Jumat, 31 Maret 2023

Jangan Ubah Gedung Rakyat Jadi Gudang Garong

 

Sha Mantha


 

Editor: Sha Mantha


Dewan Perwakilan Rakyat, tidak butuh Rakyat, sebab yang mereka butuhkan hanya Investasi, meski mengorbankan;
"Kemanusiaan yang adil dan Sejahtera"
Dengan menciptakan UU Cipta Kerja untuk kepentingan Pengusaha

Penolakan masyarakat di jalanan hingga jalur uji materi di Mahkamah Konstitusi, bahkan tidak didengar

Demi melancarkan, tujuan Busuk Pemerintah terhadap Rakyatnya, dengan dipaksakannya Omnibus Law

Masyarakat dibungkam dengan surat telegram Kepala Polri yang menginstruksikan anggota kepolisian untuk melawan narasi anti-UU Cipta Kerja di masyarakat

Aturan hukum dibuat untuk menyetarakan kelompok masyarakat, bukan untuk sejumlah sekelompok masyarakat saja

Sikap pemerintah dan DPR yang terus mengesahkan UU Cipta Kerja dengan berbagai cara, meski dinyatakan inkonstitusional oleh Mahkamah Konstitusi

Membuktikan, bahwa suara masyarakat tidak dipertimbangkan dalam Undang-Undang Cipta Kerja

Pada 25 November 2021

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyatakan; Jika UU Cipta Kerja
( Perpu Cipta Kerja saat ini ), Cacat secara Formil

Dan memerintahkan DPR RI dan Presiden Jokowi agar mengulang proses pembentukan UU tersebut dengan memastikan partisipasi publik

Alih-alih mengikuti putusan MK

Pada 30 Desember 2023

Jokowi justru menandatangani Perpu Cipta Kerja

Presiden RI ke-7 tersebut, beralasan; Perpu Cipta Kerja, diperlukan untuk menghadapi tantangan ekonomi Global

Tentu saja pembenaran Jokowi, menuai banyak kontra dari berbagai pihak

Sebab tak sesuai dengan kegentingan memaksa seperti yang diamanatkan dalam UUD 1945

Tak sampai disitu

Pada Selasa 21 Maret 2023

Perpu Cipta Kerja kembali memicu kontroversi setelah DPR RI gagal mengesahkannya pada masa sidang sebelumnya

Padahal, dalam UUD 1945 disebutkan bahwa Perpu harus disahkan pada masa sidang selanjutnya setelah Perpu tersebut ditandatangani Presiden

DPR berkelit bahwa Perpu Cipta Kerja, telah sah karena telah disetujui dalam rapat Baleg

Kesalahan Fatal Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia

Sistem Omnibus Law sudah ditinggalkan di banyak Negara

Jika masih digunakan, tentu ditujukan untuk tujuan buruk, karena DPR secara diam-diam, mengesahkan Omnibus Law dan sengaja menyembunyikan potensi serta dampak yang membuat pembahasannya tidak partisipatif

Pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja, tanpa melibatkan partisipasi aktif masyarakat, tidak akan berbuah baik untuk masyarakat

Sementara Perpu yang saat ini masih sedang di uji oleh Mahkamah Konstitusi

Berdasar keputusan DPR yang menyetujui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang atau Perppu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja untuk disahkan menjadi Undang-Undang

Bahkan turut Menindas kelompok Petani, Nelayan, Masyarakat adat serta Buruh

UU Cipta Kerja Mengancam Petani

Pasal 30 Ayat 1 UU Cipta Kerja

Membuka lebar kran impor pangan

Hal ini sama halnya mengadu Petani lokal dengan kekuatan Korporasi/Investor besar di bidang pangan yang berdampak buruk bagi masyarakat Pedesaan serta Buruh

Terutama melemahkan Perlindungan kerja terhadap Petani dengan Komoditas Pangan Impor yang akan mengimpit petani lokal

Sedangkan Petani di Indonesia, mampu memproduksi hasil panen melimpah sebanyak-banyaknya yang diinginkan, meski tanpa campur tangan Pemerintah

UU Cipta Kerja Melakukan
Penghapusan Pasal 101 UU Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani

Maka sama halnya menghapus sanksi dua tahun penjara dan denda Rp 2 miliar bagi pengimpor komoditas pertanian saat hasil komoditas lokal masih mencukupi yang mana sanksi tersebut sebelumnya ada

