Sabtu, 09 Maret 2024

Formula Anggrek Ungu

 Ditulis Oleh Editor 

 

In Frame Sha Mantha
Photo Taken by Ruang Kosong 303



Semesta beserta Alam, sangat mencintai Manusia dan telah berlaku adil.

Hanya Manusianya saja yang kerap berasumsi dan memiliki persepsi sendiri.

Semua telah mendapat porsi dan bagiannya masing-masing, sesuai kebutuhan, kemampuan, kepantasan dan kelayakannya.

Dan siapapun yang disebut Manusia, wajib berkonsekuensi, atas hasil dari setiap perbuatannya.

Sebagai bentuk dari hukum sebab akibat setiap perbuatan, entah di kehidupan ini atau dikehidupan sebelumnya.

Serta menghadapinya secara gagah dan berani dengan kelembutan.

Sehingga tidak ada lagi orang lain, yang perlu disalahkan.

TUBUH MANUSIA INDIVIDU ADALAH:

RUMAH BAGI ROH KESADARAN YANG MEMBENTANG, TERTINGGI DI ALAM SEMESTA, YANG BERDIAM DI DALAM HATI.

VIBRASI FREKUENSI ALAM SEMESTA YANG BERASAL DARI URAT ENERGI SEMESTA.

DENGAN GEOMETRI

DASAR DARI SEMUA ENERGI PENGULANGAN.

Semesta alam telah melayani Manusia terlebih dahulu dan Manusia tinggal mengikuti seturut urat energi pengulangan tersebut berasal.

Sebagaimana tiap-tiap individu memiliki kitab kejadiannya masing-masing.

Tinggal di bagian mana hendak dihidupi, tentu diperlukan kebijaksanaan dalam memetik hikmat dari setiap PERISTIWA dan tempaan hidup.

Sejak dilahirkan hingga di masa sekarang

Jika Jiwa masih tetap terjaga kemurniannya, siapapun dapat menjadi penyaksi yang baik, dengan memetik setiap hikmat yang terjadi.

Dengan adanya begitu banyak sesuatu bagian dari energi yang tidak dapat dibagi lagi, maka kuman sumber penyakit, tidak lagi menyebar di penjuru Pertiwi.

Dan semua Makhluk Dapat Berbahagia 

Sedangkan Tubuh Manusia adalah bagian dari Alam Semesta itu sendiri.

Terdapat miliaran makhluk/mikroba yang sangat kecil dan tak terlihat mata, berdiam didalamnya.

Sekecil apapun

Itu sangat bermakna bagi tubuh Manusia

Dan semua Makhluk hidup maupun yang sudah pernah hidup, jika diperlakukan dengan layak, dapat mengembalikan Alam Semesta sebagaimana mestinya.

Semua memiliki fungsi, arti, makna, guna, dalam mengisi dan melengkapi, keseimbangan alam semesta.

Setiap daerah di Indonesia, memiliki iklim yang berbeda-beda dengan suhu udara, kondisi tanah dan kadar air yang tidak sama, di setiap wilayahnya.

Begitupun jenis tetumbuhan, satwa, berikut ragam hayati didalamnya.


Perlakuan Tanaman Anggrek Hutan


Di zaman serba canggih seperti sekarang

INDONESIA masih menjadi satu-satunya kawasan tempat tinggal terbanyak, ribuan suku, yang bertahan hidup primitive, yang menyebar di penjuru wilayah pedalaman Hutan Tropisnya.

Sehingga lebih mengerti tentang bagaimana cara memperlakukan Tanaman, dan tetap terkoneksi dengan Leluhur NUSANTARA sejak berjuta-juta tahun silam hingga di masa saat sekarang.

Bagi Manusia Modern

Keprimitivan akan menjadi bahan olok-olok, terlebih orang pintar pandai yang tidak mengerti.

Sebab berkecenderungan menjunjung tinggi tekhnologi canggih tetapi telah terputus konektivitasnya dengan para Leluhurnya.

Tanpa menyadari, betapa pentingnya keberadaan Masyarakat Suku Pedalaman yang begitu berarti, dalam menjaga keseimbangan Semesta Alam.

Guna melindungi mikroorganisme, tempat hidup beragam hayati Hutan Tropis Indonesia.

Melalui pemberlakuan estetika, di kalangan para penebang Kayu, untuk tidak membawa satu jenis Tanaman Anggrek, yang berbunga Hitam, keluar dari dalam kawasan Hutan.

Tanaman Anggrek jenis ini, tumbuh di batang Pohon Kayu Uli.

Beberapa penebang yang terlanjur menebang jenis Pohon langka ini, diwajibkan membawa pulang tanaman Anggrek, agar menanamnya kembali disekitar tempat tinggal para Penebang supaya tetap membudidayakannya.

Di samping itu, tidak dibatasi bagi siapapun Ilmuwan maupun para peneliti, apabila ingin datang ke kawasan hutan lindung, guna mempelajari khasiat serta manfaat dari jenis tanaman ini.

Dikalangan para Ilmuwan maupun pecinta lingkungan sendiri, telah terbangun kesadaran sejak dini.

Bahwasannya siapapun akan diterima oleh Alam dengan baik dan bebas tinggal, dalam jangka waktu kapanpun, selama yang diinginkan, dan kembali lagi tanpa suatu kurang apapun.

Selagi tidak menggunakan berbagai macam produk wewangian seperti Parfum, minyak wangi, lotion dengan segala jenis wewangian tubuh berbahan dasar kimiawi.

Serta membawa kembali keluar dari Hutan, sampah-sampah yang dihasilkan selama menetap di dalam Hutan.


Perlakuan Botani Anggrek Ungu


Warna Ungu Bunga Anggrek, bukan saja indah dan menarik untuk dipandang, dengan variasinya yang tak terbatas, bunga yang kerap dijual sebagai bunga potong tersebut.

Tak sedikit dibudidayakan secara meluas oleh pecinta tanaman hias, yang menyebar dipenjuru Dunia.

Tanaman Anggrek bunga Ungu, merupakan jenis botani yang hidup di pohon-pohon hutan tropis Kalimantan, Sumatra hingga Papua. 

