Vatikan Roma, setiap jelang Malam Perayaan Kudus dan Misa Natal hingga pergantian tahun tiba

Tentu tidak ada siapapun yang dapat lagi menyangkal-Nya, bahwa Iman mengubah mimpi menjadi kenyataan 

Tidak ada yang terjadi sampai seseorang percaya

Dunia; terus memperbarui Sistematikanya, guna memperlengkapi setiap Zaman Perubahan

Contoh ;

1. Bidang Sastra dan Ilmu Pengetahuan melalui Lahirnya Tokoh-Tokoh Terkemuka Pembaharu tiap Negara dari Buku-Buku Versi Lanjutan yang sebelumnya telah dimusnahkan

2. Tekhnologi Hukum Perang sistem Informasi, bahkan Peperangan Fisik, dilahirkan melalui Tokoh Politikus Pembaharu suatu Negara

3. Bahkan Senjata Pemusnah Massal, dilahirkan melalui jalur paling ekstrem di Dunia Kesehatan disertai kemunculan Tokoh di Lembaga - Lembaga Pembaharu

4. Atau yang lebih ekstrem lagi, munculnya Tokoh Pembaharu yang mengatasnamakan Perdamaian Dunia, dengan melahirkan ide-ide, gagasan-gagasan Spiritual, melalui jalur Perdagangan Senjata Api, Bisnis Agama dan Narkotika, sebagai metode penjajahan gaya baru

Tanda Kiamat itu sederhana

Saat Pastor / Pendeta / Kyai dan Ulama / Pendeta Hindu dan Biksu, diatur oleh maling, artinya keterlibatan Tuhan di setiap segala aktivitas / TAUHID di antara Kita pun selesai

Faktanya; akhir zaman tidak benar-benar ada

Tidak ada yang pernah pergi ke Sorga selain anak Manusia yang turun dari Sorga

Saya mati muda, maupun saudara yang tetap bertahan hidup lebih lama, pada akhirnya semua akan menjadi tua dan kesepian 

"Bahkan Pria beristri dan memiliki anak, beresiko tak mengenakkan di masa depan"

( Sebagai Hasil Hukum Sebab Akibat, yang dihasilkan dari Pernikahan dan Hidup Membujang - Francis Bacon )

Tetapi yang pasti, saya tidak pernah percaya pada gelar Ningrat. Maupun seberapa panjang gelar akademisinya

Kenyataannya, di Negara Indonesia, tidak ada yang dapat menjamin hidup seseorang, tanpa adanya koneksi yang bagus di segala bidang kehidupan 

Pada dasarnya, semua orang menghendaki pekerjaan enak, hidup enak, bahkan memiliki banyak uang tanpa harus bersusah-payah

Sehingga tak sedikit, bahkan, yang hidup dari menjual sedikit demi sedikit warisan milik keluarganya, tentu semua sah sah saja

Pertanyaannya, masih pentingkah belajar hidup dinamis dan bekerja keras ?

Apakah dibutuhkan perjuangan untuk meraih segala sesuatu?

Jika ada yang mudah, untuk apa melakukan bagian tersulitnya?

Tetapi agar semakin jelas, saya nyatakan; bahwa saya sangat tidak setuju saat Karya Buku Michael H. Hart, yang berjudul 100 ( Seratus ) Tokoh Paling Berpengaruh

Yang dalam judul asli berjudul : "The 100 a Ranking of the Most Influential Persons in History"

Dan di sadur ulang di tahun 1978 dan di cetak oleh Company, Inc, New York

Kemudian di cetak ulang serta di jilid sebanyak 6x terhitung sejak tahun 1982 hingga tahun 1984 oleh PT Midas Surya Grafindi, Jakarta serta diterbitkan oleh PT Dunia Pustaka Jaya, Jakarta ke dalam Bahasa Indonesia 

Telah digeser serta digubah dari bentuk tulisan aslinya sehingga menghapus pesan moral dari esensi Buku tersebut untuk tujuan kepentingan penyesatan dan pembodohan segelintir pihak 

Contoh:

Menempatkan Nabi Muhammad pada urutan pertama, sesuai pilihan H. MAHBUB DJUNAIDI selaku penerjemah dari Buku tersebut tanpa se-izin Penulis selaku pemilik Karya 

Dan menempatkan Isaac Newton 

( 1642-1727 )