Dengan demikian

Pemerintah sengaja mematikan Produksi dalam negeri melalui Undang-Undang agar benih lokal menghilang hingga lahan pertanian tergusur, dengan mengatasnamakan Investasi


UU Cipta Kerja Mengancam Nelayan

Senasib dengan Petani

UU Cipta Kerja turut mengancam Kelompok Nelayan, Petambak dan Masyarakat Pesisir

Dan hanya menimbulkan ketidakadilan yang mengancam perlindungan terhadap Nelayan

Sebab tidak akan terjadi penyamarataan antara Nelayan kecil dan Nelayan bermodal karena izin berusaha untuk Nelayan besar tidak menjadi masalah

Definisi Nelayan kecil yang sebelumnya tertuang dalam UU No 45/2009

Dibatasi dengan ukuran kapal maksimal 5 gros ton

Dan di dalam UU Cipta Kerja
Tidak dibatasi lagi

Sehingga Nelayan kecil hanya dianggap sebatas Nelayan yang mencari ikan untuk kebutuhan sehari-hari

Sekaligus mengancam area tangkap ikan bagi Nelayan kecil karena tidak ada batasan yang jelas

Pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil juga tidak lagi wajib melibatkan konsultasi aktif dengan publik sehingga berdampak terhadap kerusakan lingkungan

UU Cipta Kerja Mengancam Masyarakat Pesisir

Dikarenakan tidak ada batasan yang jelas

UU Cipta Kerja, turut mengancam area tangkap ikan di kalangan Nelayan kecil

Jika pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, tidak lagi wajib melibatkan konsultasi aktif dengan publik dan berdampak terhadap  kerusakan lingkungan

Sementara UU Cipta Kerja, mencakup banyak sendi di tubuh masyarakat yang akan semakin sulit mendapat lapangan pekerjaan

UU Cipta Kerja Mengancam Masyarakat Hukum Adat

UU Cipta Kerja, telah banyak menghapus, mengubah dan menyisipkan beberapa ketentuan di dalam UU yang terkait dengan masyarakat hukum adat, diantaranya;

UU No 41/1999 tentang Kehutanan

UU No 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

UU No 18/2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan

UU No 39/2014 tentang Perkebunan

UU No 2/2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum

Fungsi Desa yang nyaris tanpa perlindungan, sangat lemah, karena sudah banyak dikooptasi oleh Investasi UU Cipta Kerja

Sehingga menghapus Frasa yang dimiliki oleh Masyarakat

Membuat badan usaha milik desa (BUMDes) bisa dimasuki modal asing yang serta merta menghajar Kawasan Desa melalui Investasi yang digalakkan secara gila-gilaan

UU Cipta Kerja Mengancam Buruh

Pengesahan UU Cipta Kerja

Turut mengancam aktivitas Buruh

Sehingga nilai tawar buruh terhadap perusahaan dan pemerintah akan merosot

Buruh akan kehilangan kepastian kerja serta mengalami tekanan ekonomi, ditambah beban kerja yang bertambah, dengan tingkat upah yang semakin rendah (Sha/SA)

Dari Berbagai Sumber


Referensi Buku;
Memahami dan Melawan Omnibus Law UU Cipta Kerja Karya Sri Palupi

Memahami dan Melawan Omnibus Law UU Cipta Kerja Karya Bivitri Susanti


Instagram @shamantha_new

Facebook Sha Mantha

Jumat, 17 Maret 2023

Kelaminmu-Sesuatu Yang Sakral

 

YONI-Sukuh Temple
Central Java INDONESIA


Oleh Sha Mantan

Editor Sha Mantha

 

Dalam Tantra Sastra Kitab Tertua di Dunia

Sacred of Energy Exchange (Sex) adalah Sakral

Seks adalah aktivitas yang membuat Portal dari kenyataan tanpa wujud ke kenyataan wujud menjadi terbuka

Sesuatu kenyataan yang tanpa wujud ketika Portal terbuka kemudian mewujud di dalam Rahim, maka akan muncul Janin/Bayi

Vagina adalah Mandala dan memiliki geometri yang sama di semesta wujud/dalam Realitas Wujud

Maka Rawatlah dengan baik kelaminmu dan jangan digunakan sembarangan sebab Seks Itu Sakral

Dan dari Proses Seksual/Senggama yang dilakukan, bertujuan untuk membuka Mandala Semesta

Membuat Semesta tak berwujud, dan saat Pintunya terbuka, akan menjadi Semesta yang Berwujud