Akar Botani jenis ini, hidup dengan cara menyerap makanan dari air hujan, kabut dan udara sekitar.

Mengingat Orchidaceae adalah satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak.

PT Kereta Api Indonesia berinisiatif mengabadikannya menjadi nama Kereta api eksekutif Argo Anggrek, yang melayani relasi tujuan Pasar Turi, Surabaya–Gambir Jakarta Pusat.

Dengan Anggrek Bulan

Sebagai satu-satunya Pesona BANGSA INDONESIA


Perlakuan Anggrek di Pasar Bisnis Bunga 


 

Perkebunan Botani Anggrek Ungu - Petani Binaan Tim Ahli Tekhnologi Bio Compound - Songsong Echo Product 



Tanaman penghasil Bunga yang lebih umum dikenal secara luas sebagai simbol kesetiaan, cinta, romantisme, keperkasaan dan kekuasaan.

Menempati kelas kemewahan tersendiri dalam berbagai moment penting tertentu, baik itu sebagai penghias ruangan, hiasan dinding, hiasan rambut/sanggul, maupun penghias kebaya, busana adat hingga Jas.

Lambang fleksibilitas perlakuan Pasar dengan tidak menerapkan sistem tawar-menawar dalam dunia bisnis perdagangannya.

Sehingga luwes diperlakukan, meski di tanam di dalam Pot, tetapi juga mampu hidup dinamis, dengan cara di gantung.

Karna begitulah sifat alamiah dan fungsi dari tanaman ini, yang sarat akan manfaat sekalipun bukan suatu kebutuhan wajib.


Formula Anggrek Ungu Untuk Kesehatan Reproduksi 



Formula Bunga Anggrek Ungu - Produk UMKM Binaan

Tim Ahli Tekhnologi Bio Compound-Songsong Echo Product 



Bunga Anggrek Ungu dapat difungsikan sebagai Biowash, berupa minuman kesehatan yang difermentasikan menggunakan campuran Tekhnologi Bio Compound.

Dapat juga dikombinasikan dengan bahan yang berfokus bekerja, pada bagian yang bermasalah di seputar kesehatan Reproduksi Pria dan Wanita, maupun gangguan kesehatan tubuh lainnya.

Melalui penggunaan Tekhnologi Bio Compound, kinerja dari Biowash Anggrek Bunga Ungu, dapat efektif bekerja, apabila pihak yang bersangkutan, sudah menerima seluruh rasa sakit dan mau berkenalan dengan Tekhnologi ini.

Kemudian juga dapat difermentasi menggunakan starter Probiotik.

Dari konsorsium mikroba di dalam starter, saat proses fermentasi tersebut, memecah senyawa menjadi unsur dari Bunga Anggrek Ungu yang digunakan.

Lama proses fermentasi dilakukan selama 3 hingga 15 hari.

Air Fermentasi yang sudah di campur menggunakan cairan Probiotik dengan Bunga Anggrek Ungu, dapat diminum.




UMKM Binaan Tim Ahli Bio Compound
 
Songsong Echo Product- Sedang Membuat Produk Turunan Biowash Menggunakan Fermentasi Probiotik 



Sesuai petunjuk aturan yang berlaku serta dalam pengawasan Tim ahli Tekhnologi Bio Compound kami.

Aturan tersebut hanya untuk pemula, mengingat terdapat proses detoks, yang berbeda-beda pada masing-masing individu.

 

Berdasar hasil penelitian serta uji coba di lapangan Seluruh Tim Ahli Tekhnologi Bio Compound - Songsong Echo Product.

Sesuai Hukum Undang-Undang Republik Indonesia 1945 yang berlaku.

Internasional Women Day, 08 Maret 2024

Selasa, 05 Maret 2024

Revolusi Ekonomi


 Editor Sha Mantha 

 

In Frame Sha Mantha


INDONESIA - Sejatinya sistem di Negara ini masih tidak jelas

Namun sejauh batas pengertian

Setelah Reformasi di umbar, tahun 1998 silam

Kolusi, Korupsi, Nepotisme, sama sekali tidak mengalami perubahan.

Sebab reformasi telah dikorupsi, maka terjadi gejala pembusukan di mana-mana, dimulai pada bagian Kepala.

Bahkan Rumah menjadi tiang dan tiang dijadikan dasar, sehingga sudah tidak berbentuk lagi.

Seorang Kritikus seperti Rocky Gerung sudah pernah menyingung.

Bahwa

Pancasila adalah asas Mufakat /hasil musyawarah bersama, tetapi  bukan Ideologi.

Sebagaimana hal tersebut telah disampaikan oleh Ir. Soekarno Presiden RI Pertama era Orde Lama, maupun Presiden RI kedua, Soeharto Era Orde Baru, 

Bagaimana Pancasila tidak sakti?

Di bentuk tanggal 1 Juni 1945, di sah kan sebagai Hukum Undang - Undang Dasar NKRI, 18 Agustus 1945

Dan 1 Oktober 1945 menjadi Sistem Pemerintahan Indonesia yang "Demokrasi Pancasila"

Secara Ilmu Matematika dirumuskan 

Pada momen sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan/BPUPKI), pada:

* Sidang Pertama, 29 Mei 1945

* Sidang Kedua, 1 Juni 1945

Hasil Konsep-konsep pemikiran yang masih bisa salah menurut saya dan masih bisa benar menurut anda, masih Multi-Tafsir - Subjektif.

Disampaikan oleh Ir. Soekarno secara aklamasi tanpa judul, sebagai ide/gagasan, berupa konsep yang lahir dari hasil pemikiran-pemikiran "PANCASILA"

Dibubuhi "Sekapur Sirih" yang berjudul :

"Lahirnya Pancasila", oleh Ketua BPUPKI, Dr. Radjiman Wedyodiningrat, saat itu, yang kemudian dibukukan oleh BPUPKI.

PANCA ( Bahasa Sankrit ) : Lima 

SILA      ( Bahasa Sankrit ) : Prinsip/asas

Lima dasar untuk Negara Indonesia, diantaranya:

* Sila Pertama “Kebangsaan”

* Sila Kedua “Internasionalisme/ Perikemanusiaan”

* Sila Ketiga “Demokrasi”

* Sila keempat “Keadilan Sosial”, dan

* Sila kelima “Ke-Tuhanan yang Maha Esa”

Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-Undang Dasar yang berlandaskan kelima asas tersebut.