Seorang Tokoh Ilmuwan Inggris pada urutan Kedua daftar Tokoh Pembaharu 

Dengan Nabi Isa yang masih oleh penerjemah diperkirakan hidup di tahun 6-30 SM / Zaman Purba 

Pada urutan ketiga daftar Tokoh Pembaharu yang oleh Penulis asli, Yesus Kristus lah yang telah ditempatkan dan hidup sesuai urutan teratas Tokoh Pembaharu sejak mula-mula Zaman ini di mulai

"Akulah Alfa dan Omega; Yang Awal dan Yang Akhir"

Tetapi dicurangi oleh hasil pemikiran - pemikiran, tafsiran - tafsiran, di rekayasa oleh Multi-Tafsiran

Leluhur NUSANTARA pernah mengatakan dalam sebaris kalimat; "BHINNEKA TUNGGAL EKA TAN HANA DHARMA MANG RUA" yang bermakna;

Dunia ini meskipun Berbeda - beda, dengan skala yang berbeda - beda dengan fungsi dan tugas yang berbeda - beda tapi "TUNGGAL EKA"

Sejatinya; "SATU KESATUAN YANG UTUH"

"TAN HANA DHARMA MANG RUA" ;

Tak ada kebenaran dalam segala sesuatu yang Bias / Dualitas

Sedangkan Multitafsir adalah Bias, satu ayat yang dibaca oleh 10  orang, dapat menjadi 10 tafsiran

Selama hal itu masih merupakan tafsiran - tafsiran, konsep-konsep yang diciptakan oleh pikiran? Maka masih belum benar

Masih Bisa benar dan bisa salah

Bisa benar menurut Saya

Bisa Salah menurut Anda-Subjektif

Sedangkan Kenyataan Sejati / Kenyataan Murni adalah; Absolut-Supreme Reality

Dan bukan hasil ciptaan pikiran maupun konsep; Bukan hal yang Bias; Bukan hal yang Multi-Tafsir

Tidak berubah; Tetap demikian adanya 

Sebagaimana mestinya dan demikian adanya 

Dulu sekarang sampai selama-lamanya 

Sebelum Pikiran Saya dan Anda lahir

Bahkan setelah Saya dan Anda 

Pikiran Saya dan Pikiran Anda 

Sudah tidak ada lagi di dunia ini

Sementara pengertian tentang Nasrani, adalah suatu Sekte, yang berisi sekelompok orang Yahudi yang memaksakan kebudayaannya ke dalam agama

Sedangkan Kekristenan berisikan Kumpulan - Kumpulan Kesaksian Murid-Murid Yesus, yang hidup se-zaman dengan-Nya dan menyaksikan sendiri secara langsung, Mukjizat - Mukjizat Kasih Karunia yang telah dinyatakan-Nya untuk menggenapi Firman-Nya

"Pada mulanya adalah Firman; Firman itu telah menjadi Manusia, ada bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah; berdiam dalam diri kita dan kita telah melihat Kemuliaan-Nya"

Dan orang Kristen, tidak mengenal Nabi Isa, sebab tidak ada bukti sejarah, berupa Kitab-Kitab maupun prasasti - prasasti yang ditinggalkan yang dapat menguatkan kisah-kisah Nabi Isa sesuai dalam pandangan serta akal sehat yang berbudi pekerti dengan mengatasnamakan Injil Perjanjian Baru sebagai Kitab yang di bawa oleh Nabi Isa

Kitab Injil Perjanjian Baru berisikan sekumpulan kesaksian Murid-murid Yesus, seperti Yohanes, Mathius, Lukas, Petrus, bahkan Santo Paulus yang kemudian ditulis oleh orang Romawi ke dalam naskah berbentuk gulungan Papirus yang berjumlah ribuan

Kemudian disaring lalu Jilid menjadi sebuah Kitab yang berisikan satu kesatuan tentang Perjalanan Para Bapak Bangsa Israel / Leluhur Israel yang di-Tuhankan

Contoh :

Abraham dan Yakub 

Namun oleh Kitab Taurat Musa; Kitab Zabur Daud, Nabi Yeremia, Nabi Yesaya, dll

Diperbaharui ke dalam Nubuat-Nubuat di dalam Injil Perjanjian Lama yang berisikan Perjanjian antara Manusia dengan Tuhan

"Musa meninggikan ular di Padang Gurun, demikian juga anak Manusia harus ditinggikan"