Geometri, Photo Taken Kristupa Saragih


Vagina hanya salah satu sarana saja untuk membuka Mandala Semesta

Masih ada banyak cara yang lainnya sehingga tidak harus melalui senggama untuk memahami Tantra

Untuk membuka Mandala

Fusi Nuklir terdapat dua partikel berbeda jenis yang disatukan sehingga menyala menjadi Matahari, prosesnya sama dengan prinsip Tantra itu sendiri ( Senggama)

Bahkan Proses terjadinya listrik yang ada di ruang hidup manusia

Ketika Plus dan Minus bertemu di ruang kosong, maka akan menyala menjadi cahaya

Setiap kali ada dua daya berlawanan jenis bertemu, yaitu;

~Feminim dan Maskulin

~Plus dan Minus

~Kutub Utara dan Kutub Selatan

~Tinggi dan Rendah, dan seterusnya

Medan dua daya berlainan tersebut bertemu, maka disebut Portal Semesta yaitu Portal dari Realitas tak berwujud menuju Realitas Wujud

Geometri membantu manusia memiliki apresiasi yang utuh tentang dunianya

Serta Nilai spiritual dari berbagai bentuk alami yang diterapkan pada pola dan angka di seluruh dunia



Fisika Pisces


Orang Yunani menyebutnya ke dalam simbol Fisika Pisces, yang terdiri dari dua lingkaran besar di sisi kanan dan kiri untuk mewakili dua daya yang berlawanan jenis

Saat dua daya berlawanan jenis bertemu, Medan Singgungan yang berada di tengah inilah, letak Mandala/ Portal Semesta, berada

Dan simbol seperti ini, ada di mana-mana



Ikhthus Yesus


Yesus membawa IXΘYΣ ( Ikhthus) sebagai simbol yang membentuk Pola Mandala



YONI-Sukuh Temple
Central Java, INDONESIA


Sedangkan di Jawa

Mandala Semesta disimbolkan ke dalam wujud Yoni


Dewa Siwa


Bali dan India

Mandala disimbolkan ke dalam wujud

Mata Ketiga Dewa Siwa yang terletak di tengah dahi Dewa Siwa


Ka'bah


Sementara itu di Arab

Mandala Semesta disimbolkan ke dalam wujud batu Hajar Aswad yang menempel di sudut timur Ka'bah


Hajar Aswad


Sedangkan jika dua daya bertemu dan Mandala di Semesta besar terbuka, ibarat mengawinkan Ibu Bumi dan dengan Bapa Langit


Sumber Kitab Tantra Sastra  

 

In Frame Sha Mantha

Instagram @shamantha_new

Facebook Sha Mantha 


 

Rabu, 15 Maret 2023

Cakap Digital Fest-Berkarya Tanpa Narkoba

Photo Taken Gussanto




Oleh Sha Mantha

Editor Sha Mantha

Dalam memuwujudkan Gerakan Cinta Tanah Air

Dibutuhkan kerjasama seluruh elemen masyarakat guna membangun kesadaran terhadap masalah sosial di masyarakat

Teknologi serta kecerdasan Intelektual, hanya mendorong Indonesia, maju secara Tekhnologi tetapi terus menerus mengalami kemerosotan Adab

Sebab, intelektualitas dalam berfikir bukan lagi menggunakan Nalurinya disetiap pikiran serta laku Budi dan tindakan maupun perbuatannya

Bahkan dari setiap hal kecil yang di perbuat, menghasilkan dampak bagi sekeliling

Namun sangat sedikit disadari oleh banyak orang

 





Kominfo bekerja sama dengan perguruan tinggi serta kolaborasi program dalam pemberdayaan masyarakat, selama dua hari menggelar acara workshop dengan beberapa pembicara bertempat di museum De'Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah






Melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika Ditjen Aptika, Kementerian Kominfo menggalang kolaborasi dalam pelaksanaan Program Literasi Digital

Program yang memiliki kesamaan tujuan dengan Perguruan Tinggi tersebut

Ditujukan untuk mengedukasi masyarakat Indonesia selain terapan Ilmu bermasyarakat sehingga target literasi digital diperluas ke masyarakat rural atau pedesaan

Mahasiswa dan tenaga pengajar sebagai agen pendidikan berperan penting dalam memotivasi pengabdian masyarakat selain berkapabilitas dalam membina masyarakat

Acara workshop yang dibagi menjadi ke dalam dua sesi tersebut

Dibuka oleh Philip Gobang staf khusus Komunikasi Politik KOMINFO, Sabtu (11/03/'23) pada sesi kedua, pukul 19.30 Wib serta sesi pertama di keesokan harinya pada (12/03/'23), pukul 15.00 Wib