Maka Dokuritsu Junbi Cosakai membentuk sebuah panitia yang disebut sebagai panitia Sembilan, yang beranggotakan:

* Ir. Soekarno

* Mohammad Hatta

* Abikoesno Tjokroseojoso

* Agus Salim

* Wahid Hasjim

* Mohammad Yamin

* Abdul Kahar Muzakir

* Mr. AA Maramis, dan

* Achmad Soebardjo

Maka terciptalah Masyarakat Ekonomi Sosialis.

Dimana Manusia sebagai Makhluk Sosial, tidak dapat hidup sendiri.

Masyarakat Sosialis yang berpegang pada semangat gotong royong, saat Manusia sedang menuju Peradaban Pertumbuhan Global, tetap terjaga semangat Juang Bangsa Indonesia, sebagaimana mestinya PANCASILA dan UUD'1945.

Bahwasannya Saya dan anda, maupun saudara sekalian, bahkan siapapun yang mempunyai kedudukan dan kekayaan, di wilayah NKRI.

Akan selalu membutuhkan Manusia lainnya.

Dan sebenar-benarnya kemuliaan, adalah mengetuk pintu TUHAN, selanjutnya berusaha mandiri, inilah kenikmatan rezeki yang sesungguhnya.

Sedangkan Pemerintah tetap memainkan peran utama dalam perencanaan dan pengambilan keputusan perekonomian.

Faktanya

Masyarakat yang masih buta Politik, tak akan pernah dibiarkan sadar, bahwa biaya obat, biaya bahan pangan, harga rumah, bahkan pernikahan, ditentukan oleh Politik.

Tidak peduli siapapun yang menjadi Pengusaha, sekalipun memiliki alat-alat produksi sendiri, menentukan jam kerja sendiri, bahkan Presiden sekalipun, semuanya adalah Buruh di Negara ini.

Bahkan semua pekerja di belahan Dunia, hanya terbagi dua kelas Budak saja:

* Budak Ekonomi, dan

* Budak Fisik

Semua tetaplah Budak Ko'orporat,  berkehidupan di dalam maupun Luar Negeri, bahkan diujung BUMI sekalipun.

Pemerintah Indonesia menyadari, bahwasanya Manusia adalah makhluk individu yang bebas, tentu memiliki kebebasan individu tanpa batas.

Maka atas nama liberalisme, kami mengunci Moral seluruh warga Negara Indonesia di seluruh Dunia, sebab sepenuhnya menjadi hak Pemerintah NKRI.

Melalui Tatanan Hukum yang berlaku. (Sha/AS)


Minggu, 03 Maret 2024

Pertumbuhan Rohani Global

 Ditulis Oleh Editor 


Susi Ambar Rukmi 



INDONESIA - Makanan, dapat mendominasi pikiran, membangkitkan daya ingat seseorang, sekaligus memori paling internal alam bawah sadar otak Manusia, yang sangat berperan dalam mengontrol kondisi mental suatu BANGSA.

Akan sulit bagi Negara manapun sembuh dari rasa traumatis, akibat luka-luka kehendak, dampak dari setiap peperangan yang terjadi.

Sebab tidak ada hal lain yang dipikirkan selain urusan perut saja, karena sekedar untuk berpikir pun sudah tidak merdeka.

Untuk itulah Peperangan akan terus meletus dan terjadi dimana-mana, tidak akan pernah berhenti.

Walau BUMI berhenti berputar pada porosnya, sekalipun BUMI itu datar ataupun bulat.

Itu tidak akan mempengaruhi apapun bahkan rasa sakit yang ditimbulkan dari kematian sekalipun.

Tetapi yang pasti, itu tidak akan berpengaruh terhadap bisnis perdagangan bebas, yang menaungi :

* Bisnis Senjata Api / Senjata Mikrobiologi

* Bisnis Pesawat Tempur berikut Alutsista, dan

* Bisnis Obat-obatan Medis, maupun

* Bisnis Narkotika 

Dan peran Bank Dunia 

Melalui penguasaan pribadi terhadap Pasar Opium, Rempah-rempah, Kopi serta Bahan Pangan lainnya, agar jaringan Pasar Bebas dapat dikontrol melalui pemberlakuan hukum pasar gelap.

Sehingga WHO dapat berdiri diantara dua kaki

* Satu sisi sebagai organisasi yang membawahi kesehatan Dunia, dan

* Di satu sisi membatasi peredaran obat-obatan terlarang, melalui pemberlakuan hukum bagi pelaku pasar gelap

Itulah mengapa makanan diawetkan agar bertahan lama saat ditimbun, guna mencukupkan kebutuhan dasar Umat Manusia di Negara-negara rawan perang.

Begitupun halnya kondisi di Negara Indonesia

Akan tetapi

1000 Fakta Sejarah BANGSA Tiada Berguna Bila Diperdebatkan dengan satu orang Bodoh

Maka Pembodohan BANGSA, tidak akan pernah selesai dibuat, dalam biduk Perpolitikan Pemerintah INDONESIA.

Agar tetap menarik minat  3 % Kaum Elite BANGSA Kulit Putih dalam Mengontrol 97% Umat Manusia di Muka BUMI, tak terkecuali INDONESIA.

Sedangkan 3% Kaum Elite DUNIA mempelajarinya dari Belanda, yang selama 350 tahun, dapat menjajah belasan kali lipat wilayah seluas NUSANTARA, yang berjumlah 15x Jiwa dari total jumlah penduduk di Negara sekecil Belanda.

Bukankah ini juga berarti

Negara Komunis dengan jumlah penduduk yang banyak, dapat menjajah INDONESIA atau justru menghidupi sumber kekuatan baru bagi INDONESIA, yang berpotensi menjadi Negara Komunis terkuat di Benua Asia?