Hakekat dari peperangan, bukan tentang adu, antar senjata

Kaum Filusuf Nusantara Berkata;

"Pring kui suket, duwur tur jejeg"

( Bahasa Jawa )

Artinya; Bambu itu rumput, tinggi dan lurus

Dalam Filusufi Ke-TUHANAN bermakna;

Bambu tumbuh hidup secara berkelompok, hanya satu rumpun dengan rumput, tetapi kuat, sekalipun satu persatu di tarik ke sana kemari, akan tegak kembali, sesuai sifat alaminya, yaitu Lurus

Begitupun Manusia, selagi hidup dibekali rasa Kemanusiaan dan Budi Pekerti, dibawa masuk ke manapun, akan tetap fleksibel, bengkok bisa, melengkung juga bisa, karena sifat dasarnya sudah kuat dulu

Jadi tidak akan belok kemana-mana, kalo pun keluar dari jalurnya, secara otomatis, akan kembali ke rel dengan sendirinya

Itulah sifat alami TUHAN; orang yang ibadahnya sudah benar, tidak akan gampang terhasut oleh bujuk rayu setan

"Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal"

( Kitab Yohanes Perjanjian Baru )

Saya terangkan sekali lagi 

Sejarah di tulis ulang, tentang Atlantis-Lemuira, hingga Penemuan Nicola Tesla 

Sedangkan dahulu sudah pernah digunakan, namun di hapus oleh Elite Global 

Kaum Filusuf Barat kemudian dimunculkan, untuk menciptakan mental orang degil, sebagaimana katak dalam tempurung, semua harus nampak agamis dan serba Luar Negeri, sebagai tolak ukur akan kepantasan seseorang, guna melengkapi kebobrokan Mental orang INDONESIA 

Penyesatan dilakukan Demi ORDER; Demi HALAL, bagaimanapun Trik, yang penting menarik, semata demi menaikkan prosedur Kelayakan Bisnis Usaha 

Sedangkan Ilmu Pengetahuan, dapat dipelajari oleh siapa saja, milik siapapun yang mau mempelajarinya, yang telah disediakan oleh Alam Semesta

Saya tidak dapat mengkompromikan kebenaran, saya pegang kejujuran dalam hubungan apapun; sama halnya orang lain di muka Bumi, yang pada dasarnya tidak jujur

Namun Tuhan tidak ingin saya tetap seperti itu; Tuhan ingin saya bertumbuh, mengetahui seluruh kebenaran dan menceritakannya dengan kasih

Karena saya menerapkan hikmat Tuhan, sehingga tidak menipu, menyesatkan atau memanfaatkan siapapun dan di atas segalanya, saya mengatakan yang sebenarnya, bahkan dalam keseharian saya

Voltaire ( 1694-1778 )

Telah memperjelas ke dalam bukunya yang berjudul; "Essay on the manners and spirit of Nations"

Bahwa Ia mengakui segala sesuatu dalam dua sudut pandang yang berbeda

Pertama: Voltaire mengakui bahwa secara keseluruhan, Benua Eropa hanyalah bagian kecil dari Dunia tetapi menyintas dan berkuasa di seluruh Benua yang ada di belahan Dunia 

Kedua: Voltaire cenderung mengamati sejarah Asia tetapi sejarah Bangsa Kulit Putih menempati kelas ter-atas Kulit Berwarna

Mengapa? Karena Tulisan Voltaire dipelajari dan dibedah oleh Kaum Elite Dunia, sehingga seluruhnya dapat dikuasai kembali isinya

Dengan cara apa? 

Mempelajarinya dari gagasan-gagasan, pemikiran - pemikiran, ide-ide kreativitas yang diambil dari temuan Voltaire itu sendiri

Sekali lagi, temuan Voltaire

Sehingga; Bukan Voltaire yang menciptakan ide tersebut melainkan, ide ini sudah ada sejak zaman dulu, sejak pikiran Voltaire belum ada di Dunia bahkan setelah pikiran Voltaire; pikiran Saya dan Pikiran anda, sudah tidak ada lagi di Dunia ini 

Voltaire hanya melanjutkannya, agar Ia dapat terus diingat dan dikenangnya

Atau mengapa Francis Bacon 

( 1561-1626 )

Bagai "Dukun" babak baru Ilmu Pengetahuan dan Falsafah yang dapat mengubah Dunia dan dengan sangat efektif menganjurkan penyelidikan Ilmiah