Dan akan dilanjutkan di wilayah Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 18-19 Maret 2023, beberapa hari mendatang

Berdasarkan hasil survei Status Literasi Digital Indonesia tahun 2022

Indeks Literasi Digital Indonesia kembali mengalami peningkatan di tahun 2022 sebesar 0,05 poin

Semula berada pada angka 3,49 di tahun 2021 dan meningkat menjadi 3,54 poin dengan kategori sedang

Kemajuan teknologi turut mengubah pola serta kebiasaan masyarakat, sehingga informasi digital sangat cepat diterima terutama pada bidang Pustaka dan Penulisan serta Media Massa

Bahkan dalam metode peredaran serta perdagangan Narkotika, Narkoba telah dipasarkan secara online

Serta merambah dunia pendidikan dengan menjerat Pelajar dan mahasiswa serta anak-anak di bawah umur sebagai target pasar hingga berperan sebagai pengendali Pasar dalam peredarannya

Sedangkan kehidupan digital perlu diatur sebagaimana representasi kehidupan nyata, namun hanya diperantarai oleh media digital

Sementara pengguna internet terus meningkat dan telah mencapai 73,7% jumlah populasi di Indonesia

Keahlian/ kecakapan digital tentunya menjadi sangat penting, guna mengetahui, memahami dalam penggunaan perangkat keras serta perangkat lunak, mesin pencari, aplikasi percakapan, media sosial, dompet digital serta transaksi digital pasar lokal

Perubahan terjadi begitu cepat, di dukung kemajuan tekhnologi yang diciptakan untuk meringankan beban manusia

Hidup menjadi lebih praktis, cepat dan juga mudah, disertai ketepatan waktu melalui metode berbelanja Toko daring selain Bisnis Afiliasi

Didukung peran Praktisi Youtuber, Konten Kreator, Podcaster, Dropshipper, Blogger, Influencer, IT dan SEO specialist

Menjadi satu kesatuan media dalam membangun bisnis digital

Dalam perkembangan mindset digital dapat diadaptasikan bersama tim yang solid, pilihan model bisnis yang tepat sasaran dengan memanfaatkan teknologi, kesiapan serta persiapan ruang agar kian berkembang

Selagi Etika digital, Budaya digital, Keterampilan digital, dan Keamanan digital sebagai 4 pilar yang solutif diterapkan

 

Dari Berbagai Sumber

 

Untuk Info Kegiatan Silahkan Hubungi 

Biro Humas Kementerian Kominfo

e-mail: humas@mail.kominfo.go.id

Telp/Faks : 021-3504024

 

In Frame

Instagram @shamantha_new

Facebook Sha Mantha 



Senin, 13 Maret 2023

Rahasia Umur Panjang Dari Jawa

 

Sha Mantha



Karakteristik Masyarakat Jawa yang menyukai warna hitam dan memiliki sikap tenang yang cenderung berlebihan

Bukan sebatas wujud kedamaian dalam hidup 

Tetapi Waktu

Dan siapapun tidak bisa melawan kehendak Waktu


 


Sha Mantha

 



Terjadinya kelahiran, kehidupan serta kematian adalah kehendak dari Waktu yang tidak dapat dilawan oleh siapapun

Dan sejatinya berada dalam diri, memenuhi ruang ini

Senantiasa mengikuti, selayaknya bayangan

Maka cukuplah dengan memampukan diri untuk bersahabat dengan "Ruang dan Waktu", sebagai jalan, yang melampaui kematian

Sebab hakekat dari Kematian adalah proses alamiah Jiwa untuk melanjutkan perjalanannya pada dimensi yang baru dan berjaya di atas kematian 

( Mertyunjaya = Tantra Sastra) 


Karena pada dasarnya kebanyakan orang, berusaha melawan dan mengingkari kehendak Waktu, sehingga takut menghadapi kematian

Sedang apa saja yang terlahir,  dipastikan mati, yang entah kapan, Waktu hendak mengeksekusinya, tentulah menjadi Rahasia Waktu 

Terlebih tidak semua orang ingin mengetahui dan berusaha mencari tau tentang rahasia itu, karena terlanjur merasa, jika kematian adalah akhir dari kehidupan dan sesuatu yang menakutkan



Sha Mantha

 


Gaya Hidup Seimbang


Membuka hari dengan meminum satu sloki air hangat, yang berasal dari rebusan Jahe Gajah yang diracik bersama air rendaman Beras, Serta Kencur yang diramu bersama gula aren serta Asam Jawa 