Dalam strategi Penjajahan Kaum Bangsa-Bangsa ke wilayah NUSANTARA

Tahun 1293-1309

Tiongkok Mongol, telah memulai memecah Negara Kesatuan NUSANTARA menjadi bagian yang lebih kecil-kecil.

Dan menggunakan generasi yang dilahirkan dari hasil pernikahan antara Raden Dyah Wijaya dengan Puteri China, sebagai hadiah penaklukan Tiongkok Mongol, terhadap Negara Kesatuan Majapahit, sebagai alat perpecahan.

Sehingga Portugis dapat dengan mudah, memasuki wilayah NUSANTARA, tahun 1509–1520.

Portugis memang tak berhasil menduduki perbatasan NUSANTARA di Malaka, sekalipun mampu mengalahkan Pasukan Militer bantuan Ratu Kalinyamat dari Jepara dengan cara membakar Kapal Perbekalannya.

Tetapi Portugis angkat kaki dari wilayah NUSANTARA tanpa hasil sia-sia, usai menjajah selama 200 tahun lamanya, dengan membagi wilayah NUSANTARA melalui perjanjian Saragosa di Spanyol, pada 22 April 1529.

Kemudian menyerahkan Selat Malaka ke tangan Britania Raya setelah ditandatanganinya Perjanjian London/Treaty of London, 17 Maret 1824

Baru setelahnya, Belanda masuk ke wilayah NUSANTARA

Sementara Negara sekecil Belanda dapat menguasai Negara seluas NUSANTARA selama 350 tahun, melalui sistem adu domba.

Rakyat hanya diberi makan, namun tidak diberi pendidikan, sebab Belanda sadar, jika Rakyat pintar dan cerdas, akan berpotensi mengancam tirani kekuasaan.

Dengan cara demikian, Belanda tidak perlu lagi repot-repot menggunakan kekuatannya sendiri untuk menjajah BANGSA ini.

Dikarenakan adanya kekuatan Pribumi yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan sebagai biduk percaturan.

Sebab menolak tunduk terhadap penjajahan di BUMI PERTIWI

Pangeran Diponegoro bangkit melawan Belanda melalui Perang Diponegoro tahun 1825 dan berakhir tahun 1830.

Kaum Elite Kulit Putih memang mengakui kontribusi Pangeran Diponegoro sebagai Pahlawan Pergerakan Kemerdekaan Republik Indonesia tetapi juga sekaligus melabelinya sebagai teroris yang harus di Brantas.

Sebagaimana hal yang sama turut menimpa  Tuanku Imam Bonjol

Dimana Kaum Elite Kulit Putih menggeser Fakta Sejarah BANGSA INDONESIA yang selama ini kadung beredar, di kalangan masyarakat luas.

Elite Kulit Putih memang mengakui Tuanku Imam Bonjol sebagai sosok Pahlawan Pergerakan Kemerdekaan Republik Indonesia

Namun juga membenturkannya sebagai teroris berdarah dingin, sekaligus menempatkannya sebagai Elite Pribumi yang mengejar kepentingan keluarga/Jabatan saja.

Sekaligus terjadi banyak perlawanan dan pergerakan Kemerdekaan Republik Indonesia 

Akan tetapi, apapun bentuk dari setiap perjuangan maupun pergerakan, lebih banyak menemui kekalahan tanpa membuahkan hasil apa-apa selain perpecahan.

Sebab masih membawa daerah masing-masing, Suku masing-masing, serta Agama dan kelompok masing-masing.

Kenapa dahulu Belanda mampu berbuat demikian?

* Karena ada Elite yang mengaku Pribumi tetapi mengejar Kekayaan Pribadi

Elite seperti ini menjadi Kaya Raya setelah menjadi Pejabat Negara

Kalau memang ingin membangun BANGSA, sudah menjadi suatu keharusan bagi tipikal Pejabat Elite seperti ini, untuk menyumbangkan kekayaan Pribadinya, untuk BANGSA dan NEGARA, bukan memaksa Rakyat agar menyumbang bahkan membayar.

* Karena ada Elite yang mengaku Pribumi tetapi mengejar Kekuasaan saja

Tipikal Elite seperti ini, kebal terhadap hukum

Dia yang membuat Hukum namun dirinya juga yang melanggar aturannya sendiri, sehingga hukum hanya berlaku untuk Rakyat bukan untuk Elite.

* Karena ada Elite yang mengaku Pribumi tetapi mengejar kepentingan Wanita dan Keluarga

Elite seperti ini, gemar mengoleksi Wanita/memiliki banyak Istri

Bahkan si Istri muda hidup mewah dan keluarganya mendadak jadi kaya raya, serta menduduki posisi/jabatan-jabatan penting di Pemerintahan.

Sehingga Rakyat Miskin yang seharusnya berkurang, justru kian bertambah.

Sedangkan kunci dalam mendapat suatu Jabatan Negara adalah para orang cerdas dan berbakat, bukan keluarganya sendiri.

Elite Penguasa lokal seperti ini, hanya berjumlah 3% dari jumlah total penduduk Indonesia.

Tetapi dari pola lama yang mudah dipelajari tersebut.

Sejatinya BANGSA Asing-Aseng tidak pernah menjajah menggunakan kekuatannya sendiri, melainkan menggunakan Elite lokal yang ingin menjadi Raja.

Dan tidak ada dalam catatan Sejarah BANGSA INDONESIA. Elite Pribumi yang dihukum masuk penjara.

Itulah sebabnya dengan jumlah kecil sebesar 3%, dapat menguasai Rakyat yang 97% jauh lebih besar jumlahnya.

Melalui terapan strategi Politik Devide Et Impera Belanda / Mengadu Domba.

Rakyat di adu domba agar membela kesalahan Elite Pribumi.

Sedangkan faktanya

Para Elite Pribumi tersebut salah dan seharusnya sama-sama dihukum, tetapi kebalikannya.

Rakyatnyalah yang dihukum melalui peraturan yang berlaku dan Para Elite Lokal, bebas dari jerat Hukum.

Hanya para kroco-kroconya saja yang masuk bui, itupun penjara Elite yang sudah dilengkapi fasilitas mewah.

Sedangkan Rakyat kecil yang berani menyinggung sedikit saja Elite Pribumi, pasti akan diciduk atau paling banter di persekusi, kena keroyok massa bayaran para Elite Lokal tersebut.