Maka kaum Ilmuwan Barat memiliki tempat terhormat yang tidak bisa diremehkan hasil penelitiannya

Sementara Ilmuwan lokal diperlakukan bagai Nabi, yang tidak mendapatkan tempat di Tanah Air sendiri

Meski sanak famili dan keluarga Bangsawan kelas atas dan kecerdasan intelektual yang menonjol dari Francis Bacon 

Ratu Elizabeth I selalu menolak pengangkatannya, atas kedudukan dan posisi penting yang menguntungkan

Sebab keberaniannya menentang rancangan Pajak Parlemen yang sepenuhnya di dukung oleh Ratu

Semua orang tau, bahwa Ratu dan siapapun yang duduk di takhta Kemuliaan Kerajaan Inggris, sepenuhnya dikendalikan oleh Parlemen, maka tidak ada alasan bagi Ratu untuk melawan kehendak Parlementer

Jadi kesimpulannya; 

Parlemen yang terdiri dari kerabat Bangsawan Inggris, yang notabene adalah sanak saudara dan keluarga Francis Bacon itu sendiri

Tetapi karena mereka mampu untuk berjiwa besar dan mau mengakui, kegigihan Francis Bacon yang menuangkan kegelisahan, Ilmu Politiknya yang Ia tuangkan ke dalam tulisan-tulisan Filosofisnya 

Sehingga Ia dijadikan Simbol Ketokohan Sastra di Negara Inggris 

Contoh kutipan Filosofis Francis Bacon berbunyi:

"Orang muda lebih cocok mencipta, daripada mengambil keputusan, lebih cocok bertindak, daripada memberi pertimbangan, lebih cocok menggarap proyek baru, daripada berbisnis yang sudah mapan.... Orang berumur, terlalu sering menolak, berunding terlalu lama, berbuat terlalu sedikit.... Tentu bagus jika bisa menggabungkan kedua pekerjaan tersebut, karena nilai yang terkandung pada masing-masing usia, dapat melempangkan kekurangan yang melekat pada tubuh keduanya"

Atau Karya kenamaan Francis Bacon yang tertuang dalam Buku "The New Atlantis"

Secara garis besar 

Kemakmuran dan Keadilan dalam Negara, idealnya tergantung pada dan hasil langsung pemusatan penyelidikan Ilmiah

Yang secara tersurat dan tersirat

Intelegensia dalam penyelidikan Ilmiah dapat membuat Eropa Makmur dan Bahagia, sama halnya Penduduk yang hidup di Pulau Khayalan hasil rekayasa pikiran Elite Dunia

Adil tanpa diminta, beradab tanpa diarah, bijak tanpa diperintah, bertindak tanpa tekanan dan banyak lagi yang saya tidak ingat, sebab benar-benar sakit Jiwa

Tak berbeda hal dengan Sistem Khayalan Ciptaan Pikiran - Kartu Identitas Tunggal Nasional Pengunci Moral!

Konon untuk mengunci keburukan moral Warga Negara Indonesia yang menjadi problem Vital di wilayah Republik Indonesia 

Sistem KITNAS lalu di ganti sebagai sumber inspirasi E - KTP biasa, yang sistemnya tidak sama dengan KITNAS

Bisa jadi ;

Moral kami terbukti Lurus; lebih Patuh dan taat Hukum dari Elite Penguasa; tentu hidup berbudi pekertilah, kami bukti nyata; Jujur dan lebih ber-adab dari kaum Elite Penguasa

Jika anak Bangsa hendak berkemampuan menghilangkan Kotak Pemilu;

Maka

Biarkan Saja; 

"KOTAK" Kosong Nyaring Bunyinya

Biarkan saja Kabar Hoax tersebar dari nomor-nomor Telepon Seluler; maka biar 

Elite Global Marah Pada Kaum Elite Penguasa saja!