Baru setelahnya meneguk segelas kopi hitam yang diseduh tanpa gula dengan Singkong rebus hangat sebagai menu pendamping disela-sela aktivitas pagi, diselingi menghisap rokok tembakau

Lalu makan beberapa potong manisan Jahe gula aren sebagai camilan selepas jam 01.00 wib siang

Bukan sebatas penghangat tubuh di kala pagi

Beras Kencur dapat meningkatkan Vitalitas/Stamina karena melancarkan kinerja aliran pembuluh darah

Selain menambah selera makan, rutin meminum air Ramuan Beras Kencur, juga dapat menebalkan dinding lambung serta menyuburkan dan menguatkan rahim pada Wanita

Berdasarkan catatan WHO

Hipertensi, Kolesterol dan Diabetes Melitus

Merupakan sumber resiko, terjadinya Gangguan Jantung dan juga Gangguan Pada Pembuluh Darah

Sedangkan tak sedikit orang, mengalami kematian secara mendadak, sebagai angka kematian tertinggi di Dunia

Akibat dari gagal Jantung yang dipicu oleh penyempitan serta penyumbatan pada pembuluh darah, akibat dari tiga penyanyi tersebut di atas (sha) 

Dari Berbagai Sumber


Kamis, 09 Maret 2023

Disinilah Sendratari Ramayana Tercipta

 

Ndalem Kepangeranan Suryahamijayan
Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat




Oleh :Sha Mantha

Editor :Sha Mantha

 

Sekira 237 tahun silam

Tepat dua tahun sebelum kematiannya di tahun 1786

ISKS Pakubuwana III - Sunan ke-dua Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ( 1749-1788 )

Diketahui membangun Ndalem Suryohamijayan untuk Sang Putra Mahkota yang mulai beranjak remaja, bernama Raden Mas Subadya, yang sejak kecil menempati Ndalem Purwohamijayan bersama-sama dengannya



Ndalem Purwohamijayan
Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat



 

Kelak 

Raden Mas Subadya bergelar ISKS Pakubuwana IV bertakhta tahun 1788-1820

Seiring perkembangannya

Bangunan ini lalu difungsikan sebagai tempat kediaman KGPH Suryohamijayan Putera ISKS Pakubuwana X ( 1893-1939 ) yang dikemudian hari dikenal sebagai Ndalem Suryohamijayan



Ndalem Kepangeranan Suryahamijayan
Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat




Bangunan ini berdiri di Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar kliwon, Surakarta dan terletak di utara kediaman ISKS Pakubuwana XIII

( 2004-sekarang )

Di masa penjajahan Belanda

Ndalem Suryohamijayan sempat difungsikan sebagai stasiun siaran darurat Radio Republik Indonesia (RRI)

Sedangkan di pekarangan sisi timur Sempat dipergunakan sebagai tempat kegiatan Pekan Olahraga Nasional Pertama di kota Solo Jawa Tengah



Ndalem Kepangeranan Suryahamijayan
Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat



Jika dilihat dari wujud Pendopo yang sampai hari ini nampak kuat serta kokoh

Pendopo Joglo sebagai satu-satunya Bangunan yang tersisa dari Ndalem Kepangeranan ini

Kemudian digunakan sebagai tempat anak-anak untuk berlatih tari serta Karawitan

Meski sebenarnya cukup membahayakan keselamatan terlebih atap serta genteng telah beberapakali roboh



Pendopo Ndalem Kepangeranan Suryahamijayan
Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat



Di Pendopo Ndalem Suryohamijayan ini pula untuk pertamakalinya Sendra Tari Ramayana tercipta

Selain tempat bagi warga sekitar untuk JAGONGAN ( bersantai sembari minum kopi diwarnai obrolan ringan) dikala petang hingga larut malam

Yayasan Purna Bhakti Pertiwi yang semula dipimpin oleh alm Ibu Tien Suharto sebagai pihak pengelola

Turut memutus akses pengelolaannya, sehingga nasib dari Bangunan bersejarah ini menjadi tidak menentu, seiring kepergian Ibu Tien Soeharto, tahun 1995 silam

Di tambah

Peraturan tentang Cagar Budaya Yang Membatasi

Pada akhirnya hanya sampai pada ketidakjelasan akan nasib bangunan-bangunan bersejarah di Indonesia

Sehingga tidak ada yang mampu untuk berbuat apa-apa

Selain berusaha mempertahankan bentuk asli bangunan seperti bentuk semula tanpa mengubah apapun didalamnya