Rakyat tetap akan dibuat sibuk bertengkar, dipaksa memilih satu diantara Kaum Elite Pribumi lainnya.

Di adu domba, agar membela kepentingan pribadi para Elite Pribumi, sedangkan para Elite tersebut berteman dengan baik.

Sementara kaum Elite Pribumi, tetap akan duduk makan bersama dan berpesta dalam satu meja, saat bertemu.

Elite Pribumi tidak akan pernah bertengkar bahkan berdebat sekalipun demi membela Rakyat dan Negara.

Sebab Rakyat kecil saja yang akan mendapat hukuman, sedangkan para Elite Pribumi, bebas mengadakan Pesta, bebas dari jerat Hukum yang berlaku.

Jepang memang hanya menjajah NUSANTARA selama 3,5 tahun

Tetapi berhasil menerapkan sistem kerja paksa, dengan cara merampas seluruh hasil panen serta lumbung-lumbung pangan milik warga.

Sehingga semua dapat tunduk tanpa bisa berbuat banyak, meninggalkan dampak luka paling traumatik pasca Peperangan, yang ditimbulkan dari wabah kelaparan tersebut.

Sehingga Setiap Musim Pergantian Presiden Yang Baru, Masyarakat

* Memiliki Kecenderungan Berfikir Negatif, dan

* Menolak Perubahan

Masyarakat Ekonomi Lemah menjadi lebih buas dan Jahat melebihi para Penguasa, sebab sudah tidak memiliki budaya dan hilang adab-adabnya.

Sebab terbiasa berbicara tanpa berpikir terlebih dahulu, bertindak tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan.

Seperti halnya membuang sampah sembarangan, pola hidup konsumtif serta gaya hidup matrealistik.

BANGSA ini membutuhkan figur seorang pemimpin yang bisa diteladani, baik itu setiap perkataan maupun dalam setiap tindakan dan perbuatan Perilakunya.

Hal remeh temeh seperti ini, dapat menjadi Boomerang bagi siapapun, apabila seorang Pemimpin salah sedikit saja dalam berucap/bertindak.

Karena akan dengan mudah melukai hati dan perasaan masyarakat ekonomi bawah, yang kadung bobrok mentalnya, sistem pemerintahan yang juga bobrok dari pangkal hingga ujungnya.

Semua sudah rusak, jadi yang perlu diperbaiki bukan memotong bagian kepala ikan maka gejala pembusukan dapat dicegah.

Tetapi menggantinya dengan Ikan hidup yang mampu melawan arus, jikalau memang harus berenang seturut arus-Nya, Pemimpin tersebut harus bijak, mengikuti didikan-didikan ajaran sesuai Hikmat Firman ayat TUHAN Semesta. 

Tabah dan kuat melalui masa-masa sulit saat mengalami kerugian dalam hidup.

Karena tidak ada pertumbuhan tanpa perubahan, tidak ada perubahan tanpa kehilangan, tidak ada kehilangan tanpa rasa sakit, dan tidak ada rasa sakit tanpa kesedihan.

Jumat, 01 Maret 2024

Ekonomi Kerakyatan Sehatkan Bisnis

 Ditulis Oleh Editor


In Frame Sha Mantha
Photo Taken by Lawerrisa 



Industrialisasi telah mengubah cara orang dalam bertindak maupun berpikir

Tak sedikit Pelaku Industri, kurang mempertimbangkan dampak Limbah Industri terhadap lingkungan.

Dengan beberapa Perusahaan, yang hanya fokus terhadap Ekonomi dan Sosial saja.

Hal ini pula yang mendorong produksi massal tumbuh lebih besar disertai biaya produksi tinggi.

Demi memenuhi standar peraturan, tak sedikit pihak Perusahaan yang bahkan menyewa pihak ketiga untuk mengolah Limbah dan Sampah Perusahaannya.

Sedangkan setiap Perusahaan bertanggungjawab terhadap ekologi dengan cara mengelola Limbah Perusahaannya sendiri.

Untuk mengolah limbah industri, harus memiliki izin khusus berikut sertifikasi, karena apapun yang disebut limbah industri, masuk kategori B3.

Saat ini Kami masih kurang tertarik masuk ke limbah industri dengan ukuran besar.

Terkecuali pihak perusahaan sendiri yang berkesadaran untuk mengolah limbah industri perusahaannya secara mandiri dan memiliki konektifitas yang baik dengan pemilik perusahaan yang bersangkutan.

Perusahaan tersebut juga mesti rutin cek ke laboratorium, untuk membuktikan bahwa limbahnya sudah ramah lingkungan, bukan menempuh jalur dengan membayar pihak ketiga dalam kepengurusan izin dan sertifikasi.

Tujuannya untuk diberikan kepada pihak pemerintah per-periode uji limbahnya, bahwa sudah terbukti sehat.

Meski demikian, bukan lantas membatasi diri dan keluar dari rel visi pelayanan terhadap Masyarakat luas saat ini.

Dengan skala yang tidak terlalu besar.

Kami juga berperan dalam mengelola limbah industri coklat, serta salah satu rumah sakit swasta di kota Bandung, Prov. Jawa Barat dan rumah sakit swasta lainnya yang menyebar di penjuru kota besar di Indonesia.

Kami menjaga koneksi dengan cara terhubung  langsung dengan pemilik perusahaan, mengingat banyaknya mafia di bawah payung perusahaan, yang mempermainkan Tekhnologi kami, dengan membandingkannya dengan tekhnologi lain yang sudah dipersiapkan sejak  jauh-jauh hari.

Kemudian memilih dan menggantinya dengan tekhnologi yang lebih menguntungkan ekonomi pribadi pihak-pihak tersebut, diluar permintaan dan tawaran perusahaan yang sebelumnya telah disepakati bersama kami.

Alasan kami sederhana saja, misi Ketahanan Pangan Terintegritas, akan lebih tepat guna, apabila kami keluar dari radar, sehingga dapat diaplikasikan secara langsung tanpa harus menganggu industri besar.