Tetapi yang pasti-hanya ada pada seluruh IT INDONESIA; andai tak di operate secara manual oleh jaringan IT yang sama

Maka Pemerintah INDONESIA tidak akan pernah bisa mengunci Jaringan Identitas Warga Negara Indonesia, diseluruh Dunia

Mari bersiap menyambut Mercusuar Dunia

Sebab Jalan-jalan telah teramat tusuk

Di tanah, tempat nenek Moyang membangun Peradaban 

Kehidupan sebagai penumpang 

Luka-luka kehendak

Ribu-ribu orang, hingga mati membawanya, kesana sini

Disini, tempat jasad kembali ke Bumi 

Berontak adalah langkah sendiri

Saya adalah abadi  

Tertanda

Susi Ambar Rukmi / Sha Mantha 

 

Referensi : 

1. Kitab Tantra Sastra- Zaman Es 

( Zaman Pertama ) Sejak Berjuta-juta tahun Silam  

2. Kitab Injil Kristen Protestan Zaman ke-9 Tahun Masehi

3. The 100 a Ranking of the Most Influential Persons in History 1978 Hart Publishing Company, Inc. New York - Zaman Kegelapan

Senin, 30 Oktober 2023

Kartu Sakit Jiwa

Susi Ambar Rukmi/Sha Mantha
Photo Taken by Fotografer Net Indonesia 




Oleh     Sha Mantha

Editor  Sha Mantha 


Lenyapnya Dewa-Dewi Asmara; Kamajaya dan Kamaratih dari muka Bumi, usai terbakar habis' oleh Api, yang berasal dari mata ke-tiga si Raja lalim

Menandai sudah tidak adanya; Manusia Setengah Dewa di muka Bumi yang berasal dari CAHAYA; yaitu Ghaib di atasnya Ghaib; paling tinggi di atas Manusia dan Dajjal 

Dunia terus menerus berperang dengan Roh Ghaib tetapi bukan CAHAYA Nurrohim IMAM MAHDI; MESIAS-MESIAS Palsu! Dan tak lebih Roh Setan semua

Manusia Biasa seperti Kita 

Hanya berasal dari Air dan bukan tercipta dari CAHAYA; maka sama sekali tidak pernah mati, cukup sekali tidur sebentar untuk selanjutnya menemui Tuhan dan tetap harus mengantre untuk terlahir kembali

Maka simbol-simbol Filusufi Ke-TUHANAN dibuat, oleh Nenek Kakek Moyang NUSANTARA 

Mengabadikan, kisah Cinta; Sepasang Suami Istri yang Saling Hormat Menghormati, agar senantiasa terhubung dengan Semesta, sejak Janin berada di dalam Kandungan Ibunya

Rangkai, Sulam, lanjutkan apa yang mesti, sebab berhenti proses adalah kematian abadi

Saya Penyaksi, pelaku situasi!

Matahari terbit dan terbenam adalah Dramaturgi yang menggelapkan kisah-kisah tanah ini, merupakan serangkaian kaleidoskop keberhasilan Politik dan Kekuasaan detik ke detik

Dan demi ( kian )

Sungguh mati, senjata telah dilucuti, Pusaka sudah dipreteli

Sanggup mati, penggal kepala, kawan sejuang sama menikmati

"Kami di tanah, terpaksa melawan atau dipaksa melawan" #salam_perubahan

Sabtu, 28 Oktober 2023

Dampak Monopoli Tekhnologi Informasi

 

Susi Ambar Rukmi/Sha Mantha 




Oleh    Sha Mantha

Editor Sha Mantha 


Mahalnya harga Internet di Dunia

Sejauh ini; Masih menjadi prestasi Negara Indonesia, sebagai penguasa Industri Telekomunikasi dalam mengendalikan arus Informasi dari dan ke seluruh Dunia

Pemerintah di Negara ini, bahkan secara sistematis, kerap mematikan server VPN setiapkali terjadi pergolakan Politik dahsyat sepanjang 10 tahun terakhir sebagai alasan untuk mengunci isu keamanan di dalam Negeri

Belum lagi buruknya Koneksi Panggilan telfon seluler dan jaringan internet yang kerap terputus di wilayah-wilayah Pedesaan

Bukan saja menyumbat perekonomian masyarakat menengah ke bawah, tetapi juga turut membatasi daya kreativitas, Generasi BANGSA yang tinggal di wilayah Perkotaan 

Sehingga masyarakat luas di Negara ini, tidak mampu mengikuti / tidak cukup memiliki daya saing ekonomi dengan Negara lain 

Di tambah tidak adanya ruang Publik gratis, seperti; Internet Gratis, Taman, maupun Perpustakaan

Seperti halnya langkah yang di tempuh oleh Negara-Negara yang pernah mengalami dahsyatnya keterpurukan