Sehingga Cagar Budaya menjadi tidak terawat dan rusak

Segera Revisi Undang-Undang Cagar Budaya

Dan Lindungi Situs-Situs Bersejarah di Indonesia

Revitalisasi sama dengan menyesuaikan usia dari bangunan

Memperbaiki sama dengan tidak merusak nilai-nilai historis didalamnya

 

In Frame : Sha Mantha

Instagram : shamantha_new

Facebook : Sha Mantha

Photo Taken : Wibowo Rahardjo

Rabu, 08 Maret 2023

Lodji Pertemuan Freemason di Kerajaan Jawa

 

Bangsal Sasana Mulya
Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat



Oleh    : Sha Mantha

Editor : Sha Mantha

 

Ndalem Kepangeranan Sasana Mulya

 

Pakubuwana IV

Raja Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ke-tiga bergelar ISKS Pakubuwana IV ( 1788-1820 )

Kerap mendapati kunjungan delegasi kenegaraan kolega-koleganya dari Eropa

Oleh Pakubuwana IV

Acara resmi tersebut biasanya digelar di Pendopo Ndalem Sasana Mulya yang berada di kompleks Kraton Kasunanan Surakarta disertai perjamuan khusus ala Barat didalamnya



Ndalem Sasana Mulya 
Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat



Ndalem Sasana Mulya, dibangun tahun 1811 oleh Pakubuwana IV sebagai tempat tinggal Pangeran Hangabei sang Putera Mahkota

( 1858-1861)

Sedangkan Pakubuwana IV

Menempati Ndalem Purwodiningratan dan melanjutkan proses Pembangunan Kraton Kasunanan Surakarta, yang memakan waktu kurang lebih 200 tahun



Ndalem Purwodiningratan
Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat



Ndalem Purwodiningratan adalah bangunan pertama yang selesai di bangun

Di awal masa pembangunan Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat serta di design oleh Pangeran Mangkubumi

Raja Pertama Kraton Kesultanan Yogyakarta bergelar Sri Sultan Hamengkubuwana I

Serta ditempati oleh ISKS Pakubuwana II yaitu;

~Raja terakhir Kraton Kasunanan Kartasura Jawa Tengah/Raja ke-9 Negara Mataraman Islam

Bertakhta1726 – 1742

~Pendiri sekaligus Raja Pertama Negari Kasunanan Surakarta Hadiningrat

Bertakhta1745 – 1749

 

 Bangsal Sasana Mulya


Bangsal Sasana Mulya 
Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat

 


Di sela-sela perjamuan, sebagaimana budaya elite Eropa, setelah makan siang maupun makan malam dilangsungkan

Sembari berbincang kecil, tamu delegasi akan menghabiskan waktu dengan menikmati wine dan beberapa santapan ringan

Pesta kemudian dilanjutkan dengan sentuhan piano dan iringan biola yang memiliki tempo sangat cepat dan kencang sebagai ciri khasnya

Guna mencegah terjadinya campur aduk  kebudayaan serta kesalahpahaman  pemaknaan akan sakralnya Gamelan Jawa dengan kegiatan pesta Elite Eropa 

Pakubuwana IV

Kemudian membangun sebuah Bangsal yang didesain lebih tinggi dari seluruh bangunan yang terdiri dari 4 (empat) unsur rumah tradisional Jawa

Berdiri di tengah-tengah pelataran dengan pola bangunan menghadap ke arah Bangunan Pendopo berbentuk Joglo

Sebagai Bangsal Pesta ala Barat  dilangsungkan

Sehingga Bangunan Pendopo tak berubah fungsinya sebagaimana Gamelan berada tanpa harus mengusik  kesakralan didalamnya


Pendopo Ndalem Kepangeranan Sasana Mulya 

 


Pendopo Ndalem Sasana Mulya
Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat



Bangunan Pendopo yang terdiri dari 36 tiang tersebut dibuat dengan cara di kampak

Sedangkan keseluruhan Bangunan Ndalem Sasono Mulya memiliki kelengkapan bagian-bagian bangunan Jawa yang terdiri dari;

1. Bangunan Pendopo

2. Pringgitan

3. Dalem Ageng

4. Senthong Kiwa

5. Senthong Tengan

6. Pawon

7. Sumur, dan

8. Gandhok



Pendopo Ndalem Sasana Mulya
Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat


 

Ndalem Kepangeranan ini terakhir kali ditempati oleh

Pangeran Hangabei Putera dari ISKS Pakubuwana X (1893 – 1939)