Secara general

Tekhnologi Bio Compound mengatasi seluruh masalah Alam Semesta.

Dengan biaya yang lebih rendah, menggunakan bahan Alami, cepat dan aman, untuk penggunaan dalam Jangka panjang.

Tekhnologi Bio Compound memungkinkan untuk digunakan pada Bahan Kimia serta Limbah berbahaya pada industri Pangan.


 

uji coba air limbah serta lumpur Pabrik Choco di wilayah Bandung Prov. Jawa Barat, Indonesia 

 

Kami Melakukan uji coba air limbah serta lumpur Pabrik Choco, menggunakan beberapa Parameter.

Dan hasilnya :

Tes Air Limbah

STANDARD     :  pH 6,9 ; coliform 10.000 jml/100 ml ; TSS 400-BOD 150-COD 300

( Semua dalam Mg/L )

 

 

uji coba air limbah serta lumpur Pabrik Choco di wilayah Bandung, Prov. Jawa Barat, Indonesia 



SEBELUM         : pH 9,93 ; coliform 11.000 ; TSS 3.072-BOD 223,983-COD 44.086


 

uji coba air limbah serta lumpur Pabrik Choco di wilayah Bandung, Prov. Jawa Barat, Indonesia 




SETELAH          : pH 8,56 ; coliform 94 ; TAS 10+BOD 4.82 - COD 9.03



 

uji coba air limbah serta lumpur Pabrik Choco di wilayah Bandung, Prov. Jawa Barat, Indonesia 



Toxicity Characteristic Caaching Procedure pada uji coba Lumpur menunjukan jika semua hasil parameter kurang dari 0, kurang dari 0,03 mg/L untuk Pb dan kurang dari 0,0004 mg/L untuk Hg.



uji coba air limbah serta lumpur Pabrik Choco di wilayah Bandung, Prov. Jawa Barat, Indonesia 


 


Kami menggunakan Lumpur untuk menanam tanaman dan hasilnya sangat bagus.

Setelah dikombinasikan dengan Tekhnologi Bio Compound dan Pupuk Kandang dari Kotoran Sapi.

Diperlukan uji coba Laboratorium lebih lanjut untuk membuktikan tanaman tersebut dapat di Konsumsi atau tidak.

Kamis, 29 Februari 2024

Tanam Tanpa Olah Tanah

 Oleh Songsong Echo Product 

Bio Tekhnologi Modern Indonesia 


Cirebon - Apa Itu Metode Tanam Tanpa Olah Tanah?

Metode ini, dapat diaplikasikan di semua jenis tanah, bahkan di lantai ubin sekalipun.

Kesimpulannya, kita membuat unsur Hara sendiri, sebanyak yang dibutuhkan tanaman untuk hidup tercukupi kebutuhan unsur-unsur agar sehat.

Bahan utamanya, media tanam yang berasal dari cacahan sampah organik dengan bantuan konsorsium mol Bio Compound ( BC ) yang disemprotkan secara merata.



Pelatihan di Desa Sindangjawa, Kec. Dukupuntang, Kab. Cirebon, Prov. Jawa Barat, Indonesia 



Warga setempat, berhasil mengolah kembali lahan yang semula sulit untuk ditanami.

Melalui Pendampingan Mitra Kami di Cirebon, lahan tersebut dapat kembali produktif.

Dengan cara di ubah menjadi demplot tanaman Jagung, melalui pemanfaatan:

* Biji Jagung Popcorn 

* Sampah organik

* Media tanam, terdiri dari:

- Kotoran Ayam

- Kotoran Kambing

- Jerami

- Batang Pisang yang telah di olah menggunakan tekhnologi Konsorsium MOL

Dengan memanfaatkan biji Jagung Popcorn sebagai benih yang paling mudah ditemui.

Petani mampu bekerja lebih efisien menggunakan Metode Tanam Tanpa Olah Tanah ( TOT ).

Masa panen lebih cepat, serta kualitas hasil panen yang lebih baik.

Saat ini, lahan ditanami Melon dan Cabe Rawit.

Prinsipnya;
Panen 100 Kg ( Seratus Kilogram ) tinggal menambahkan minimal 100 Kg ( Seratus Kilogram ) sampah organik yang diolah menggunakan Tekhnologi Bio Compound

1 Hektar lahan, menghendaki hasil Panen 10 ton ( Sepuluh Ton )

Maka cukup menambahkan minimal sebanyak 10  ( Sepuluh ) ton media tanam, yang di olah menggunakan Tekhnologi Bio Compound dengan minimal takaran 10 ( Sepuluh) liter saja


Rabu, 28 Februari 2024

Berdayakan Kembali Beternak Sapi

 Ditulis Oleh Editor

 

In Frame Susi Ambar Rukmi
Photo Taken Anom
Lokasi : Candi Sukuh, Desa Ngargoyoso, Lereng Gunung Lawu, Kab. Karanganyar, Prov. Jawa Tengah, Indonesia 




Jepara - Peternak Sapi Perah rumahan di kawasan Lembang, Bandung, Prov. Jawa Barat, Indonesia.

Mengalami kesulitan untuk mengolah Limbah dari 3000 ( Tiga Ribu ) ekor Sapi Perah miliknya.

Sedangkan dari 1 ekor Sapi menghasilkan 16-20 kg kotoran setiap harinya.

Selain itu

Peternak juga belum mampu mengatasi aroma tak sedap yang berasal dari kotoran Sapi, rasa panas, lamanya proses, serta tekhnologi untuk mengolah limbah Sapi miliknya.

Sebagian Peternak mengolah limbah peternakannya sebagai Pupuk Kandang, sebagian menjadi Biogas, sementara sisanya di buang ke saluran air sungai dan di tumpuk di lahan kosong.

Sedangkan kotoran Sapi sebanyak itu, dapat dimanfaatkan dengan tepat, menggunakan metode ekologis.



Ternak Sapi Rumahan Milik Seorang Warga Desa di Wilayah Lembang, Bandung, Prov. Jawa Barat, Indonesia 



Dengan Tekhnologi Bio Compound

Peternak Sapi tidak perlu menunggu selama berminggu-minggu maupun berbulan-bulan untuk mengolah limbah dari hewan ternaknya.