Seperti Korea Selatan maupun Jepang, namun dalam jangka waktu singkat kembali bangkit, setelah mengikuti arus perubahan

Tuhan memanggil Kita untuk melakukan pelayanan yang jauh melampaui apa pun yang dapat Kita bayangkan

Kita ditempatkan di Bumi untuk membuat Perbedaan dan saling Berkontribusi

Kita bukan Ciptaan yang hanya untuk mengonsumsi Sumber Daya Bumi; 

Untuk Makan, Bernafas dan menempati Ruang

Kita adalah Ciptaan-NYA yang berasal dari Unsur Tuhan itu sendiri, guna menghadirkan kehidupan di Bumi

Tuhan ingin Kita memberikan sesuatu kembali

"Pekerjaan baik”

Dan ini adalah pelayanan kita kepada sesama

Kapan pun kita melayani orang lain, dengan cara apa pun, Kita sebenarnya sedang melayani Tuhan 

Pernahkah kita bertanya mengapa Tuhan tidak langsung membawa kita ke Sorga saat Kita menerima anugerah keselamatan dari-Nya?

Tetapi Dia, justru meninggalkan Kita di sini, di Bumi untuk memenuhi tujuan-Nya?

Setelah kita diselamatkan

Tuhan bermaksud menjadikan Kita untuk rencana Ilahi-Nya

Tuhan bahkan memiliki Pelayanan untuk Kita dimana saja dan Misi untuk Kita bagi pada sesama

Ditetapkan untuk hadir menjadi Berkat dan aktif Berkontribusi untuk kebaikan di mana pun Kita berada, karena untuk itulah Kita ada

 


Sabtu, 21 Oktober 2023

Gejala Pembusukan Di mana-mana

 

Susi Ambar Rukmi
Photo taken Roki Project 




Oleh    Sha Mantha

Editor Sha Mantha 


Krisis ekonomi seakan merantai jutaan umat Manusia ke dalam Penjara Pengangguran

Di Negeri Kaya ini, ancaman Pengangguran merupakan beban berat yang mengelayuti bahu kaum Muda

Tiap tahun sejumlah besar Pelajar dan Mahasiswa, harus terjebak dalam keadaan stuck tak Bergerak

Semua karena sistem Sosial-Ekonomi bagai Neraka di muka Bumi 


"Kepada yang menerima gaji dari Rakyat"


Rakyat tidak perlu dimiskinkan, karena sudah bahagia secara apa adanya

Tidak perlu diberi Kaya, sebab Survival terbaik dalam seleksi alam

Tak perlu dibohongi, dimana sudah sangat mengenal konsep Ketuhanan dalam menjalankan kehidupannya

Tidak perlu di gusur, di usir, sebab begitulah, tanpa terus didesak kerap tersinggkir dengan sendirinya

Tidak perlu digebuk, ditendang, dipentung, ditembaki, sudah hakekatnya di mana saja siap mati 

Maka kata-kata Saya adalah RACUN BERBAHAYA, berikut dibawah ini;

* "Ikhlas ditipu"

* "Habis Covid terbitlah Coped"

* "Diam mati, bergerak apalagi"

* "Bertanya di jawab Penjara, bergerak titik bidik senjata"

* "Berhenti sebagai Rakyat"

* "Musuh abadi adalah saudara sendiri"

* "Beban Negara Kami Penanggungnya, Dosa Negara siapa yang menanggungnya?"

* "Tanda Kiamat itu sederhana, Pastor/Pendeta/Kyai/Biksu diatur maling, artinya keterlibatan Tuhan di setiap segala aktivitas/TAUHID di antara Kita pun selesai"

* "Menanam atau di tanam"

* "Luka-luka kehendak"

* "Adil tanpa diminta, beradab tanpa diarah, bijak tanpa diperintah, bertindak tanpa tekanan dan banyak lagi yang saya tidak ingat, sebab benar-benar sakit Jiwa"


BOHONG SEMUA

PEMBOHONG SEMUA

ILMUWAN BILANG

CENDIKIAWAN BILANG

Ilmuwan cendikiawan bayaran

Ilmu pengetahuan teknologi informasi, siapa pun menguasai, sejahtera hidupnya

Jutaan kaum miskin muda, kuasai ilmu pengetahuan teknologi informasi, Blangsak hidupnya