Yang dikemudian hari bergelar ISKS Pakubuwana XI dan memerintah Kraton Kasunanan Surakarta menggantikan Pakubuwana X 

(1939-1945)



Pendopo Ndalem Sasana Mulya
Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat



Jika ditinjau dari aspek tata ruang, wujud bangunan, elemen bangunan dan bahan bangunan

Secara keseluruhan bangunan ini mewakili Produk Arsitektur Murni Tradisional Jawa

Namun dalam perkembangannya

Bangunan ini menggambarkan Proses Intervensi Unsur Arsitektur Barat dalam Arsitektur Tradisional Jawa

 

Setelah Kemerdekaan Republik Indonesia 

 

Pada 1 Desember 1965 hingga 30 Mei 1967

Ndalem Sasana Mulya pernah menjadi kamp penampungan tahanan politik

Hingga kemudian di tahun 1971

Bangunan ini kembali ke fungsi awal sebagai tempat pendukung kegiatan Kraton di seputar kegiatan kebudayaan

Pada 1975 hingga 1980

Pendopo ini sempat difungsikan sebagai pusat pendidikan Akademi Seni Karawitan Indonesia dan Taman Budaya Surakarta

Lalu pada 1980 hingga tahun 2000

Bangunan Pendopo difungsikan sebagai tempat penyelenggaraan Upacara Adat Kebudayaan;

1. Upacara Pernikahan

2. Pagelaran Wayang Kulit

3. Sarasehan Budaya serta

4. Upacara Adat Kematian

 

Peraturan Tentang Cagar Budaya Yang Membatasi 

Pada akhirnya hanya sampai pada ketidakjelasan akan nasib bangunan-bangunan bersejarah di Indonesia

Sehingga Cagar Budaya menjadi tidak terawat dan rusak

Mengisi warna usang yang menaungi Bangunan Ndalem Sasana Mulya yang saat ini difungsikan sebagai tempat Perkabungan/Persemayaman Jenazah

Serta gedung serba guna yang disewakan untuk keperluan Pernikahan

Segera Revisi Undang-Undang Cagar Budaya

Dan Lindungi Situs-Situs Bersejarah di Indonesia

Revitalisasi sama dengan menyesuaikan usia dari bangunan

Memperbaiki sama dengan tidak merusak nilai-nilai historis didalamnya

 

In Frame: Sha Mantha

Instagram: Shamantha_New

Facebook: Sha Mantha 

Photo Taken: Wibowo Rahardjo 

Hotel Ala Rumah Bangsawan Jawa

 

Sha Mantha


Dari 18 Ndalem Kepangeranan yang ada di Kompleks Kraton Surakarta Hadiningrat

Ndalem Kepangeranan Purwohamijayan

Masih menjadi satu-satunya Bangunan, yang terawat, dibanding 17 Bangunan Ndalem Kepangeranan lainnya

 

Ndalem Kepangeranan Purwohamijayan


Ndalem ini berdiri wilayah administratif Jl. Mangkubumen No.1 Kel. Baluwarti, Kec. Pasar Kliwon, Surakarta Jawa Tengah

Dan terletak di dalam pertigaan arah Lawang Gapit Kulon, komplek Kraton Surakarta Hadiningrat 

 

Sha Mantha


Semula Ndalem Kepangeranan ini merupakan kediaman KPH Brotoningrat, menantu ISKS Pakubuwana  X ( 1893-1939 ) semasa bertugas sebagai Bendahara Negari Surakarta

Namun berpindah kepemilikan serta pengelolaan sejak tahun 1981

Setelah resmi dibeli oleh ex Jend. Sudjono Hoemardani, yang dikemudian hari menyerahkannya kepada RM Djoko Maruto, Puteranya sebagai hadiah pernikahan sang Putera dengan GRAy Kris-Puteri ISKS Pakubuwana XII

(12 Juli 1945 –11 Juni 2004)

Menyandang sebagai menantu Raja

RM Djoko Maruto lalu dianugerahi gelar  Purwohamijayan sekaligus penanda dari kediaman ini


Sha Mantha


BRM Dimas Sasmito

Putera tertua Joko Mursito Hoemardani ( Putera ex Jend. Soedjono Hoemardani yang lain ) yang di masa kini menjadi pemilik sekaligus pengelola Ndalem Purwohamijayan

Mengalih fungsikan tempat ini sebagai galeri museum busana adat Negari Mataram era;