Kotoran dapat dimanfaatkan seketika sebagai media tanam dalam waktu 5-7 Jam.

Melalui proses dan mesin tertentu, limbah kotoran hewan ternak, dapat disimpan dalam bentuk kering dan menambah nilai ekonomi.

Sekaligus dapat digunakan sebagai campuran minum serta pakan untuk hewan ternak, sehingga sistem imunitas lebih baik tanpa perlu antibiotik mahal.

Kotoran hewan menjadi lebih berkualitas, tidak berbau serta lebih lembut karena tercerna dengan baik.

Bila olahan kotoran Sapi diaplikasikan ke tanah sebagai media tanam dan Pupuk.

Akan berkurang kandungan gulmanya, dengan kandungan maksimal cNK.

Metode Naive Bayes dan K Nearest Neighbor memiliki kelemahan yang berlawanan:

* Metode Naive Bayes memiliki kelemahan dalam mengatasi atribut dengan tipe data numerik.

* Sedangkan K Nearest Neighbor memiliki kelemahan dalam mengatasi atribut dengan tipe data kategorik.

Metode kombinasi Naive Bayes dan K Nearest Neighbor (cNK) adalah sebuah metode yang bertujuan meningkatkan performa dari kedua metode penyusunnya, yakni Naive Bayes dan K Nearest Neighbor, dengan menutupi kelemahan dari masing-masing metode.

Dari hasil analisis dengan menggunakan tiga buah data set yang berbeda diperoleh kesimpulan bahwa:

Metode cNK memiliki akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode Naive Bayes dan K Nearest Neighbor.

Sehingga bermanfaat bagi tanah dan tanaman.

 

Berdasar hasil uji coba Tim Ahli Tekhnologi Bio Compound di lapangan 

Sumber data tambahan :

Kepustakaan Universitas Gadjah Mada, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia - Diah Ayu Setyaningsih, Prof. Dr. rer. nat. Dedi Rosadi, M.Sc

MUA & Hair do by : 

AMBAR MAKE UP ARTIST INDONESIA 

Wardrobe :

Panti Budoyo by Solo Bagyo, Kota Surakarta, Prov. Jawa Tengah, Indonesia 





Sulap Sampah TPST Jadi Plankton Udang

 Ditulis Oleh Editor 


Susi Ambar Rukmi 



Sidoarjo - Tidak ada yang pernah ingat, apa saja yang telah di buang ke tempat sampah, yang kemudian berakhir ke TPS.

Misalnya: 

* Sampah Sayur

* Bungkus makanan

* Plastik

* Botol minuman kemasan

* Pakaian bekas dan lainnya

Dimana kesemuanya, bercampur menjadi satu di TPS, tempat favorit perkembangbiakan lalat, berbau menyengat.

Dipenuhi tumpukan Sampah yang menggunung, akibat kurang efektifnya TPS 3R, serta minimnya kesadaran Masyarakat dalam mengolah Sampah rumah tangga.

Minimnya Produk ekologis di masyarakat, memicu sedikitnya sampah yang bermanfaat. 

Saat ini terdapat lebih dari 60% Sampah Organik.

Sementara Pengolahan Sampah yang tidak tepat, memicu timbulnya Gas Metan, yang kemudian menyebarkan aroma tidak sedap. 

Sedangkan diperlukan solusi aman, cepat, mudah, ekonomis dan berkelanjutan. 

Memilah sampah tidaklah sulit dilakukan, tetapi manusia sebagai mahluk modern yang serba instan di zaman ini, cenderung memiliki ketergantungan pada kemasan sekali pakai.

Meski tidak sedikit TPST yang memiliki alat serta mesin canggih senilai ratusan juta, hingga miliaran Rupiah.

Ditambah biaya operasional, serta biaya Perawatan yang tidak sedikit. 

Tetapi tekhnologi bernilai fantastis tersebut, belum mampu menyelesaikan urusan Persampahan dengan Solusi nyata.

Sebab hanya digunakan di awalnya saja, serta tidak benar-benar diaplikasikan.

Namun tidak perlu lagi ragu, untuk mengolah sampah organik sendiri.

Melalui Penggunaan Bio Compound, memungkinkan pengolahan Sampah organik langsung menjadi tanam.

Sebab itulah dibutuhkan penggunaan Tekhnologi Bio Compound dan Mikro organisme.

Selain kerja keras seluruh pihak.

Teknologi ini menggunakan bantuan mikroorganisme lokal dan materi organik yang memungkinkan pengolahan sampah organik langsung menjadi tanam.

Tanpa harus menunggu selama berminggu-minggu maupun berbulan-bulan.


Metode mengolah sampah organik menggunakan Tekhnologi Bio compound


TPST Kota Sidoarjo Jawa Timur, menjadi salah satu wilayah TPST di Indonesia yang sudah mampu mengolah sampah secara mandiri.

Menebar Bio Compound merupakan Metode paling sederhana, sekaligus satu-satunya cara untuk meraih jalan Pengampunan dari Semesta, guna Membayar Karma Buruk Manusia Terhadap Alam.

Meski tak sedikit upaya-upaya jahat yang dilakukan oleh segelintir orang yang tidak rela.

Tetapi tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan

Sebab pada hakekatnya Semesta, adalah pemilik segala sesuatu akan ada dan yang tiada, Maha Kuasa dari segala yang paling Kuasa, pencipta langit dan Bumi, berikut seisinya.

Maka jika Semesta telah berkehendak, tak ada satupun logika, akal sehat Manusia, berikut Tekhnologi modern canggih, bahkan cara-cara kuasa kegelapan bekerja, yang mampu mengusik-Nya.



Tambak Udang Milik Peternak Ikan Bandeng Air Tawar di Wilayah Sidoarjo Prov. Jawa Timur, Indonesia 



Pada tahun 2016, Sidoarjo Jawa Timur

Mengalami dampak arus Lumpur yang berasal dari Porong Lapindo.

Turut membunuh Milfish dan Udang, yang pernah menjadi Komoditi terbaik yang dihasilkan oleh kota ini.