Di bawah sistem kapitalisme semua lini telah dimonopoli

Dimonopoli si kantong tebal

Pemilik kantong tebal;

si penguasa

si pengusaha sisa-sisa

feodal sisa-sisa

kolonial Anak manja

pemilik kapital global

Disebut neofeodal

dulu anak raja jadi raja

Kini anak pejabat jadi pejabat


Saudara-saudara

Di republik ini telah lahir kerajaan baru

Dikuasai anak-anak neofeodal

Feodal baru 

Anak-anak feodal baru

bohong semua

pembohong semua 

 

Memaknai TRISULA WEDHA


TRI      : bermakna 3 ( tiga )

SULA  : berarti Pusaka berbentuk Mata tombak, bisa 7 ( Tuju ) bisa juga 3 ( Tiga )

WEDHA atau Vedha yaitu:

Kitab Suci berisi sekumpulan Ajaran Sang Buddha, Sidharta Gautama, yang dicatat menggunakan bahasa Pali yaitu bahasa suatu suku Bangsa, yang berada di Benua Asia bagian Tenggara, tempat Sang Buddha tinggal menetap hingga nafas terakhirnya 

Maka TRISULA WEDHA adalah Filosofi 

Yang merupakan dasar dalam menegakkan PANCASILA sebagai Azas Tunggal/Kesepakatan Bersama bagi Republik Indonesia, yang sampai detik ini, belum diaplikasikan oleh seluruh Pimpinan Negara

Sebab, Pancasila baru dibentuk pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 serta dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah dan seketika Sakti 4 bulan kemudian pada 1 Oktober 1945

Sedang apabila, dapat memahami karakter leluhur BANGSA INDONESIA

Kenyataan Sejati / Kenyataan Murni adalah; Absolut-Supreme Reality

Dan bukan hasil ciptaan pikiran maupun konsep, bukan hal yang Bias, bukan hal yang Multi-Tafsir

Tidak berubah, tetap demikian adanya

Sebagaimana mestinya dan demikian adanya 

Dulu sekarang sampai selama-lamanya 

Sebelum Pikiran Saya dan Pikiran Anda lahir

Bahkan setelah Saya dan Anda

Pikiran Saya dan Pikiran Anda

Sudah tidak ada lagi di dunia ini

Leluhur Nusantara pernah mengatakan dalam sebaris kalimat;

"BHINNEKA TUNGGAL EKA TAN HANA DHARMA MANG RUA"

Yang bermakna;

Dunia ini meskipun Berbeda - beda, dengan skala yang berbeda - beda dengan fungsi dan tugas yang berbeda - beda, tetapi 

"TUNGGAL EKA"

Sejatinya;

SATU KESATUAN YANG UTUH



 

Susi Ambar Rukmi 
Photo taken Roki Project 





TAN HANA DHARMA MANG RUA;

Tak ada kebenaran dalam segala sesuatu yang Bias/Dualitas

Sedangkan Multitafsir adalah Bias, satu ayat yang dibaca oleh 10  orang, dapat menjadi 10 tafsiran

Selama hal itu masih merupakan tafsiran - tafsiran, konsep-konsep yang diciptakan oleh pikiran

Maka masih belum benar

Masih Bisa benar dan bisa salah

Bisa benar menurut Saya

Bisa Salah menurut Anda-Subjektif

Sedangkan TRISULA WEDHA Merupakan Sebuah Filosofi yang Bermakna;

LURUS

BENAR

JUJUR

Yaitu sebuah Karya Ciptaan Raja Kediri berisi Jangka 

Berupa Kitab Ramalan Raja JAYABAYA, yang masih bisa benar, masih bisa salah, Bias dan Multi-Tafsir 

Bahkan jika seluruh Ramalan Raja JAYABAYA menjadi kenyataan 

Ia adalah golongan religius, yang masih mempercayai keberadaan Tuhan Semesta, yang menjalankan kehidupan keagamaannya, sebagai seorang penganut ajaran Buddha beraliran Mahayana dalam menunjang perjalanan Spiritualnya 

Maka dari hal demikian Ia tidak dapat diremehkan, dalam membentuk suatu Kepribadian Sejati, terhadap hidup Manusia di seluruh Dunia

Sebab dari keberadaan Raja JAYABAYA, seorang penerus MATARAM yang mengemban tugasnya di Bumi dalam melanjutkan Visi Misi Sang IBU PERTIWI