~Pakubuwana I - Raja Mataram ke-7 (1704 – 1719)

~ISKS Pakubuwana II - Raja Mataram ke-9 (1745–1749)

Dengan membuka Gedung Serba Guna untuk masyarakat umum

Serta menyewakan 7 kamar yang berada di paviliun Ndalem Purwohamijayan bagi wisawatan lokal maupun mancanegara


     
Hotel Ndalem Kepangeranan Purwohamijayan
Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat


Kemelekatan warna Biru yang semula menjadi ciri khas dari bangunan tua ini

Makin hidup dan segar dengan nuansa coklat yang elegant

Selain tetap mempertahankan bentuk bangunan ini seperti ke bentuknya semula

Pintu dan kaca mozaik kuno-Cerminan Desa di Jantung kota Surakarta, turut menghidupi akulturasi bangunan bergaya Jawa-Eropa abad 19 Masehi (Sha) 

 


Sabtu, 04 Maret 2023

Wanita Indonesia Berdayakan Tekhnologi Dunia

 

Sha Mantha


Oleh Sha Mantha

Saya tidak Sedang Berkepentingan saat memuat tulisan ini

Saya tidak Berpolitik dan "Bukan" anggota Partai Politik, manapun, saat memuat artikel ini

Sekali lagi, tidak ada tujuan Kampanye Terselubung dalam hal ini

Tulisan ini saya muat untuk mendorong pemberdayaan Perempuan di Indonesia dan Kaum Perempuan dunia

Terlebih anak Perempuan di belahan dunia manapun, agar tidak melewatkan kesempatan apapun yang menghampiri serta datang dalam hidup 


Megawati Soekarnoputri
Ex Presiden Republik Indonesia Ke-5


Secara Pribadi

Saya tidak mengenal, terlebih mencari keuntungan dari Tokoh Perempuan Indonesia paling tersohor di zaman ini 

Dan lebih banyak melihatnya di Media Massa serta eksistensinya dalam berpolitik di Televisi

Ia bukan orang pintar saat menjadi tokoh paling berpengaruh di Indonesia tetapi tentu saja, Saya tidak lebih baik darinya

 

Megawati Soekarnoputri Ex Presiden Republik Indonesia Ke-5


Sekedar mengingat di awal tahun 2000 silam 

Saya masih anak-anak saat pergolakan besar itu terjadi

Bagaimana wanita ditentang dengan dalil agama dan ayat-ayat didalamnya, bahwa itu salah, Wanita menjadi pemimpin

Namun badai itu sudah lama berlalu

Secara pribadi, Saya pun berseberangan dengan Pahaman maupun Pandangan Politik Perempuan hebat paling tersohor di Negeri ini, Megawati Soekarnoputri

Tetapi Saya bangga dengan sosok ketokohan dari Perempuan Indonesia satu ini

Ia Wanita Pertama yang menduduki Kursi Pemerintahan Presiden Republik Indonesia

Walau hanya 3 tahun secara formalitas Ia menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, terhitung sejak 23 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004

Sekaligus Wanita Pertama yang menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia

Era Abdurrahman Wahid / Gus Dur

Terhitung pada 20 Oktober 1999 hingga 23 Juli 2001

Bahkan saya berani bertaruh

Belum pernah ada satupun Wanita yang menjadi Presiden, di Negara adidaya seperti USA maupun Rusia

Tetapi disini Saya juga ingin berterima kasih

Berkat unjuk rasa 15.000 Buruh Wanita di New York City tahun 1908

Dengan tiga tuntutan;

-Upah kerja yang lebih baik

-Hak untuk memilih

-Jam kerja yang lebih singkat dan layak

Perjuangan kini pun telah mencapai perdamaian dan kesetaraan bagi kaum Wanita di seluruh dunia

Peran perempuan sebagai pilar dalam keluarga

Layak dirayakan sebagaimana prestasi kaum Wanita, tanpa lagi perlu memandang Asal/Usul, Etnis, Bahasa, Budaya, Ekonomi maupun perbedaan dalam Pandangan Politik

Women's Day

#EmbraceEquity #RangkulKesetaraan Hari Perempuan Internasional 2023

Sudahi diskriminasi dan Mari Rayakan Prestasi Wanita tanpa memandang latar belakangnya

Dan silahkan Kau Jual Apapun-Asal Jangan Kau Jual Kemerdekaanmu

INDIKATOR

  Di Tulis oleh Editor  In Frame Sha Mantha                                     Photo Taken by Ruang Kosong 303        Adakah dari Rakyat te...