Selasa, 27 Februari 2024

Potensial Murbei di Pertanian dan Peternakan

 Ditulis Oleh Editor


In Frame Sha Mantha 



Tanaman Murbei, yang masih umum dikenal sebagai penghasil buah khas, dari Negara-Negara empat musim tersebut 

Melalui penyebarannya di penjuru Dunia

Tanaman yang dikenal cukup luas ini

Terbagi ke dalam 5 kelompok jenis varietas yang paling banyak ditanam oleh Petani Murbei di seluruh Dunia, diantaranya:

* Varietas Morus alba (murbei putih)

* Varietas Morus nigra (mubei hitam)

* Varietas Morus catayana

* Varietas Morus multicaulis

* Varietas Morus rubra (murbey merah)

Sehingga bukan sebatas tumbuh di daerah beriklim subtropis, yang memiliki suhu udara lebih rendah dari 0°C.

Tetapi juga umum tumbuh di daerah tropis, yang memiliki suhu udara relatif lebih tinggi, sehingga mampu tumbuh sepanjang tahun, sebab tidak mengalami masa istirahat untuk Panen.

Kelebihan dari jenis tanaman ini adalah kandungan protein dan mineralnya yang tinggi.

Namun demikian, tanaman ini tidak tahan terhadap pemotongan yang pendek sehingga dalam perlakuannya, cukup dipotong sekitar 1—1,5 m dari permukaan tanah.

Daun Murbei pada umumnya bisa dipanen sebagai pakan ternak setelah berumur 210 hari setelah masa tanam.

Pemotongan selanjutnya sudah bisa dilakukan setelah 60—70 hari kemudian.

Hijauan Murbei mempunyai nilai nutrisi yang tinggi dalam kemampuannya mensuplai fermentable energi dan protein sehingga dapat meningkatkan kecernaan pakan dasar berkualitas rendah yang berasal dari limbah Pertanian. 



Perkebunan Murbei di wilayah Saguling, Bandung, Prov. Jawa Barat, Indonesia 



* Pakan Hewan Ternak Ulat Sutera 

Daun Murbei yang berbentuk Oval, Bulat dan berlekuk pada bagian tepi daunnya yang bergerigi, dengan bagian ujung daunnya yang runcing.

Memiliki permukaan atas daun berwarna hijau/suram dan bertekstur licin, dengan bagian bawah daun yang terasa kasar.

Sebagaimana hal tersebut lebih memudahkan para Peternak pakan Ulat Sutera, untuk dapat memaksimalkan fungsi dari daun Murbei sebagai pakan, bagi jenis hewan ternak tersebut, sepanjang tahunnya, tanpa perlu khawatir dengan musim.

* Pakan alternatif Hewan Ternak Jenis Ruminansia, seperti: Kerbau, Lembu dan Sapi

* Suplementasi hijauan Murbei sebagai pakan Domba dan Kambing: 

Dapat meningkatkan kenaikan bobot badan harian Domba maupun meningkatkan produksi Susu kambing.

* Feed suplement bagi pelaku peternak Ayam, rumahan

Hijauan Murbei dapat menggantikan bahan pakan konsentrat yang umumnya mahal harganya. 

Peternak tidak perlu lagi mengkhawatirkan, pakan untuk hewan-hewan ternaknya.

Sebab dalam satu waktu, Petani dapat menanam dan memanen sendiri, pakan hewan ternaknya, sekaligus menjual hasil Perkebunan maupun hasil Peternakannya secara sekaligus dan mandiri.

Tentunya dibutuhkan Tenaga dan waktu, agar Peternak dapat mengontrol dan menentukan sendiri jumlah pakan yang diberikan, terhadap hewan-hewan ternaknya, setiap hari.


Aplikasi Tekhnologi Bio Compound Pada Kebun Murbei



Perkebunan Murbei, di wilayah Saguling, Bandung, Prov. Jawa Barat, Indonesia 



Berdasarkan hasil uji coba melalui Petani binaan tim ahli Bio Tekhnologi kami di Lapangan.

Guna meningkatkan produksi Daun Murbei di Perkebunan miliknya.

Seorang Petani Daun Murbei Rumahan di wilayah Saguling, Bandung, Jawa Barat.

Mengaplikasikan penggunaan Tekhnologi Bio Compound, saat penyemaian hingga tanam.

Sebagai pembanding 



Daun Murbei menggunakan Tekhnologi Bio Compound 



Petani juga menggunakan Tekhnologi dari Luar Negeri yang dibawa oleh Salah satu Universitas ternama di Indonesia.

Dan hasil pembanding terlihat pada kurun waktu 2-4 minggu, setelah perlakuan.

Kurang lebih 1 minggu setelah proses stek.

Pohon Daun Murbei yang menggunakan aplikasi Tekhnologi Bio Compound dan campuran kotoran sapi di awal tanam:

* Pohonnya tumbuh lebih tinggi, serta

* Ditumbuhi banyak cabang dengan daun lebat

* Dengan tingkat kelangsungan hidup lebih dari 80%, serta

* Lebih tahan terhadap cuaca ekstrem, panas maupun kekurangan air

Sementara perlakuan Pohon Daun Murbei menggunakan kotoran Kambing oleh Universitas ternama tanpa penggunaan Tekhnologi Bio Compound maupun campuran kotoran Sapi: 

* Pohon tumbuh lebih kerdil

* Dengan tingkat kelangsungan hidup kurang dari 80%, serta

* Tidak tahan terhadap cuaca ekstrem, layu saat panas, serta mudah kekurangan air

Aplikasi Tekhnologi Bio Compound

Bermanfaat terhadap tanah dengan tanaman bernilai ekonomis, melalui penggunaan bahan maupun Tekhnologi lokal, yang lebih efisien.

Sebab lebih mudah diaplikasikan sehingga tanaman mampu bertahan dalam cuaca ekstrem.

Dan menghasilkan Daun Murbei berkualitas.

Sehingga bukan sebatas sebagai Pakan saja, tetapi juga menyehatkan Ulat Sutera.

Sekaligus penghasil Kepompong yang lebih mudah di urai saat, saat diproses menjadi benang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

INDIKATOR

  Di Tulis oleh Editor  In Frame Sha Mantha                                     Photo Taken by Ruang Kosong 303        Adakah dari Rakyat te...