Ia hidup pada abad 8 Masehi dan berasal dari Wangsa Syailendra 

Serta hanya Berjarak 1 Abad dari Ratu Shima pendahulunya, pemimpin Negara Kalingga yang berkuasa pada abad ke-7 Masehi

Pencetus Negara Swasembada Pangan melalui Sistem Pengairan/Subak di Kehidupan Pertanian

Pencetus Hukum Undang-Undang Pancasila Sila

2. Kemanusiaan yang adil dan Beradab

5. Keadilan Sosial Sosial Bagi Seluruh Rakyat Nusantara 

Panglima Perang Wanita Sang Aplikator Burung GARUDA YAKSA

Sebagai Simbol Peradaban Manusia Modern Pertama Nusantara, yang sedang menuju pada keutuhan Manusia atas segenap hidupnya

Bagi Manusia tertindas yang selama ini terkungkung dan terkekang, dikendalikan hidupnya oleh Manusia lainnya, bernama Penindas

Maka sudah seharusnya berkesadaran, guna meraih Kebebasan Hidupnya dengan Berfikir, Bergerak dan Bertujuan 

Bahkan di masa sekarang tertuang

Dalam Sistem Solusi Nasional dengan berbagai sistem Pengunci Keburukan Akhlak Warga Negara serta Aplikasi Ekonomi dalam UUD'45 pasal 33

Apabila Negara, menggunakan Sistem Solusi Nasional TRISULA WEDHA serta mengaplikasikan UUD'45 pasal 33

Maka mayoritas usaha Nasional diseluruh negeri akan dikontrol oleh Rakyat, di dalam BADAN USAHA MILIK MASYARAKAT REPUBLIK INDONESIA menuju Kesejahteraan dan Kemakmuran

Bahkan Bisnis NARKOBA, akan sulit beredar

Sehingga secara otomatis, memakmurkan Bangsa dan Negara, mencapai Hidup Rukun, Sejahtera

Serta bangkit menjadi Bangsa yang Kaya Raya, dari hasil mengolah Sumber Daya Alam, sehingga mampu membantu Negara lain dalam mewujudkan Perdamaian Dunia

Dengan Pemberlakuan KITNAS, misalnya 

Pada saat Negara mengganti e-KTP dengan KITNAS ( Kartu Identitas Tunggal Nasional ) 

Seluruh KORUPTOR akan tertangkap, sebab terseleksi ketika hendak mendapatkan KITNAS

Sebagaimana Kartu Identitas, digunakan pada berbagai transaksi di Bank

Bahkan Warga Negara Asing, wajib memiliki KITNAS sebagai identitas diri sebelum masuk ke Indonesia, maupun pada saat melakukan transaksi Keuangan, setelah berada di wilayah Indonesia

Dengan demikian, keberadaan KITNAS, mampu menjamin Kemakmuran dan Kesejahteraan Rakyat Indonesia

Sehingga segala bentuk tindakan Kriminal, turun drastis dan berjalan sesuai aturan Undang-Undang dalam penegakan Hukum yang lebih tinggi

Sebab Sistem TRISULA WEDHA telah turut mengaplikasikan Makna Dari PANCASILA

Dengan Tidak memberlakukan Hukum Tebang Pilih maupun Terpidana Mati

Selain hanya sebagai Pendidikan bagi Masyarakat yang mengerti cara dalam berbangsa dan bernegara

Melalui Terapan Pola Hukum dalam sistem TRISULA WEDHA

Tentu lebih Mumpuni Dalam Menyadarkan seluruh terpidana agar berhenti melakukan keburukan Moral

TIDAK ADA PROGRAM untuk BERPERANG, kecuali DAMAI dan KESENANGAN

Jika Rakyat bertanya, kapan waktu yang tepat untuk melakukan "REVOLUSI SOSIAL?"

Jawabannya adalah jeda waktu antara hari kemarin dan hari esok

Karena tangis dan air mata, kelaparan dan kemiskinan, penindasan dan kekecewaan Rakyat, tidak dapat dibiarkan berlarut-larut

Mungkin saja setiap orang bisa kau kibuli, tapi hati nuranimu akan selalu tau, kelayakan peri-lakumu

 

 


INDIKATOR

  Di Tulis oleh Editor  In Frame Sha Mantha                                     Photo Taken by Ruang Kosong 303        Adakah dari Rakyat te...