Tetapi aliran Lumpur yang mengandung logam berat, seperti Mercuri, telah mempengaruhi kualitas air dalam Tambak.

Sebab sampai hari ini, pihak-pihak/pelaku Bisnis yang menyengaja terjadinya kerusakan lingkungan tersebut, terkesan tidak peduli, dan sibuk menghasilkan sebanyak mungkin keuntungan serta kepemilikan atas Sumber Daya Alam dan Energi, meski melalui cara-cara manipulatif.

Demi keuntungan pribadi, kelompok dan golongan, tanpa benar-benar berupaya menanggulangi, guna memecahkan masalah yang mereka perbuat, sekalipun tak sedikit orang yang juga turut dikorbankan, sampai hari ini.

Dimana bukan hanya Lumpur beracun yang berpotensi membelah pulau Jawa menjadi dua bagian yang lebih kecil lagi, agar terbentang jarak, lautan lumpur luas dari Timur ke Barat.

Sebagaimana hal tersebut sengaja dibuat oleh Manusia itu sendiri, melalui tangan-tangan usil hasil rekayasa pemikiran, serta konsep - konsep pemikiran manusia yang dengan sengaja menantang-nantang Alam.

Tetapi juga memaksa warga setempat berikut seluruh makhluk hidup didalamnya, mati secara perlahan-lahan, menghirup racun yang kadung menyebar memenuhi penjuru udara.

Tetapi tidak demikian halnya dengan Alam, yang tidak pernah berhenti bekerja dan terus menerus memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh Manusia secara melimpah dan berkecukupan tanpa pernah mengeluh, sekalipun Manusia angkara, berlaku demikian.

Belajar dari situasi tersebut 

Peternak Budidaya Hewan tambak, termotivasi untuk mencari solusi dalam memecahkan masalah lingkungan hidup terparah sepanjang sejarah Negara ini.

Para Peternak Udang memutuskan beralih pada ikan Bandeng dan ikan Mujair, yang secara alami sanggup bertahan hidup dengan kualitas air yang buruk serta dapat tumbuh lebih cepat.




Tambak Udang Milik Peternak Ikan Bandeng Air Tawar di Wilayah Sidoarjo Prov. Jawa Timur, Indonesia 



Dengan memanfaatkan sampah organik yang berasal di TPS Sidoarjo Jawa Timur.

Dari Limbah Sampah organik yang berasal dari TPS Sidoarjo tersebut.



Plankton Pakan Udang dan Ikan Dari Olah Limbah Sampah Organik TPST Sidoarjo Prov. Jawa Timur, Indonesia 


 


Peternak hewan tambak yang secara berkesadaran, ingin turut berkontribusi merawat Bumi melalui cara - cara paling sederhana, dengan mengolah kembali sampah-sampah yang dihasilkan oleh Manusia itu sendiri.

Agar kembali berdayaguna bagi makhluk hidup lainnya.

Dan membuat Plankton Pakan Udang serta Bandeng, tambak miliknya, yang berasal dari olahan yang terbuat dari campuran:

* Tekhnologi Bio Compound dengan

* Konsorsium MOL

* Kotoran Sapi segar

* Potongan cincang Batang Pisang dan

* Sampah organik



Remah Potongan Batang Pisang Cincang 


 


Remah potongan batang pisang cincang, berfungsi sebagai filter agar air tambak tidak keruh.

Kombinasi pakan disertai perawatan yang baik, akan menambah imunitas hewan ternak di tambak.

Hingga seorang Pemilik Tambak Ikan Bandeng di Kota Sidoarjo, Jawa Timur.

Kembali berhasil membudidayakan Tambak Udang, dengan varietas yang telah lolos uji coba.

Serta terbukti tidak mengandung Mercuri, dilengkapi sertifikat berstandar ekspor, di Pasar Jepang.

Tambak yang menggunakan Poly-Culture seluas 20 hektare kolam tersebut.

Menggunakan Tekhnologi Bioproces dengan Tekhnologo Bio Compound

( Konsorsium Mikroba ) dan Pupuk Kandang, berupa:

* Kotoran Sapi segar

* Rumen

* Batang Pisang Cincang, dan

* Sampah Organik yang berasal dari TPS Kota Sidoarjo

Dengan memanfaatkan gerakan ikan sebagai sumber oksigen bagi Udang serta sampah organik sebagai pakan Ikan, tanpa perlu lagi menggunakan filter air maupun penggunaan Pompa.

Proses dekompresi menciptakan kualitas air yang lebih baik dan jernih dengan Pakan Ikan dan Udang yang lebih sehat.

Pemilik tambak, juga menggunakan obat herbal untuk mengobati hama penyakit pada Udang serta mengatur salinitas air pada Ikan.






Berdasarkan hasil penelitian Tim Ahli Tekhnologi Bio Compound di lapangan 

Ikan berumur 2 bulan, mati tergantung di pohon sekitar kolam akuakultur Ikan bandeng dan Udang Vannamei, Sidoarjo, Jawa Timur terlihat utuh seperti Ikan yang di awetkan 

Biasanya ikan akan membusuk dimulai pada bagian mata, setelah 2 hari di dalam suhu.

Setiap Musim

Tekhnologi Bio Compound lebih banyak dibutuhkan untuk menurunkan suhu air dalam Tambak.

Kolaborasi antara Peternak hewan Tambak dengan Pemerintah Daerah.

Membuat 70% Peternak Sidoarjo mendapat manfaat dari Tekhnologi Bio Compound Produksi berkualitas.

Dengan 250 ton pemesanan konstan pertahun, berkapasitas produksi 500 ton pertahun.

Keadaan mungkin sangat sulit, karena tidak semua yang terjadi selalu baik, tetapi yang pasti, kekuatan Kasih-Nya, telah menjadi milik kita, bukan hanya milik saya dan anda, bukan hanya milik Petani dan saya maupun orang-orang terdekat saya saja.

Iman mengubah mimpi menjadi kenyataan

Tidak ada yang terjadi sampai seseorang percaya, bahwa hal itu mungkin.







INDIKATOR

  Di Tulis oleh Editor  In Frame Sha Mantha                                     Photo Taken by Ruang Kosong 303        Adakah dari Rakyat te...